"Heol, Daebak."
Suara Jihyo memecah keheningan yang ada diantara ia dan Mina ketika keduanya tengah menikmati makan siang di kantin kampus. Mina hanya menatapnya sejenak sebagai respon, sebelum mendecak kesal karena Jihyo belu menyentuh makanannya. Mata dan jari gadis itu masih sibuk dengan ruang chat di ponselnya.
"Tak bisakah kau habiskan dulu makananmu? Sebentar lagi kita ada kelas!" Si gadis Myoui memprotes.
Nampan makanannya sudah hampir habis, sementara Jihyo bahkan tak menyentuh nasinya sedikitpun. Mina bersumpah akan meninggalkan Jihyo sendiri kalau waktu masuk kelas sudah tiba.
"Aku sungguh tak mengerti dengan orang orang yang menganggap dua orang idol menjalin hubungan, ketika keduanya memakai sesuatu yang sama." Jihyo menegakkan badan dan menatap Mina serius. Lihat, ia bahkan tak memedulikan ekspresi kesal dari Mina.
"Jimin-ku baru saja digosipkan dengan seorang member girlband hanya karena memakai gelang yang sama—" Ia mencibir, "Kalau begitu, aku akan beli gelang yang sama dengannya agar kami dikira berkencan."
Mina hanya memutar bola matanya; mencoba untuk bersikap acuh namun tak bisa. Bukan hanya kelakuan Jihyo yang membuatnya kesal, tapi juga kenyataan bahwa Jihyo tak pernah henti membicarakan Jimin—yang sangat tidak ia sukai—dihadapannya.
Andai saja gadis itu tahu, masa lalu seperti apa yang pernah dilalui oleh Mina dan Jimin.
Namun sayangnya, Mina berpikir itu hanyalah masa lalu yang harus ia kubur dalam dalam.Menceritakannya pada orang lain hanya akan ia berulang kali mengingat Park Jimin.
Makanan diatas nampan Mina sudah habis, sementara Jihyo masih memakannya pelan pelan dengan mata yang terpaku pada ponselnya. Ah, rasanya Mina ingin sekali merebut ponsel itu!
"Aku duluan, kau tidak boleh protes karena kau makan terlalu lama, kau tahu?"
Dan rasanya, ucapan Mina disertai pergerakan Mina yang bangkit dari kursinya untuk meninggalkan Jihyo tak sepenuhnya digubris oleh gadis bermarga Park tersebut. Ia hanya mengangguk dan mengibaskan tangannya sekilas tanpa sedikitpun melirik Mina.
Mina hanya menggelengkan kepala akan kelakuan teman dekatnya tersebut. Jihyo benar benar menggila kalau ini soal idolanya.
Dengan satu gerakan cepat setelah melihat ke jam tangan di pergelangan kirinya, ia meletakkan nampan nya sebelum pergi ke kelas mereka.
"Mina?"
Satu suara bariton yang Mina kenal menyapa namanya, membuat gadis itu berhenti dari langkah cepatnya dan menoleh ke arah sumber suara.
"Kau akan pergi ke kelas sejarah juga?"
Seorang lelaki tinggi dan berkulit putih susu, dengan senyuman kesukaan Mina, berjalan mendekati dirinya. "Kukira kau pergi bersama Jihyo?"
Ucapan dari Mark Tuan hanya dibalas cibiran ringan dari si gadis Myoui, mengingat kelakuan Jihyo tadi. Tangannya membalas genggaman lembut yang ia rasakan pada tangan kanannya. "Ia terlalu sibuk memandangi ponselnya. Ah, menyebalkan."
Kedua mata Mark menyipit ketika ia tertawa kecil, sembari melangkah untuk kembali pergi ke kelas bersama kekasihnya, tentunya. "Biar kutebak, BTS lagi?"
Kepala Mina mengangguk kecil, "Oppa sendiri, tumben mengambil kelas sejarah?"
"Aku butuh mengambil satu mata kuliah lagi untuk memenuhi persyaratan kelulusanku." Jemarinya ia selipkan ke sela sela jari Mina, "Sekaligus agar bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu."
YOU ARE READING
We Don't Talk Anymore ( Park Jimin x Myoui Mina )
Fanfic"We don't talk anymore, like we used to do." Mina, selalu menyukai lagu ini. Sejak dulu, lagu yang dibawakan Charlie Puth ini selalu terngiang ditelinganya, terlepas dari makna lagu yang terdengar pahit. Namun kali ini, lagu ini menyayat hati tiap M...