VIII

452 90 9
                                    

Happy reading 💚💜

***

"Uyooongggg.....!"

Ten panik saat tiba-tiba tubuh sahabatnya pingsan, tadi ia baru aja ingin membicarakan apa yang ia liat ke Sooyoung tapi sekarang itu udah tidak penting lagi baginya. Dengan cepat ia membawa Sooyoung ke ruang UKS.

"Duh kok bisa pingsan gini sih, Yong! Ini lagi mana petugasnya!" Keluh Ten saat ia sudah berhasil membawa Sooyoung ke ruang UKS, tapi naas ternyata ruang UKS sedang sepi tidak ada petugas yang jaga. Ia buru-buru membaringkan tubuh sahabatnya dan mencari peralatan P3K.

"Loh, teman kamu kenapa?"

Saat Ten sedang memberi minyak kayu putih, tiba-tiba salah satu petugas UKS datang dengan muka keselnya ia berbalik badan dan menatap laki-laki yang memakai jas putih itu.

"Kalo ke sini pasti sakit lah, lagian kakak tuh ya kemana aja? Saya tuh panik tiba-tiba teman saya pingsan tadi, terus sampe sini malah engga ada petugasnya!" Ten kesal dan panik jadi sekalian aja kakak ini jadi tempat pelampiasannya.

"Aduh maaf ya, tadi saya ke toilet. Saya periksa dulu ya temennya" balasnya dan langsung memeriksa Sooyoung yang masih dalam kondisi pingsan.

Setelah selesai Chen selaku petugas UKS kampus duduk di mejanya yang langsung disusul oleh Ten, "Kak, jadi gimana teman saya?engga apa-apa kan?"

"Kayanya dia kurang istirahat dan stress, tapi kita tunggu dia siuman dulu ya biar saya bisa lebih detail periksanya" balas Chen yang mencoba menenangkan Ten.

Sebenarnya ada yang suatu yang janggal saat Chen memeriksa Sooyoung tadi, tapi ia harus memastikan dulu saat gadis itu siuman. Semoga aja prediksinya salah.

Setelah 20 menit, akhirnya Sooyoung siuman. Ia mencoba mengembalikan kesadarannya dengan perlahan. Ten dan Taehyung langsung jalan ke arah Sooyoung saat tau gadis itu siuman.

"Gimana masih pusing?" Taehyung langsung memastikan keadaan Sooyoung. Ia langsung ke kampus saat Ten menelponnya, memberitahunya jika Sooyoung sedang di UKS.

Tangannya langsung meraih dan menggenggam jemari Sooyoung, Taehyung merasa jantungnya berhenti sesaat saat  melihat gadis yang ia cintai berbaring di kasur UKS. Ten merasa lega akhirnya sahabatnya ini sadar, ia panik dan menelpon Taehyung agar ia punya teman untuk berbagi rasa khawatirnya.

"Udah engga kok" jawaban bohong yang Sooyoung berikan pada Taehyung dan mencoba memberikan senyum kepada kedua sahabatnya ini. Jujur ia masih merasa pusing, tapi ia tak ingin membuat Taehyung dan Ten khawatir.

"Ya udah, istirahat dulu aja. Gue mau minta ijin ke dosen lo dulu. Ten jaga Uyong sebentar ya" selesai bicara Taehyung langsung pergi ke luar menuju ruang dosen untuk meminta izin untuk Sooyoung.

"Beneran udah engga pusing?" Tanya Ten memastikan jika Sooyoung benar-benar sudah tidak merasa pusing lagi. Sooyoung hanya mengangguk membalas ucapan Ten.

Chen yang tau Sooyoung sudah siuman langsung mendekati gadis itu, ia menyuruh Ten menunggu di luar karena ia ingin memastikan prediksi atas diagnosanya tadi.

"Hmm, kamu pernah terkena benturan di kepala bagian belakang?" Tanya Chen to the poin setelah memastikan Ten sudah keluar dari ruangan ini. Sooyoung yang mendengar itu langsung mengingat kembali apakah ia pernah mengalami benturan di kepalanya atau tidak.

"Ah, pernah kak. Emangnya kenapa ya?" Sooyoung baru ingat ia terkena benturan lumayan kencang saat Sana dan teman-temannya mendorongnya.

"Tadi saat saya mengecek kamu, saya menemukan ada sesuatu yang ganjal di bagian kepala belakang kamu. Saya harap diagnosa saya salah, ada pengental darah di sana. Sebaiknya kamu segera memeriksanya di rumah sakit biar lebih jelas lagi" ujar Chen yang langsung membuat tubuh Sooyoung membeku, dia tak percaya benturan yang sempat mengeluarkan darah itu mengakibatkan hal ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang