Hari ini lebih tepatnya sore ini entah mengapa hujan menangis sejadi jadinya.
Mendung hitam yang menjadi latarnya.
Kilatan putih di langit seperti tanda perpisahan.
Angin yang lembut seakan menambah keharuan.
Saya sebagai penikmat hujanpun seakan mulai membencinya.
Seakan-akan momentum ini bertanda saya akan berpisah dari tuan.
Hal tersebut semakin kuat dengan keegoisan tuan.
Tuan yang seperti enggan membalas usaha saya.
Tuan yang seakan tak peduli dengan hati saya.
Saya harap waktu dapat menguatkan hati saya yang sedang pilu.
Ingin menangis!!!
Ingin berteriak!!!
Ingin menjerit!!!
Itu semua yang diingin hati saya.
Namun..
Semua itu tersendat dalam kerongkongan.
Seperti tertelan godam besar hingga menyesakkan dada.
Ingin sekali saya membenci tuan agar saya tak jatuh untuk kesekian kalinya.
Pada waktu..
Saya mohon latih saya untuk terbiasa dengan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
saya, tuan, waktu dan jarak
Romancesemua yang saya rasakan pada tuan, pada waktu dan jarak yang ikut campur