Second

192 36 6
                                    

“Soobin-ah !!” seorang pria tinggi yang sedang bersama keempat orang temannya itu menoleh ketika sebuah suara meneriaki namanya ketika dia baru saja keluar dari ruang latihan. Dia menatap heran pada Jungkook yang tadi memanggil namanya.

“Annyeonghaseyo sunbaenim.” Ujarnya sopan sembari membungkuk yang diikuti oleh keempat teman lainnya.

“Annyeong.” Balasnya sembari tersenyum kecil. “Bisa kita bicara sebentar ?” Tanyanya pada Soobin yang semakin menatapnya heran.

“Ne ?”

“Tidak akan lama.” Ujar Jungkook cepat. Keempat teman Soobin saling pandang heran menatap sunbae mereka yang biasanya sangat sibuk itu sekarang mencari Soobin untuk berbincang berdua. Yeonjun, salah satu teman Soobin, menepuk pundak Soobin membuat si pemilik pundak menoleh padanya.

“Soobin-ah, kami pergi duluan kalau begitu.” Ujarnya dan menarik pergi teman-temannya yang lain meninggalkan Jungkook dan Soobin berdua.

“Ne hyung.” Balasnya pelan. Pria itu kembali menoleh pada Jungkook dan menaikkan kedau alisnya heran. “Apa yang ingin sunbae bicarakan ?”

Jungkook tampak ragu untuk mulai berbicara. Pria itu mengedarkan pandangannya ke segala arah membuat Soobin semakin bingung.

“Sunbaenim, sebenarnya apa yang ingin kau katakan ?”

“Em.. jadi ada yang ingin aku tanyakan padamu.”

“Kau seperti ingin mengajak ku kencan siang ini sunbaenim.” Ujar Soobin dengan senyum kecil terulas di wajahnya.

“Aku masih waras asal kau tahu itu.” balas Jungkook dengan raut wajah kesal membuat Soobin terkekeh pelan.

“Apa ini tentang Yoojungie nuna ?” tanya Soobin yang tepat sasaran membuat Jungkook menganggukan kepalanya pelan. “Wae ? kalian bertengkar ?”

Jungkook menggelengkan kepalanya kali ini. Entah kenapa bagi Soobin, sunbaenya yang begitu digilai wanita diluar sana saat ini tampang seperti anak kecil yang ditinggal orang tuanya. Hanya mengangguk dan menggeleng saja.

“Dia mengakhiri hubungannya dengan ku.” Ujar Jungkook. Soobin menatapnya dalam diam dan menghela napasnya.

“Lalu ? apa yang kau inginkan dariku sunbaenim ?”

“Bisakah, kau membantuku untuk membuatnya berubah pikiran ? agar tidak memutuskan hubungan kami ?” pinta Jungkook dengan ekspresi ragu. Soobin menatap Jungkook dengan ekspresi datarnya.

“Ternyata kau tidak punya hati juga ya sunbaenim.” Gumam Soobin. Jungkook sudah tahu Soobin akan mengatakan itu ketika akhirnya dia memutuskan untuk meminta batuan Soobin. Tapi bagaimana lagi ? Yoojung sama sekali tidak menggubrisnya. Dia masih sulit berinteraksi dengan wanita jika untuk urusan pribadi.

Satu-satunya jalan hanya Soobin.
Choi Soobin. Salah satu sahabat Yoojung. Salah satu trainee dari agensi yang sama dengan dirinya membuatnya mudah untuk meminta bantuannya. Juga orang yang mempunyai perasaan terhadap Yoojung. Perasaan yang sama seperti dirinya.

“Hanya kau yang bisa ku menolong ku.”

“Bagaimana jika aku justru memanfaatkan situasi ini untuk menyatakan perasaan ku ?” ucapan Soobin itu membuat Jungkook membulatkan matanya. Mulutnya terbuka untuk mengatakan sesuatu tetapi tidak ada kata yang keluar.

Melihat Jungkook yang tidak bisa menjawabnya, Soobin meneruskan kalimatnya. “Agar aku mendapatkan apa yang seharunya menjadi milikku.”

“YA CHOI SOOBIN !”

Soobin tersenyum kala melihat raut wajah Jungkook yang sangat tidak suka ketika mendengar ucapannya.

“Aku bercanda sunbaenim.”

“Ya !!” ujar Jungkook kesal ketika sadar bahwa Soobin lagi-lagi mengerjainya.

“Mianhae sunbae.” Ujar Soobin disela kekehannya.

“Ck, sepertinya aku salah mengharapkan bantuan dari mu.” Ujar Jungkook membuat Soobin lagi-lagi tertawa.

“Baik baik, aku akan serius sekarang. Mengenai Yoojungie nuna, aku tahu alasan mengapa dia memutuskan hubungannya dengan mu.”

To be continued

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang