First

312 40 7
                                    

Semua orang yang sedang berada di dalam ruang latihan Fantagio Ent. Itu menatap bingung gadis bersurai panjang berwarna coklat dan berombre style yang kini sedang berada di sudut ruangan dengan pandangan kosong. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Gadis yang biasanya selalu ceria itu sudah beberapa hari ini menjadi sangat pendiam. Gadis itu tetap fokus dalam latihannya, namun ketika tidak latihan dan saat istirahat latihan gadis itu akan kembali tidak fokus dan menjadi gadis yang lebih ceroboh dari biasanya.

“Ya, ada apa dengan Yoojung ? kenapa dia jadi banyak termenung seperti itu ?” Suyeon, leader Weki Meki, bertanya pada Doyeon yang dibalas gelengan olehnya.

“Aku tidak tahu. Dia tidak menceritakan apapun pada ku.” Jawabnya sembari menghela napas pasrah. Pasalnya gadis tinggi yang cantik itu sudah berusaha agar Yoojung berceritaya padanya dan sama sekali tidak membuahkan hasil karena Yoojung tetap tidak mau menceritakan apapun.

Yoojung, gadis itu hanya termenung memandangi ponselnya yang mati. Dia sangat ingin menghubungi seseorang sekarang. Namun perkataannya satu minggu yang lalu membuatnya tidak bisa menghubungi orang itu. Ini bukan karena gengsi, tetapi ini pilihan yang sudah dibuat olehnya. Pilihan yang, menurutnya, terbaik untuk seseorang. Gadis itu menekan tombol power ponselnya membuat layar ponselnya yang awalnya berwarna hitam berubah menampilkan foto animasi seorang pria dan wanita yang sedang tersenyum bahagia.

“Aku merindukan mu Oppa, sangat.”

***

Tidak jauh berbeda dengan di Fantagio Ent. Ruang latihan Big Hit Ent. juga digunakan berlatih oleh artisnya. Seorang pria berbadan kekar sedang berlatih menari seorang diri di tengah-tengah ruangan dan ditonton oleh beberapa orang. Pandangannya berubah nyalang ketika otaknya memutar kejadian seminggu lalu. Dimana gadis yang dicintainya memilih untuk mengakhiri hubungan dengannya entah karena apa.

“ARGH !!!!” teriakannya itu membuat orang-orang yang mengamatinya terlonjak kaget.

“Ya Jeon Jungkook ! Ada apa dengan mu ?” Tanya Jimin yang sedari tadi melihat latihan Jungkook. Jimin menoleh pada member lainnya yang juga sedang menatap Jungkook dengan heran. Saat ini Jungkook sudah terduduk dengan kepala ditundukan dan tangannya memegang rambutnya dengan kesal.

“Jungkook-ah, kau baik-baik saja ?” Tanya Seokjin akhirnya karena melihat adiknya tidak seperti biasanya.

“Aku tidak baik-baik saja. Aku sedang sangat kesal saat ini.” Ujarnya masih dalam posisinya yang duduk dengan tangannya yang memegangi kepalanya.

Mendengar jawaban Jungkook semua orang kembali saling tatap heran. “Wae ?”

Jungkook menghela napasnya pelan dan memilih untuk merebahkan tubuhnya di lantai. Keenam member BTS yang sedari tadi melihat latihan Jungkook memilih untuk mendekati pria itu dan duduk di dekatnya.

“Ya Jungkook-ah, cerita pada kami jika kau ada masalah.” Ujar Yoongi yang sedari tadi diam memperhatikan Jungkook. Pasalnya bukan hanya hari ini saja. Sudah satu minggu maknae mereka uring-uringan. Menjadi ceroboh, tidak fokus, dan tiba-tiba berteriak kesal seperti yang baru saja dilakukannya tadi.

Jungkook kembali menghela napas dan merubah posisinya menjadi duduk. "Yoojung memutuskan hubungannya dengan ku.”

Hening. Semua orang yang ada disitu menatap Jungkook heran. Mereka salah dengar ?

“Bisa kau ulang perkataan mu ?” pinta Seokjin.

“Choi Yoojung ingin memutuskan hubungannya dengan ku.”

“MWO ??!!!”

“Kau bercanda ?”

“Wae ?? Kenapa dia ingin putus darimu ?”

“Ya ya tenanglah.” Ujar Jimin yang melihat raut wajah Jungkook yang semakin runyam.

“Aku tidak tahu. Dia meminta bertemu dengan ku satu minggu yang lalu dan meminta untuk mengakhiri hubungan kami. Dia bahkan tidak memberi alasan yang jelas. Saat aku bertanya apakah aku berbuat sebuah kesalahan dia mengatakan aku tidak membuat kesalahan sama sekali. Hanya saja ini adalah keputusan yang tepat.”

Jungkook tersenyum getir mengingat pertemuannya dengan Yoojung seminggu yang lalu. “Keputusan yang tepat apanya ? Keputusan yang tepat untuk membuat ku terluka baru iya.”

Melihat Jungkook seperti ini membuat semua hyungnya menatapnya simpati. Jungkook adalah pria yang jarang menangis di depan orang lain. Melihatnya begitu uring-uringan seperti ini menandakan bahwa keputusan yang Yoojung buat benar-benar melukainya. Bahwa sesosok Choi Yoojung benar-benar berarti bagi Jeon Jungkook.

“Jadi apa yang akan kau lakukan ?” Tanya Yoongi membuat semua orang menatap padanya. “Apa kau sudah mencoba menghubungi Yoojung ?”

“Sudah, dan tidak direspon sama sekali.” Jawab Jungkook lemas.

“Bagaimana kalau meminta bantuan Soobin saja ?” usul Taehyung membuat semua orang menatapnya kecuali Jungkook.

“Kenapa Soobin ?” Tanya Namjoon dengan ekspresi wajah tidak mengerti.

“Karena Soobin adalah temannya Yoojung. Dia tidak mungkin menghindari Soobi kan ?” jawab Taehyung membuat yang lainnya menatapnya takjub.

“Taehyung-ah, sejak kapan otak mu bisa berjalan dengan sangat lancar seperti itu ?” Tanya Jin dengan senyum mengejek terulas di wajahnya.

“Terserah kau saja hyung. Adik mu yang baik ini hanya bisa mengiyakan saja.” Ujarnya membuat yang lainnya tertawa. Kecuali Jungkook yang masih memikirkan kata-kata hyungnya itu.

Haruskah ?

To be continued

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang