CHAPTER 6 (LAST EPISODE)

1K 134 45
                                    

Hari ini Ichiro galau. Ya, ini semua karena kejadian tadi malam. Gara-gara berdansa bareng Samatoki dan sudah keburu diseret Dice, dia tidak jadi icip-icip makanan enak disana. Padahal ada semur jengkol favoritnya. Ah, mengingat itu Ichiro jadi ingin nangis.

Dice: *udah balik jadi tikus burik* Maaf deh, Ichiro. Habisnya sudah mau jam dua belas. Emang lo mau telanjang di tengah umum?

Ichiro: Lalu untuk apa aku kesana? Waktuku terbuang percuma! Tahu gitu lebih baik aku di kamar nonton film "Ketika Jyuto Bertasbih"! *nangis*

Dice: Et dah, sebenarnya lo cinta kagak sih sama si pangeran itu? -_- Makanan mulu yang diinget -_-

Ichiro: Oh ya, aku lupa. Dice, ternyata benar dugaanku. Samatoki bukan hanya seorang pelaut, melainkan juga seorang pangeran!

Dice: Mau jadi pangeran atau pelaut, tetap sama saja bagiku. Sama-sama mirip kuda.

Ichiro: Tunggu, Dice *raba raba kantong celana* Eh? Sepertinya aku menjatuhkan sesuatu ... astaga, gunting kuku punya bapak! Gunting kukunya hilang!

Dice: Yaelah, gunting kuku karatan dan penuh bulu begitu ngapain masih disimpan?

Ichiro: *marah* Kau tidak tahu sejarahnya, Dice! Benda peninggalan bapak yang satu ini sangat berharga bagiku! Dengan gunting kuku inilah bapak pertama kali mengajariku mencukur bulu ketiak!

Dice: Terserah lo deh -_-

Ichiro: Duh, kemana ya gunting kukunya? *panik*

*Istana Shinjuku*

Hifumi: *mengamati gunting kuku milik Ichiro* Hm ... jadi pujaan hatimu itu meninggalkan benda berbulu ini?

Samatoki: Benar, ayahanda *bisik ke Riou* Hei Riou, ceritanya tidak bisa dipercepat ya? Jadi langsung ke bagian ending-

Hifumi: Kita harus membuat sayembara.

Samatoki: Hah?! Ngapain?! Jelas-jelas benda itu milik Ichiro?! Kenapa harus ada sayembara segala?! *nendang guci emas*

Hifumi: Samatoki, kau ingin bertemu lagi dengan pujaan hatimu kan? Ikutilah alur cerita ini.

Samatoki: Cih. Buat apa? Aku bisa pergi sendi-

Hifumi: Memangnya kau tahu alamat rumahnya?

Samatoki: ...

Jyuto: *bisik ke Riou* Pangeran kita yang satu ini bodohnya minta ampun.

Hifumi: Kau tidak tahu kan? Jadi, diamlah.

Samatoki: ...

Hifumi: ...

Jyuto: ...

Riou: Kress kress *ngemil peyek lalat*

Hifumi: ... kenapa kau diam?

Samatoki: Tadi disuruh diam.

Hifumi: *tepuk jidat*

Doppo: Kenapa suami dan anakku tidak ada yang beres ya tuhan ... *nangis*

*Rumah Ichiro*

Saburo: *dobrak kamar ortunya* Mama! Aku punya berita penting!

Ramuda: Oke, onee-san~ sampai jumpa di hotel nanti~ *tutup telfon* Oh, Saburo~ ada apa?

Ichiro: Istana Shinjuku mengadakan sayembara!

Ramuda: Sayembara?

Jiro: Apa itu sayembara?

Saburo: Diam, Jiro. Nanti mama bengek lagi *liat Ramuda* Iya, ma. Pangeran Samatoki kehilangan pasangannya tadi malam. Pasangannya hanya meninggalkan sebuah gunting kuku yang penuh dengan bulu kaki.

Jiro: Idih.

Ramuda: Terus?

Saburo: Nah, akhirnya Istana Shinjuku mengadakan sayembara: barangsiapa yang mau mengakui gunting kuku menjijikkan itu sebagai gunting kukunya, maka Pangeran Samatoki akan menjadikan orang itu sebagai istrinya.

Ramuda: Ini kesem-

Saburo: Aku tidak mau!

Jiro: Aku juga!

Ramuda: Apa?!

Saburo: Aku sudah menyukai seorang pria tadi malam! Namanya ... namanya ... *blush* Pokoknya inisial namanya R.M.B! *kabur*

Jiro: Oi, Saburo! *ikut kabur*

Ramuda: *bengong* Ya sudahlah, terserah mereka~ *nelfon lagi* Halo, onee-san~ aku lupa, hari ini kita mau ke hotel mana~?

*Sungai Yokohama*

Ichiro sedang duduk di tepi Sungai Yokohama, tempat dimana ia dan Samatoki pertama kali bertemu, kembali galau. Sebenarnya ia agak bingung kenapa ibu dan kedua adik tirinya tidak mengganggunya hari ini. Baguslah, dia jadi bisa menenangkan diri. Moodnya sedang tidak enak dan malas bekerja.

Samatoki: *terengah engah* Ichiro!

Ichiro: *nengok* Samatoki?!

Samatoki: *deketin Ichiro* Akhirnya ... aku menemukanmu ...

Ichiro: *berdiri* Astaga, kau habis berlari? *mengusap pipi Samatoki*

Samatoki: Aku sudah tidak sabar ingin bertemu denganmu *mengambil tangan Ichiro yang ada di pipinya dan mengecup jari jarinya* Aku merindukanmu ...

Ichiro: *blushing* Ka-kau sedang kerasukan setan apa? Kenapa mendadak jadi romantis begini?

Samatoki: *merengkuh pinggang Ichiro**menyentuhkan keningnya dengan kening Ichiro*

Ichiro: *lemes*

Samatoki: Ngomong-ngomong, apakah ini gunting kukumu? *mengeluarkan gunting kuku dari kantong celana*

Ichiro: Ah iya! Bagaimana bisa kau tahu ini milikku? *ambil gunting kuku*

Samatoki: Bulunya mirip dengan bulu kakimu.

Ichiro: *dorong Samatoki* AKU TIDAK PUNYA BULU KAKI!

Samatoki: ... kau sudah mendengar sayembaranya kan?

Ichiro: *angguk*

Samatoki: Aku sudah menemukan pemilik gunting kukunya. Jadi menikahlah denganku besok *berlutut* Will you marry me?

Ichiro: *langsung nerjang Samatoki* Yes, I do!

Samatoki: *bales meluk* Ahahahahaha ...

Akhirnya Ichiro si Cinderella dan Pangeran Samatoki hidup bahagia selamanya ^^

THE END~

CINDERELLA (ver HYPMIC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang