( 5 )

604 119 28
                                    

Udara sedang amat tidak bersahabat diluar dan membuat suhu berada dibawah 10 derajat celcius. Itu saja sudah cukup membuat siapapun menggigil kedinginan.

Namun, keberadaan Namjoon, Jin dan Yoongi dihadapan Jimin saat ini membuatnya benar benar nyaris membeku. Tiga pasang mata dihadapannya melayangkan pandangan kekesalan, serius, dan dingin.

Rasanya kali ini Jimin butuh lebih dari sekedar jaket Balenciaga dan syal Topman yang biasanya ia gunakan.

Menghela nafas, Yoongi menyandarkan tubuhnya ke sandaran punggung di sofa hitam yang ia duduki bersama Namjoon dan Jin. "Rumor sudah menyebar, tak ada yang bisa kita lakukan."

Suaranya yang semenjak tadi tak terdengar, kini tertangkap telinga Jimin, "Biarkan saja, aku yakin nantinya semua akan reda sendiri."

"Aku rasa aku harus mengatakan sesuatu dan membuat segalanya jelas, hyung. Bukan hanya kita yang repot, aku khawatir semuanya akan menyerang Mina."

"Mengatakan apa?" Jin menyela cepat sanggahan dari Jimin, "Bahwa dia mantan kekasih yang kau tinggalkan untuk meniti karirmu? Bahwa kau sedang diam diam membuka profilnya karena kau merindukannya? Dude, come on—" Suaranya terdengar sarat akan kekesalan.

Kedua orang lainnya pun tak menganggap pendapat Jimin barusan sebagai sesuatu yang tepat untuk dilakukan.

Karena baik kejujuran atau kebohongan yang diucapkan terkait kejadian ini, pasti tak akan membuat keadaan membaik. Justru sepertinya, semua akan menjadi semakin buruk.

Kali ini telak, Jimin tak bisa lagi berbicara.

Memikirkan orang orang akan menyerang Mina dan membicarakannya karena kesalahannya saja cukup membuat Jimin sedikit panik.

"Jin hyung dan Yoongi hyung benar, Jimin."

Giliran Namjoon yang bicara dan sampai pada putusan akhir, "Sebaiknya kau dan kita tak melakukan apapun. Gosip apapun akan reda dengan sendirinya; cepat atau lambat." Mata sipitnya yang terlapis kacamata baca itu menatap Jimin serius, "Jangan lakukan apapun, ingat itu. Berlakulah seakan tak ada yang terjadi."

"Keadaan akan semakin memburuk jika kau berusaha terlalu keras, Jimin."

Tepat saat Jimin membuat kedua belah bibirnya hendak bicara, Yoongi menyahut. "Dan jika keadaan semakin buruk, mantan kekasihmu itu pun akan lebih sakit, seperti yang kau khawatirkan."

**

"Mina!!"

Gadis yang dipanggil berjengit secara mendadak, matanya melirik kesal kearah suara yang memanggilnya.

Mina sebenarnya sudah amat biasa dengan panggilan dari Jihyo yang seringkali tiba tiba dan mengejutkannya, tapi kali ini sepertinya suara Jihyo terlalu keras hingga membuat hampir seluruh orang di kantin kampus menoleh ke arah mereka berdua.

"Kenapa suka sekali mengagetkanku, sih?!"

Sedikit memprotes, Mina kembali mengalihkan perhatiannya pada makanan yang sedang ia santap. Sementara wajah Jihyo masih terlihat panik dengan kedua matanya yang melebar hingga rasanya mereka nyaris keluar dari tempatnya.

"Wah, daebak—yya! Kau ada hubungan apa dengan BTS?"

Nyaris tersedak, perempuan bermarga Myoui tersebut mengerutkan keningnya dan menatap Jihyo dengan pandangan yang tak kalah serius. Untung saja Jihyo bukannya menyebut nama Jimin. Kalau iya, bisa bisa Mina menyemburkan makanannya tepat ke wajah Jihyo.

"Maksudmu apa? Aku bahkan bukan fans mereka, kau tahu sendiri."

"Justru itu yang ingin kuketahui." Jihyo mencondongkan tubuh untuk menatap Mina lebih dekat, "Apa kau sudah memeriksa laman Twitter-mu?"

We Don't Talk Anymore ( Park Jimin x Myoui Mina )Where stories live. Discover now