4. Kantin

42 18 2
                                    

Budayakan vote dulu baru baca heheh

•••

Suasana kelas sangat lah ribut, kelas Dila kelas 11 ipa 2, dikenal sebagai kelas yang ribut, terkadang suara mereka terdengar sampai ke ruang guru.

Dila sedang memikirkan tentang dekorasi pensi yang akan dibuat. Dia sebagai penanggung jawab dekorasi pensi,dan dia gak mau mengecewakan Roby yang sudah mempercayai nya.

Sedangkan Dea, sibuk sendiri stalking akun Instagram abang kelas ganteng. Itulah hobinya.

Bu Masayu selaku guru kimia, tidak masuk hari ini karena mengikuti pelatihan di dinas pendidikan. Lalu tadi imam dipanggil oleh guru piket untuk menyampaikan tugas yang di suruh oleh Bu Masayu.

Bu Masayu adalah tipe guru yang gak neko-neko, bisa bercanda kadang harus serius. Mau ibu itu masuk atau enggak, tugas tetap ada. Kadang kalau ngasih tugas, gak tanggung tanggung kadang meringkas 10 halaman. Kadang ngerjain tugas 5 tapi sulit.

"Woy ini ada tugas dari Bu Masayu, ngerjain tugas bab enam tentang hidrolisis garam, latihan enam dua, satu sampai lima" kata Imam, lalu dia menuju bangkunya untuk segera mengerjakan tugas.

"Hadeh, Bu Masayu emang yaa mau masuk mau enggak tugas terosss" Risa mengeluh, cewek dengan rambut tergerai panjang itu mengambil buku dari tasnya dan menyimpan handphone nya.

"Kapan dikumpul mam?" Tanya Dila yang sudah semangat mengerjakan.

"Ohiya, HARI INI DIKUMPUL YA WOY!" teriak Imam. Fauzi, cowok yang duduk disampingnya menutup telinga nya.

"Santuy dong mam" kata Agni yang duduk tak jauh dari pemuda itu.

Mereka mulai mengerjakan tugas nya, ada yang ngerjain tugas sambil dengerin musik, ada yang berkelompok, ada yang ngerjain tugas sendiri.

Tetttt, tetttttt, tetttttt

Bel istirahat berbunyi, Imam berdiri lalu berkeliling mengumpulkan tugas dari teman-temannya.

"SABARRR GUE SATU LAGII, DIL LIHAT DONG!" kata Desi, cewek rempong yang sibuk menyalin tugas dari teman nya.

Lalu, Imam menuju ke temannya yang lain, dan tak sedikit mereka yang menghampiri Imam untuk mengumpulkan tugasnya.

Cowok cowok di kelas ini tidak begitu malas, tidak begitu bandal, tidak begitu susah untuk diatur. Berbeda dengan siswa siswi di ipa 3, di sana dominan siswa dan siswi nya bandal dan sering buat masalah.

Terkadang kalau ada upacara atau senam pagi, cowok yang berbaris hanya satu atau dua, sisanya terlambat.

Imam berjalan menuju kantor guru, dibelakang nya ada Dila yang sengaja mengikuti nya.

"Gimana lo sama Haris?" Tanya Imam basa basi.

"Ya gitu deh, gue nya sok jual mahal sama dia"

"Bagus deh yang penting rasa terlalu berharap lo jangan terlalu ditunjukkin"

"Tapi gue merasa kaya munafik gitu, dia ngajak kaya dulu lagi, minta maaf sama gue tapi gue kayak nolak secara gak langsung"

REVIENS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang