II

506 121 21
                                    


"Tae, besok ada kelas gak?"

Mereka -Taehyung dan Sooyoung- saat ini sedang duduk di salah satu bangku taman, setelah hampir setengah hari mereka bermain di panti. Mereka memang sangat menyukai anak kecil dan akhirnya sudah hampir 5 tahun ini mereka rajin berkunjung ke sana. Awalnya Sooyoung yang di ajakan oleh Daddy nya -Park Hyungsik- yang memang menjadi donatur tetap panti tersebut, tujuannya anak gadisnya itu memiliki jiwa sosial yang tinggi dan bisa menghargai semua orang baik itu yang kaya atau tidak. Akhirnya setelah Sooyoung mengenal mereka,dia mengajak Taehyung berkunjung ke sana.

"Engga ada" Taehyung mengalihkan pandangannya dan beralih menatap gadis yang ada di sampingnya itu. "Kenapa?" tanyanya lagi.

Sooyoung hanya diam tak menjawab pertanyaan dari Taehyung dan ini membuat Taehyung khawatir. "Jawab Uyong" Taehyung benar-benar dibuat khawatir, Sooyoung hanya menjawabnya dengan sebuah gelengan kepala.

"Dengar, kita sudah berjanji untuk saling terbuka. Jadi ada apa?"

Sooyoung ragu ingin mengatakan hal ini apa tidak ke Taehyung, tapi ia takut jika laki-laki itu tidak percaya dengan kata-katanya. Tapi sepertinya ia memilih untuk berbohong.

"Engga ada, Uyong besok mau pergi ke perpustakaan kota setelah kuliah terakhir dan berniat mengajakmu" Sooyoung tau jika berbohong itu dosa, tapi ini pilihan yang terbaik untuk semuanya. Dia tidak ingin hubungan Taehyung dengan sang pacar rusak.

"Gue anterin"

"Engga usah, Uyong bisa sendiri!"

"Ga ada penolakan!"

"Engga mau!"

"Kenapa?"

"Tau ga sih, Uyong butuh me time. Uyong udah gede bisa jaga diri sendiri" Sooyoung takut jika Taehyung tau kalau dia sedang berbohong sekarang. Ke perpustakaan kota? Itu hanya alasan yang terlintas dipikirannya.

Taehyung tau jika gadis di sampingnya ini sudah dewasa, tapi entahlah ia benar-benar khawatir jika gadis itu pergi sendirian. Karena selama ini dirinya lah yang selalu menemani Sooyoung.

"Taetae, percaya deh sama Uyong. Uyong bisa kok jaga diri sendiri, nanti kalo ada apa-apa pasti telpon kamu kalau engga Daddy. Okey?" Sooyoung masih mencoba menyakinkan Taehyung agar laki-laki itu tidak ikut mengantarnya ke perpustakaan kota. Taehyung terlihat memikirkan apa yang diucapkan Sooyoung, disatu sisi ia tidak tega membiarkan gadis itu pergi sendirian tapi disatu sisi lainnya ia tau jika Sooyoung butuh ruang untuk dirinya sendiri.

Dengan helaan nafas ia menjawab ucapan Sooyoung, "Okey, lo boleh pergi sendiri tapi nanti gue yang anterin lo berangkat ke kampus!" saat Sooyoung ingin mengatakan sesuatu ia memotongnya, " ga ada penolakan!" dan Sooyoung kembali menutup bibirnya lagi. Taehyung tidak ingin dibantah.

Hari sudah semakin larut, setelah duduk ditaman mereka makan malam dan sekarang mereka sudah berada di dalam mobil untuk pulang.Seperti biasa Sooyoung yang akan berperan aktif dalam perbincangan mereka dan Taehyung hanya menanggapinya sekilas. Tapi tanpa gadis itu tau jika Taehyung benar-benar menyimak semua yang ia ceritakan kepadanya.

"Kapan Ten balik?" tanya Taehyung, Ten adalah sahabat Sooyoung selain Taehyung tapi bukan sahabat Taehyung karena mereka hanya sekedar kenal. Mereka saling kenal karena Sooyoung yang mengenalkan pada waktu awal masuk Universitas.

"Minggu depan dia balik, gila ya enak banget cuti buat balik kampung. Ahh Uyong juga mau!" ocehan Sooyoung yang membuat Taehyung geleng-geleng kepala, gadis itu memang cerewet dan itu kadang membuat kepala Taehyung pusing mendadak tapi ia suka mendengarnya.

Stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang