VII

387 96 22
                                    


Biasanya jika sudah weekend keluarga Park sudah sibuk sejak pagi hari, di dalam keluarga mereka tidak ada yang bangun siang. Hyungsik selalu mengajarkan anak gadisnya agar selalu bangun pagi entah itu week day ataupun weekend seperti saat ini.

"Dad, sarapan sudah siap" teriakan Sooyoung dari arah dapur membuat kegiatan ayah satu anak ini terhenti, meninggalkan area taman dan berjalan menuju tempat anak gadisnya berada.

"Wah princessnya Daddy rajinnya" sebuah pujian terucap dari Hyungsik yang sudah duduk dimeja makan. Sooyoung yang mendengar pujian dari sang Daddy hanya tersenyum kecil baginya itu hal yang biasa tapi disatu sisi ia bersyukur karena Hyungsik selalu menghargai semua yang ia kerjakan.

Acara sarapan pagi mereka berjalan dengan tenang tidak ada pembicaraan antara kedua anak dan ayah ini. Sesekali Hyungsik memperhatikan sang anak, kerutan halus terlihat samar di dahinya. Di dalam hati Hyungsik bertanya kenapa anaknya terlihat lebih kurus dan wajahnya juga terlihat sedikit pucat, apakah princess nya sedang sakit?  sepertinya setelah ini ia akan langsung tanya kepada Sooyoung agar rasa khawatirnya berkurang.

Setelah mereka menyelesaikan sarapan, mereka sekarang sedang berada di ruang keluarga menyaksikan acara tv bersama. Sooyoung yang berada di samping sang Daddy dengan kepala berada di pangkuan Hyungsik. Hari Sabtu seperti ini adalah waktu bermanja-manja kepada Daddy nya, karena jika hari biasa mereka akan sibuk dengan aktivitas masing-masing. Tangan Hyungsik mengusap rambut Sooyoung dengan sayang, ia pikir ini waktu yang tepat menanyakan hal yang membuatnya khawatir. " Princessnya Daddy kenapa sakit ya? Kok kurusan, hmm?"

Sooyoung langsung memutar kepalanya dan iris hazelnya menatap orang tua satu-satunya yang ia punya, "Masa sih? Kok Uyong engga ngerasa ya Dad?"

Hyungsik hanya bisa menghela nafas, bagaimana bisa Sooyoung tidak merasa jika berat badannya berkurang? Padahal itu sangat terlihat, pipi chubby nya sudah banyak berkurang.

"Maafin Daddy ya, princess. Kalo Daddy kurang banyak waktu buat kamu" hyunsik langsung memeluk Sooyoung, ia sangat khawatir dengan kesehatan Sooyoung.

.
.
.
.
.

Sooyoung yang sedang asik membaca buku di kamarnya, dibuat kaget oleh kedatangan Taehyung yang tiba-tiba menepuk kepalanya pelan. Kesadaran Sooyoung yang belum sempurna karena rasa kagetnya menatap Taehyung dengan tatapan kosong.

"Kenapa?" Taehyung dengan santainya berjalan kearah tempat tidur sahabatnya itu dan duduk di pinggirannya. Mendengar pertanyaan Taehyung, kesadaran Sooyoung berangsur pulih. Ia beranjak dari meja belajarnya dan ikut duduk di sebelah Taehyung.

"Kenapa kesini?" Pertanyaan Sooyoung ditambah dengan wajah bingung Sooyoung membuat Taehyung gemas sendiri tapi dia harus mengontrol ekspresi wajahnya dan bersikap seperti biasa.

"Kenapa? Engga boleh?" Pertanyaan dingin dan datar Taehyung membuat Sooyoung salah tingkah sendiri, ia menggelengkan kepalanya cepat. Bukan, bukan itu yang ia maksud! Sooyoung takut jika Taehyung berubah dingin seperti ini, yah walaupun memang laki-laki itu selalu seperti itu.

"Engga bukan gitu, Tae! Maksud Uyong tuh kenapa tiba-tiba kesini? Ini kan malam minggu biasanya TaeTae kan engga pernah dirumah, tapi kok ini kesini ke kamar Uyong?" Nah kan sekarang sisi cerewet nya Sooyoung sudah kembali dan Taehyung tau jika gadis itu sekarang sedang dalam keadaan yang penasaran tingkat tinggi karena memang ia jarang sekali ke rumah Sooyoung jika malam minggu seperti ini.

"Bawel yah, udah siap-siap sana! Gue mau ajak lo jalan-jalan" mendengar kata jalan-jalan dari Taehyung, mata Sooyoung langsung berbinar. Ia senang jika di ajak jalan-jalan tapi kegembiraannya tidak berangsur lama tiba-tiba wajah Sooyoung tampak murung.

Stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang