Rose pov
Aku membuka pintu ruangan dimana lisa dirawat,karna seseorang yang membenci lisa sampai sahabatku dibawa kerumah sakit.
"yakkhh....lalisa manoban". Teriak ku karna dia sangat menyebalkan sekali.Yang diteriaki cuman menatapku dengan malas,'huufftt sabar rose sabar' sambil mengusap dadaku.
"eoh..ada apa denganmu chaeng,sampai sampai kau mengelus dadamu seperti itu" ejeknya kepadaku.
Rasanya aku ingin mencekiknya sekarang juga,siapa yang tidak kesal melihat manusia menyebalkan seperti dia,lihatsaja dia sedang asik bermain game sambil duduk diranjang,bukannya dia harus istrahat malah bermain game.
"yakkhhh lalisa ya..." sambil menatapnya dengan tajam.
"aigo.. Aigo my baby sedang marah".kekehnya dengan nyaring,"duduklah disampingku,atau kau mau bermain bersamaku".
Akupun duduk disampingnya,lalu menundukkan kepalaku hingga tidaku sadari aku menangis seketika."hiks..hiks".
Lisapun menoleh kepadaku."yakh chaeng kenapa kau menangis"kekehnya.
"aku menghawatirkanmu manusia bodoh hiikss".kurasakan ada yang memelukku dan mengusap kepalaku."aku tidak apa apa chaeng,tolong jangan bilang kepada appa apalagi kepada eomma nanti mereka menghawatirkanku,lagipula ini cuman luka biasa tidak terlalu parah".
Kulepaskan pelukannya."tidak terlalu parah katamu? Huh" kesalku kepadanya karna dia selalu seperti itu,suka memendam semuanya sendiri aku tidak suka lisa seperti ini,kami sudah bersahabat dari kecil tapi dia tak mau berbagi keluh kesah bersamaku.
Aku tau kita bertetangga dan tau keluarga satu sama lain,tapi dia seperti itu dalam hal apapun. ingin menjagaku dan melindungiku,dia sangat baik dan penyayang.
Tapi dia sangat menyebalkan saat ini akupun merajuk karna keadaannya yang seperti ini,baru pertama kali aku melihatnya sakit.
Lisa adalah orang yang jarang terkena sakit tapi sekali sakit dia pasti sakitnya serius.
"chaeng dengarkan aku ok,ini tidak sakit"senyumnya kepadaku,dia selalu seperti ini,selalu melindungiku.
"aku tau kau seperti ini karnaku,karna seseorang yang tak suka kepadaku,kau berbicara kepadanya lalu kau seperti ini hiks..lisa ya..cepatpah sembuh" lirihku sambil memainkan ujung baju pasien lisa.
"aku sangat menyayangimu chaeng,kau adalah sahabatku yang paling aku sayangi"
"sudah jangan menangis,kata dokter juga aku bisa pulang hari ini,cuman lecet aja tapi kalau mau sampai sembuh benar ya harus dirawat dua atau tiga hari lagi,aku ingin pulang chaeng" kudengar dia meletakkan ponselnya dinakas."baiklah aku sudah membereskan administrasinya,ayo kita pulang".sambil beranjak dari kasur.
"aku akan mengambil pakayanmu di mobilku dulu,kau tunggulah sebentar"
"baiklah,aku sudah tidak sabat ingin mengendarai motor kesayanganku haha" kulirik dia,'dia tidak tau kalau motornya masih disekolah haha rasakan kau lisa,aku tidak mau repot repot mengambil motormu yang menyusahkan itu hihi kau ambillah sendiri' senyumku sambil membuka pintu ruangan lisa.
Lisa pov
"yah..aku lupa tidak meminta no telpon si dokter sexy itu,ah apa aku harus berpura pura sakit lagi" aku berpikir keras,"bagaimana kalau dia menjauhiku huffttt..."
Aku memencet tombol disebelah ranjangku supaya aku bisa memanggil suster,tidak butuh waktu lama suster jisoopun datang.
"apa anda memerlukan sesuatu?" huft aku bingung sekarang.
"kenapa anda melamun" matanya menatapku,"aih dok kau mengejutkanku,bisakah kau memanggilkan dokter yang tadi,aku ingin berbicara sesuatu kepadanya ini tentang keadaanku".
"baiklah saya akan memanggilkan dokter jennie" iapun pergi keluar ruangan dan menutup pintu.
Kudengar langkah kaki seseorang yang mendekat ke arah pintu ruangan ini,aku melihat seseorang yang membuka pintu seketika kumenatap seseorang yang sudah berganti pakayan dokternya,yah dia sangat sexy,uh aku menginginkannya.
"hm langsung saja apa yang kau tanyakan anak nakal" tanya nya sambil berdiri disampingku.
"emm..aku ingin melonmu"gumamku sambil menatapnya."yakh..apa katamu" ampun suaranya sangat berisik sekali."maksudku aku ingin bertanya,apa aku hari ini bisa pulang karna aku besok ada ulangan dan itu sangat penting hehe" senyum konyol yang kuperlihatkan kepadanya.
"kau bisa pulang detik ini juga" ucapnya cuek.
"aku ingin meminta no ponselmu dokter supaya aku bisa berkonsultasi kepadamu tentang kakuku ini,yah sedikit ngilu"
"yeah baiklah mana ponselmu bocah nakal" yes aku bisa modusin nih wkwkw,ku sodorkan ponselku,diapun mengetinya dengan serius.
Aduuhhh mau pulang aja rasanya gakmau kalau ditanganin ama dokter sexy seperti dia.
Dia menyodorkan ponselku dan beranjak keluar ruangan."aih dia sangat dingin tapi sangat sexy dalam mendesah haha" kekehku sambil menatap ponsel.
"ceklek" suara pintu terbuka.
"nih ganti bajumu,dan kita pulang segera" ucap caeng."baiklah tunggu sebentar".Huffttt ternyata nulis itu melelahkan harus ada inspirasi guys wkwkw
Jangan lupa like dan komen cerita ini kalau kalian mau bertukar pikiran sama saya juga bisa silahkan
See u