"Woi,Awan!" Satria menepuk pundak Awan "lo liatin siapa sampe ga kedip gitu?!"
Sontak pikiran Awan menjadi buyar mendengar suara Satria, "Apaan si sat." Ucap Awan sewot
"Wan ini lagi upacara mah ngadep depan,lu malah tuh pala ngadep kiri,ada siapa sih Wan?" Ucap Satria ingin tau
"Itu ada cewe cakep banget dah,lucu gitu." Ucap Awan sambil cengegesan
"Hah mana?" Satria celingak celinguk mencari keberadaan perempuan yang disebutkan Awan
Awan memukul pelan kepala Satria, "gue udah naksir!lu jangan ambil kampret!"
"Apasih,Wan," Satria membalas pukulan Awan, "gue cuma pengen tau nyet,kan belom pernah lu demen cewe."
"Ekhem," Bu Rita menjewer Awan dan Satria
"Eh ibu Rita," cengir Awan , "masih pagi udah serem gitu bu mukanya."
Bu Rita membulatkan mata seperti ingin memakan Awan
"Eh maksud saya cantik bu."
"Habis upacara selesai,kalian maju ke podium!" Suruh bu Rita pada Awan dan Satria
Upacara selesai dan sesuai perintah Bu Rita.Awan dan Satria maju ke depan
"Anak anak,dua orang di depan ini adalah contoh yang tidak baik!" Ucap Bu Rita, "mereka berbicara saat upacara,jangan ditiru!"
Saat Bu Rita sedang berbicara, Awan dan Satria hanya cengengesan tanpa dosa
"Awan!Satria!silakan kalian meminta maaf pada kami semua!"
Awan mengambil mikrofon dan mulai berbicara, "teman teman saya minta maaf karena sudah berbicara saat upacara."
Kemudian Awan menyerahkan mikrofonnya kepada Satria, "saya juga.mon maap ya gengs."
"Kalian janji tidak akan mengulanginya lagi?"
"Iya bu kalo ga kepepet," celetuk Awan
Bu Rita hanya geleng geleng kepala
"Sana kalian baris lagi!"
Awan dan Satria pun kembali ke barisannya
Di barisan paling kiri ada Attaya yang memperhatikan Awan dan Satria sambil menahan tawa karena menurut Attaya dua orang itu sangat unik.
Upacara telah selesai.Semua murid berjalan menuju kelasnya masing masing.
"Sat sat bentar," Awan menarik tangan Satria
"Gausa narik narik homo!"
Awan menatap jijik Satria, "najis juga homo sama lu."
"Ngapain si,Wan?"
Awan menghentikan langkah Cinta yang di sampingnya terdapat Attaya
"Hai nama lo siapa?" Sapa Awan pada Cinta
Cinta yang disapa mendadak menjadi salting "Cinta."
"Kalo yang di sampingnya?"
Attaya masih sibuk dengan ponselnya dan tidak mendengar Awan yang menanyakan namanya
Cinta melirik Attaya kemudian menyenggol Attaya dengan sikunya
"Apaan si,Cin?" Attaya mengarahkan pandangannya pada Cinta dan Cinta mengarahkan pandangannya pada Awan
Kemudian Attaya beralih pandang ke Awan
Attaya mengangkat kedua alisnya
"Lucu banget sih," ucap Awan dalam hati