Selama perjalanan, Rose hanya memainkan iPHONE X nya saja. Sekarang sudah pukul 06:45, dan ia masih belum sampai disekolah. Harusnya perjalanan ke sekolah hanya butuh waktu 10 menit, ini lebih.
“Maaf mas, kok lewat sini ya? Kan bisa lewat depan?” tanya Rose.
Mas nya hanya diam tidak menjawab.
“Mas, saya turun disini aja.” ujar Rose yang sudah bersiap-siap ingin turun. Tetapi mobil yang sedang ditumpanginya menaikan kecepatannya, hingga membuat Rose pingsan terkena pintu mobil.
• • • • •
Unknown
Temanmu sedang menderita disini
June hanya menghela nafas. Lagi-lagi chat abal-abal dari seseorang yang tidak ia kenal.
June membiarkan pesan itu tanpa memperdulikan temannya yang sedang menderita disana.
Di sebrang sana ada seseorang yang memperhatikan mereka sambil tersenyum jahat.
“June, dipanggil pak Sooman.” ujar adik kelasnya, Chou Tzuyu.
“Makasih dek, duluan ya.” June segera berjalan ke ruang BK, menurutnya, ia tidak melakukan kesalahan hari ini.
“June, apakah kamu tahu apa kesalahanmu?” tanya Pak Sooman.
“Tidak Pak, apa kesalahan saya?” heran June.
“Kesalahanmu adalah tidak menyelamatkan temanmu yang sedang menderita.”
“AAAHHH!!!”
June terbangun dari mimpi buruknya, ia segera mengirim pesan kepada Rose, bahkan video call dengannya.
“Rose, lo gapapa kan?”
“Gapapa kok June, gue baru bangun. Emang kenapa?”
“Gue jemput ya, sebentar lagi gue nyampe. Dandan yang cantik, gue gamau lo diculik.”
• • • • •
“Assalamualaikum, selamat pagi Nyonya Nuklir.” sapa June.
“Gak sopan kamu June! Nama saya Bom bukan Nuklir!” kesal Nyonya Bom, yang diketahui sebagai Mami Lily, Ibunya Rose.
“Gini ya, Ibu Lilyana Ayunina Bromella. Saya kesini untuk mencari Rose, apakah ada?”
“Emang gak sopan kamu June, untung anak temen sendiri. Ayo masuk, Rose lagi ganti baju. Mau mi
“Mba Agis, tolong buatin es teh manis 1 ya buat si ganteng Junaedi.” June sekarang sudah duduk di sofa empuk milik keluarga Ayunina.
“Bangsat.” gumam Mami Bom.
