3 : Abu-abu

51 7 0
                                    

"Lo ga mau lanjutin kuliah lo?" tanya Catha.
Bene tertawa renyah menanggapinya.

"Gue masih punya tanggung jawab sama Kafe ini," jelas Bene.

"Eh temenin gue anter pesanan yuk," ucap Bene sambil menutup laptopnya.

"Ayuk," ucap Catha kegirangan.

Bene berdiri dari tempat duduknya sambil membawa beberapa berkas dan laptopnya lalu diikuti oleh Catha.

Bene sempat memberikan pesan kepada salah satu barista di tempat itu. Bene kini membawa paper bag berisikan kopi bubuk. Ia berniat mengantarkan pada seorang temannya.

"Gila ya, ini mobil makin kelihatan tua aja," kekeh Catha. Mereka baru saja tiba di parkiran Coffee Shop ini.

"Gini-gini juga mesinnya masih bagus," balas Bene sambil membuka pintu mobil

Mereka berdua kini telah berada dalam mobil sedan tua berwarna biru. Mobil mereka berjalan dengan santai karna emang ga bisa ngebut, namanya juga mobil tua.

Catha memperhatikan setiap kendaraan yang ia lihat dari jendela. Tak hanya kendaraan,ia memperhatikan beberapa pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan.

Bene sesekali melihat gerak-gerik perempuan yang duduk di sampingnya ini. "Lo pengen cilor itu ya?" tanya Bene saat mobilnya berhenti karna ada segerombolan emak-emak menyebrang. Lebih baik mengalah pada sang penguasa jalanan dari pada melawan malah justru semakin menambah masalah.

Catha memutar kepalanya menghadap Bene dan menampilkan senyum bak anak kecil sambil mengangguk semangat. Bene sedikit gemas dengan kelakuan gadis di depannya itu.

Bene mengacak rambut Catha dengan gemas dan terkekeh. "Yaudah gue parkir dulu," ucap Bene.

Mobil mereka sudah terparkir di depan sebuah mini market yang agak sedikit berjarak dari pedagang cilor karena tempat sekitar pedagang sudah ramai oleh anak-anak dan beberapa ibu-ibu.

"Cilornya dua porsi ya, Pak," ucap Catha pada pedagang.

"Eh gue ga suka cilor," potong Bene dengan cepat.

"Idih yang beliin buat lo siapa emang? Gue laper makanya beli dua," ucap Catha terkekeh.

Bene memutar bola matanya malas ketika diledek Catha. Sedangkan Catha masih terkekeh meledek di tempatnya. "Gue balik duluan nih," ancam Bene.

"Eh jangan-jangan, gitu doang ngambek kaya bocah lo," ledek Catha sambil memegang tangan Bene.

Catha beralih pandangan pada pedagang cilor sedangkan Bene, terus memperhatikan tangannya yang dipegang erat oleh Catha.

"Kenapa gue deg-degan gini?" gumam Bene dan untungnya hanya ia sendiri yang mendengar.

Tiba-tiba Catha melepas tangannya dari tangan Bene dan tergerak membuka tas selempangnya.

"Biar gue yang bayar," ucap Bene.

"Udahlah Ben, cilor doang gue bisa bayar kok," kekeh Catha lalu menyerahkan salembar uang dua puluh ribu ke pedagang tersebut.

Catha kembali memegang tangan kiri Bene dengan tangan kanannya sedangkan tangan satunya lagi ia gunakan untuk memegang bungkusan cilor yang ia beli tadi.

"Walaupun gue cuma anak kuliahan, gue juga punya uang sendiri lewat bisnis gelang gue," jelas Catha

"Tetep aja uang gue lebih banyak," ucap Bene sambil membuka pintu mobil.

"Setidaknya gue kuliah," ledek Catha tak mau kalah.

"Terserah tuan putri aja," balas Bene menyerah.

Catha tertawa puas atas kemenangannya dengan Bene. "Oh iya, lo mau anter pesenan ke daerah mana?" kepo Catha.

"Kepo banget," ucap Bene terkekeh.

Catha mendengus kasar dan langsung membuang pandangan ke luar jendela. Bene masih dengan kekehannya yang sangat garing. Kemudian tangan Catha tergerak menekan-nekan tombol yang letaknya dekat dengan dasbor.

Kembali lagi di 67.2 FM, kali ini kita mau bahas soal Friendzone guys.
Sekarang itu udah ga jaman kejebak friendzone, kaliannya aja yang pengecut buat ngakuin perasaan kalian ke temen atau sahabat kalian.
Buat kalian yang sekarang mungkin lagi bareng gebetan buruan ka-

Bene langsung mematikan radio itu. Ngena banget ke hati Bene haha.

"Kok lo matiin sih?" kesal Catha.

"Berisik," acuh Bene.

Catha mengerucutkan bibirnya dan kembali membuang pandangan ke luar jendela.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Erroneous (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang