Third

160 33 5
                                    

Yoojung berjalan gontai keluar dari bangunan asramanya. Dengan wajah yang ditekuk, gadis itu melangkahkan kakinya entah kemana. Padahal waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Namun sepertinya gadis itu sama sekali tidak peduli. Tanpa menggunakan penyamaran apapun, gadis itu berjalan seorang diri menyusuri jalanan sepi.

Sudah dua minggu sejak terakhir kali dia bertemu dengan Jungkook. Selama itu pula dia belum berkomunikasi lagi dengan Jungkook. Jujur saja, dirinya sangat merindukan pria itu. Pria yang hampir sempurna yang sangat digilai oleh banyak wanita di seluruh dunia.

Yoojung sangat mencintai Jungkook. Gadis itu pun tahu bahwa Jungkook juga mencintainya. Namun, pantaskah dirinya untuk bersanding dengan seorang Jungkook yang merupakan anggota dari Boy Group dunia sedangkan dia hanya anggota dari Girl Group yang bahkan di Korea sendiri masih belum terlalu dikenal banyak orang ?

“Kau terlihat sangat kacau nuna.”
Yoojung menghentikan langkahnya kala mendengar suara yang tak asing di telinganya. Gadis itu mengangkat kepalanya dan mendapati Soobin dengan senyum lebarnya sedang duduk di atas tembok taman yang tidak terlalu jauh dari asramanya.

“Soobin-ah, apa yang kau lakukan disini ?” senyum Soobin berubah menjadi senyum kecil ketika mendengar pertanyaan Yoojung. Pria itu melirik pada sisinya yang kosong dan menepukya dua kali. Menyuruh Yoojung untuk duduk disampingnya.
Tanpa ragu Yoojung berjalan mendekat pada Soobin dan berusaha duduk di sampingnya. Namun karena tembok yang diduduki Soobin terbilang cukup tinggi untuk ukuran tubuh Yoojung, gadis itu sedikit mengalami kesulitan.

Yoojung yang kesulitan untuk duduk di sampingnya itu membuat Soobin tertawa pelan dan turun dari posisinya. Pria itu melingkarkan tangannya pada paha Yoojung dan mengangkatnya sehingga Yoojung bisa duduk di atas tembok itu.

Melihat Soobin yang melingkarkan tangannya pada paha miliknya membuat Yoojung terkejut dan reflex memegang kedua bahu Soobin. Senyum tidak hilang dari wajah Soobin. Bahkan setelah Yoojung duduk pria itu masih berdiri di hadapan Yoojung dengan senyum yang masih mengulas di wajahnya.

“Gomawo, Soobin-ah.” Ujar Yoojung sembari menggaruk bagian belakang telinganya yang sama sekali tidak gatal. Dengan senyum yang masih saja terulas di wajahnya, Soobin kembali duduk diposisinya semula.
Keduanya terdiam dan tidak ada yang memulai percakapan. Soobin memundurkan tubuhnya, menumpukan berat badannya pada kedua tangannya, dan menengadahkan kepalanya menatap langit. Langit hari ini cukup bersahabat. Tidak ada awan yang menutupi langit sehingga mereka bisa melihat bintang sepuas mereka. Tapi suasana ini tidak bersahabat dengan apa yang akan dilakukannya dalam beberapa waktu kedepan. Soobin tersenyum miris untuk sesaat, sebelum senyum lebarnya yang muncul kembali.

“Nuna, kau putus dengan Jungkook sunbae ?” Yoojung menoleh pada Soobin. Antara terkejut dan tidak terkejut. Terkejut karena dia bisa membahasnya semudah itu dan tidak terkejut karena Soobin selalu saja mengetahui bagaimana kondisi dirinya.

“Kau sudah tahu ya ?” tanyanya dan mengikuti apa yang Soobin lakukan, menatap bintang di langit.

“Kau tahu ? Jungkook sunbae sangat uring-uringan semenjak kau memutuskan hubungan kalian. Aku sampai terkejut karena baru pertama kali melihat Jungkook sunbae seperti itu.” ujarnya sembari terkekeh pelan. Yoojung menatap Soobin saat mendengar ucapannya.

“Apa dia baik-baik saja ? bagiamana dengan latihannya ? dia tidak terkena masalah kan ?” mendengar rentetan pertanyaan dari gadis di sampingnya yang satu tahun lebih tua darinya itu membuatnya tertawa pelan.

“Astaga nuna, kau pasti sangat ingin menghubunginya selama dua minggu ini tapi tidak pernah kau lakukan sekalipun.” Ujarnya dan mengalihkan pandangannya menjadi menatap Yoojung. Gadis itu mengalihkan pandangannya dan menatap langit dengan senyum tipis terukir di wajahnya.

Soobin tahu. Dia sangat tahu bahwa Yoojung sendiri terluka atas keputusannya. Jika dia bisa, dia sangat ingin mencari orang-orang yang membuat Yoojung memutuskan hal yang membuatnya melukai perasaannya sendiri.

Orang-orang yang mengatakan bahwa Jungkook sangat cocok dengan member dari girl group lain seperti Red Velvet, Gfriend dan Black Pink. Orang-orang yang mengatakan bahwa group Yoojung, Weki Meki, akan jatuh dan tidak akan sukses. Orang-orang yang mengatakan bahwa Yoojung hanya mencari perhatian para member boy group.

Jika bisa dia ingin meneriaki mereka satu persatu bahwa mereka sama sekali tidak mengetahui Yoojung. Bahwa Yoojung baik dan pantas dengan caranya sendiri. Bahwa mereka tidak berhak untuk menilai Yoojung seperti apapun.

“Nuna, kau tahu bahwa Jungkook sunbae sangat mencintai mu bukan ?” Tanya Soobin membuat Yoojung menoleh dan menatap dirinya. Senyum kecil terukir di wajah mungil nan manis milik gadis itu.

“Aku tahu. Aku sangat tahu.” Kenangan kebersamaannya dengan Jungkook berputar di dalam otaknya. Kenangan indah yang mereka lalui bersama. Gadis itu menurunkan pandangannya dan menatap tanah yang memantulkan bayangannya juga bayangan Soobin. “Tapi, apakah aku pantas untuk bersanding dengannya ? apakah aku pantas utuk dicintai oleh seorang Jeon Jungkook ?”

Kurang percaya diri. Itulah permasalahan Yoojung sehingga membuat diriya memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jungkook. Siapapun pasti tahu bahwa Jungkook sangat sering dipasang-pasangkan dengan anggota girl group. Seperti Eunha Gfriend, Sinb Gfriend, Yerin Gfriend, Yeri Red Velvet, Lisa Black Pink, Rose Black Pink, bahkan solois IU.

Dilihat dari manapun mereka adalah selebriti yang sukses. Sangat cocok itu bersanding Jungkook. Berbeda dengan dirinya yang merupakan mantan anggota girl group yang pernah sukses. Yang kembali merangkak dari awal untuk kembali sukses, namun semua jalan tidak pernah mudah. Dibandingkan dengan dirinya, Jungkook juga pastinya lebih sering bertemu dengan mereka. Membuat para fans akan semakin menggila dengan interaksi-interaksi kecil yang mereka lakukan.

Melihat Yoojung yang terlarut dengan pikirannya sendiri membuat Soobin mengehela napasnya. Pria itu mengulurkan tangannya dan menangkup kedua pipi Yoojung dan memaksa gadis itu untuk menatapnya.

“Nuna, apapun yang orang lain katakan, kalianlah yang menjalin hubungan. Jangan memutuskan hubungan kalian hanya karena kau merasa kalah dengan idol lain yang dipasangkan oleh Jungkook sunbae.” Yoojung hanya bisa diam mendengar ucapan Soobin.

To be continued

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang