kesan

28.3K 991 17
                                    

Pertama kali aku menghirup udara yang menyejukan hati dan pikiran
Seakan jiwaku menyatu dengan alam
Dan tiba tiba aku terbangun dari tidurku

'Lisa pov'

"ah..ternyata mimpi" aku melihat ruangan dimana ada benda benda yang tak asing bagiku,aku bergumam. "eoh..kenapa aku berada di rumahsakit" aku berpikir keras disana dan wow.. Aku teringat dimana ada seseorang yang sengaja menjatuhkanku dari balkon sekolah

Dimana aku menatap pintu ternyata datanglah sesosok wanita berparas cantik dan wow senyumnya mengingatkanku kepada sosok teman masa kecilku

Tapi aku bingung dia memakai jas dokter,lalu dia menghampiriku "biar saya periksa dulu"
Akupun membalas dengan anggukan kecil dan menatapnya
Seakan dia menyadari dan menatapku balik,aku menatapnya tanpa berkedip
Disaat aku ingin berbicara dia langsung beranjak dari hadapanku
"anda tidak mengalami luka serius,saya heran kenapa bisa,tapi ini bagus dan...anda bisa cepat pulang" lagi lagi aku menganggukan kepalaku,dia terkekeh melihat raut wajahku
Akupun tidak tau kenapa dia seperti itu,aku tidak bisa berkata apapun karna aku mengagumi senyum manisnya.
"em..dok apa saya bisa pulang sekarang?" diapun menatapku "seharusnya anda dirawat dulu dua atau tiga hari disini karna luka anda masih belum sembuh seratus persen" akupun cuman menganggukan kepala
Dan dia duduk ditepi ranjang. "siapa namamu?" akupun menjawab tanpa melihatnya. "nama saya lisa em panggil saja lisa atau lim". diapun mengangguk dan beranjak dari duduknya,sekilas aku melihat tubuhnya dari atas sampai bawah memang tubuhnya indah dan uh wow membuat aku berfantasi liar atas keindahan tubuhnya
"yatuhan tahan nafsumu lim" batinku berbicara

Dia berbalik menghadap kepadaku. "baik lisa saya pamit dulu karna saya harus memeriksa pasien lain". seketika muncul ideku untuk mengerjainya "em dok kok jantung saya berasa nyeri" aku berpikir ini hanya lelucon dan ternyata aku melihat wajah paniknya dan berjalan menghampiriku lalu duduk didekatku sambil mengecek dengan stetoskop miliknya "ah tunggu saya cek dulu"

Akupun melihat dadanya yang berukuran besar. "dia begitu sexy" pikirku kotor
"hm..ini tidak apa apa,apa anda mengerjai saya?" sambil menatapku,akupun gugup.
"dan cukup untuk melihat dada saya,anda sangat tidak sopan" diapun ingin beranjak dari duduknya lalu ku tahan dan kutarik tangannya sehingga dia terjatuh dan menimpa badanku,akupun tersenyum mesum. "dok aku tertarik padamu.. Bolehkan aku menciummu?" bisik ku ditelinganya,diapun mengernyitkan dahi dan ingin menjauhkan wajahnya tapi aku lebih cepat untuk menciumnya

Ku kecup bibirnya,lalu ku lumat bibir bawahnya hingga keper dalam lumatanku hingga kutak menyadari tanganku sudah ada didepan dadanya

Kuusap melon kepunyaannya diapun membulatkan mata hingga kupaksa dia membalas lumatanku tidak butuh lama diapun membalas lumatanku hingga kuremas melonnya yang besar
Diapun mendesah "ahh..." didalam ciuman yang masih berperang dengan lidahku,aku makin bersemangat untuk meremas melonnya hingga dia mendongkakkan kepalanya
Kuremas terus kedua melonnya laku kuciumi lehernya hingga memberikan tanda berwarna merah
Kulihat matanya sudah berubah menjadi sayu,kubuka jas doskternya lalu kumasukan tanganku kedalam bajunya dan memegang sesuatu yang kenyal namun ingin ku jamah lebih dan lebih lagi
Dia seperti menikmati remasakanku,lalu ku naikan bra yang dia pakai sehingga melon yang besar bisa terbebas dari sarangnya

Kuremas dan ku pilin puncak melon tersebut hingga dia mendesah. "aaahhh..lis" diapun menutup mulutnya dengan tangan hingga kuremas lebih kuat lagi dan dia terus mendesah lebih kencangan "ah..aouh..terus...re..masss" kunaikan kaos yang dia pakai hingga terlihatlah melon yang montok dan menggoda
Ku kecup dan ku jilat puncak melon tersebut,aku mendengar dia terus mendesah dan meacau

Kuhisap sambil memejamkan mataku,ini sangat lembut dan nikmat pikirku
Dia yerus mendesah. "ouuhhh hmmm..." sambil menggigit bibirbawahnya
Aku tak munafik ini sangat nikmat dan membuat juniorku bangun sehingga dia mendesak ingin dikeluarkan
Akupun terus menghisap dan menggigit puncak melonnya tak tinggal diam satu tanganku meremas melon yangsatunya

Kulirik dia memejamkan matanya sambil menikmati hisapanku dipuncak melonnya

Kuhentikan hisapanku dan digantikan oleh tanganku yang asik meremas dan memilin puncak melonnya,dia menatapku dengan sayu dan kuliat dia pasrah akan perlakuanku.
"siapa namamu dokter?". tanyaku sambil mencubit nipelnya
"akhh..jangan dicubit". aku cuman tertawa melihat responnya. "jennie kim". jawabnya sambil menahan desahan
Karna kalau disini ribut akan desahan,aku tak menjamin akan ada yang memergoki kita saat mesum diruangan ini.



Wow ini cerita pertama gw guys,awalnya gw takut untuk menulis tapi gw beraniin aja wkwkw
Kalo ada yang kurang tentang cerita ini maklumin aja masih amatiran wkwkw

Takluk DibawahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang