Fifth

235 36 14
                                    

Yoojung turun dari taksi dan menemukan seorang pemuda sedang berdiri di depan pintu masuk BigHit Ent. Yoojung segera menghampiri sosok itu yang sepertinya juga sedang menunggunya. Karena ketika melihat Yoojung turun dari taxi, pria itu segera menatapnya lekat.

“Yoojung sunbae, aku sudah menunggu mu sedari tadi.”

“Choi Yeonjun ?” Tanya Yoojung tidak yakin.

“Ne, Soobin meminta ku untuk membantu mu agar bisa masuk ke dalam.” Ujar Yeonjun dan segera berjalan masuk ke dalam gedung yang diikuti oleh Yoojung.

“Kau tau dimana Jungkook sunbae berada ?”

“Sayangnya tidak. Sepertinya kau harus bertanya pada anggota Bangtan sunbae yang lainnya.”

“Yoojung-ah !!” seruan itu membuat Yoojung dan Yeonjun yang sedang berbincang menoleh pada sumber suara. Keduanya mendapati Hoseok yang berjalan mendekat kearah mereka bersama dengan Taehyung.

“Annyeong haseyo sunbaenim.” Ujar keduanya serempak sembari membungkukan tubuhnya.

“Apa yang sedang kau lakukan disini pada pukul segini ?” Tanya Hoseok heran.

“Apa kau benar putus dengan Jungkook ?” Tanya Taehyung membuat dirinya disikut oleh Hoseok.

“Aku harus bertemu Jungkook oppa. Apa sunbae tau dimana dia ?” Tanya Yoojung tanpa mempedulikan pertanyaan Taehyung.

“Jungkook ? aku tidak tahu.” Jawab Hoseok.

“Ya, kau belum menjawab pertanyaan ku.” Ujar Taehyung membuat dirinya disikut- lagi- oleh Hoseok.

“Dia di atap.” Suara itu berasal dari Yoongi yang sedang berjalan kearah mereka.

“Gomawo sunbae.” Yoojung dengan segera berlari kearah lift yang diikuti oleh yang lainnya. Ketika pintu lift terbuka, mereka semua masuk ke dalam lift. Tidak ada yang berbicara di dalam lift. Taehyung yang sepertinya ingin mengatakn sesuatu pun dipelototi oleh Hoseok agar diam.

“Mengapa kau putus dengan Jungkook ?” pertanyaan Yoongi membuat Yoojung terdiam sedangkan Hoseok menatap Yoongi tidak percaya. Yoongi sendiri bertanya sembari mengutak-atik ponselnya, tidak peduli pada tatapan Hoseok.

“Karena aku begitu bodoh.” Jawab Yoojung membuat semua yang ada di dalam lift menatapnya. “Dan aku akan memperbaiki hasil dari kebodohan ku ini.”

Lift berhenti di lantai tiga bersamaan dengan selesainya ucapan Yoojung. Yoongi tersenyum tipis mendengar jawaban Yoojung. Begitu pula dengan tiga orang lainnya.

“Baiklah kalau begitu, semoga berhasil.” Ujar Yoongi dan menepuk pelan puncak kepala Yoojung sembari berjalan keluar.

“Fighting Yoojung-ah.” Ujar Hoseok dengan senyum lebarnya dan berjalan keluar.

“Jangan membuatnya ling-lung lagi Yoojung-ah. Kasihanilah dia.” Ujar Taehyung sembari melambaikan tangannya dan berjalan keluar lift.

“Semoga berhasil sunbae.” Ujar Yeonjun dan ikut keluar lift. Kini hanya tinggal Yoojung seorang diri. Gadis itu menarik napasnya untuk menetralkan jantungnya yang bekerja lebih cepat.

Ketika pintu lift terbuka, gadis itu segera keluar dan mencari keberadaan Jungkook. Tak perlu waktu lama, netra gadis itu dengan segera menemukan sosok Jungkook yang sedang menikmati angin malam.

Gadis itu kembali memantapkan hatinya sebelum akhirnya melangkah mendekati Jungkook.

Jungkook yang merasakan keberadaan orang selain dirinya di atap menoleh dan tubuhnya segera membeku begitu menemukan sosok Yoojung yang berajarak tak begitu jauh dari dirinya.

“Ha-hai oppa.” Sapa Yoojung kikuk. Jungkook hanya diam tidak membalas sapaan Yoojung. Melihat Jungkook yang masih terdiam membuat Yoojung meringis pelan. “Oppa, aku ingin minta ma-”

Ucapan Yoojung terpotong kala kedua tangan Jungkook melingkar di tubuhnya. Meyalurkan kehangatan.

“Aku sangat meridukan mu, Yoojung-ah.” Ujar Jungkook pelan. Mendengar ucapan Jungkook membuat Yoojung semakin sadar betapa bodoh dirinya. Gadis itu membalas pelukan Jungkook dan menyandarkan kepalanya.

“Aku juga sangat merindukan mu Oppa. Sampai rasanya aku bisa gila.” Ujar Yoojung membuat Jungkook semakin mengeratkan pelukannya.

“Jangan pernah pergi lagi dari ku.”

“Tidak akan.”

“Jangan pernah memutuskan ku seperti kemarin lagi.” Yoojung tertawa pelan mendengarnya.

“Aku tdak akan pernah memutuskan mu lagi Oppa.”

“Yoojung-ah aku sangat-”
“Maafkan aku Oppa.” Ujar Yoojung membuat Jungkook tidak melanjutkan kalimatnya.

“Wae ?”

“Karena aku begitu bodoh untuk memikirkan ucapan orang lain.”

“Tak apa. Asal kau kembali padaku, tak apa.”

“Oppa terima kasih. Terima kasih karena kau sudah mencintai ku yang masih banyak kekurangannya.” Jungkook tertawa mendengar ucapan Yoojung. Pemuda itu mengeratkan pelukannya dan menumpukan dagunya pada kepala Yoojung.

“Aku tidak mencari yang sempurna Yoojung-ah. Kau dan aku akan saling menutupi kekuragan masing-masing. Itu saja sudah cukup untuk ku.” Ujar Jungkook tulus. Yoojung mengeratkan pelukannya ketika mendengar kalimat yang begitu manis, baginya, dari Jungkook.

“Oppa.”

“Hmm ?”
“Aku benar-benar sangat mencintai mu.” Jungkook menjauhkan tubuhnya dari Yoojung tanpa melepaskan pelukan mereka.

Pria itu mengecup kening Yoojung lembut dan dalam. Yoojung memejamkan kedua matanya untuk menikmati sensasi yang dirasakannya sekarang. Jungkook melepaskan kecupannya dan menatap manik mata Yoojung dengan sangat tulus. Senyum terukir di wajahnya. Senyuman bahagianya.

“Aku juga benar-benar sangat mencintai mu, Yoojung-ah.”

Yoojung tersenyum mendengar ucapan Jungkook.

"Ah, kau mengcover lagu Roy Kim sunbaenim untuk ku ?" Tanya Yoojung.

"Kau sudah mendengarnya ?" Yoojung menganggukan kepalanya sebagai respon.

"Soobin memutar lagu itu tadi. Membuat ku sadar betapa bodohnya aku." Jawabnya. Jungkook kembali memeluk Yoojung.

"Aku harus mengucapkan terima kasih pada Soobin. Dia berhasil meyakinkan mu." Ujar Jungkook membuat Yoojung tertawa.

"Kau benar. Jika tidak ada dia, mungkin aku masih terus memikirkan ucapan orang lain."

"Kau harus ingat. Jika kau mulai menyukai orang lain, jika aku sudah bisa terbiasa hidup tanpa mu. Hanya saat itu. Maka hanya saat itu kita baru boleh putus." Ujar Jungkook dengan suaranya yang sangat meyakinkan. Yoojung mengeratkan pelukannya pada pria yang sangat dia cintai itu.

"Ya, hanya saat itu."

END

Only ThenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang