Fadil Widjaya Kusuma, biasa di panggil Fadil. Orangnya baik, jago beladiri taekwondo, anak motor, ngeselin, jago dalam masalah menunggu, berduit, banyak fans cewe termasuk juga cowonya.Terlahir dari kedua orang tua yang super sibuk dengan dunia bisnis nya. Fadil ini broken home. Karena ga pernah ngerasa di perhatiin sama orang tua nya. Orangtua nya jarang ada di rumah, kalo ada pun mereka pulang larut malam pas Fadil udah tidur. Pas Fadil udah bangun dan mau berangkat sekolah mereka masih tidur. Hampir ga ada waktu buat Fadil kumpul sama mereka apalagi ngobrol ngobrol.Duduk di sekolah menengah akhir kelas X jurusan Mipa,ia mulai banyak berinteraksi dengan teman sekelasnya termasuk kaka kelasnya.
Seperti hari hari biasa, setiap pagi di adakan kultum atau seperti ceramah singkat di depan kelas. Pemateri yang akan ceramah biasanya di pilih dari perwakilan setiap kelas, perwakilan satu orang dari kelas x mengisi di kelas xi, begitupun sebaliknya dari kelas xi mengisi di kelas x.Kebetulan ada siswi anak xi ips yang terpilih untuk kultum di kelas x ips. Ketika kultum berlangsung...
Fadil tertarik pada gaya penyampaian ceramah siswi tersebut.Setelah selesai.. Fadil bertanya pada teman nya. "Dim itu yang tadi kultum siapa sih?."
Dimas jawab "ohhhh itu, itu kak Reyna anak xi ips."
"Penyampaian kultumnya baguss,kerennn sumpah dah. Lu punya contact nya ga dim?" Tersenyum
"Lahhh kaga."
"Yahhhhh" Fadil kecewa.Berselang beberapa hari, Fadil masih penasaran sama kak Reyna itu. Akhirnya dia berkenalan dengan kakel cowo anak ips yang bernama Midan. Fadil memberanikan diri meminta contact kak Reyna pada Midan walaupun sedikit malu karena takut disangka naksir.
Memulai percakapan sambil menepuk pundak midan.
"Eh kak, btw di kelas xi ips ada yg namanya Reyna ya?"
"Adaa, emang kenapa Fad?"
"Ehe, to the point aja ni ya, mau minta contact dia nih.. punya gaaa?" Nada bercanda
"Ohhhh kamu naksir sama dia yaaa? Boleh boleh, ada nih" tertawa kecil
"Ish kaga kak, Fadil cuma kagum aja sama dia."Menggerutu dalam hati, bener kan firasat gue si kakak ini nyangkanya gue naksir argh.
Lanjut Midan "Allllah.. kagum kagum, nanti juga berubah jadi cinta coyy" diselingi sedikit tawa.
"Ahhh bisa aja." Fadil sedikit tertawa.Midan memberikan contact Reyna...
"Oke thanks kak, Fadil ke kelas dulu." Menepuk bahu Midan dua kali meninggalkan Midan.
*****
Memulai chatting dengan Reyna,
Fadil :"Assalamualaikum kak,ini Fadil anak x ips. Contact Fadil save ya kak.☺"
Reyna :"Waalaikum salam,ohh Fadil.. iya tau tau. Oke kaka save ya."
Fadil :"Btw alesan Fadil chat kaka soalnya kemaren kemaren waktu kaka kultum di kelas Fadil bagusss. Materinya keren, penyampaiannya juga keren."
Reyna :"ohhh ya? Biasa aja sihh.. kaka cuma sharing mengenai materi yang kaka pahami."
Fadil :"iyaa.. tapi menurut Fadil keren lho kak, kalo bisa Fadil juga pengen belajar kek gitu."
Reyna :"hehe thanks, kamu juga bisa kok. Kalo ada sesuatu yang ingin ditanyakan tanyain aja. Gpp.. kita saling bantu, jangan sungkan oke"
Fadil :"okee.. thanks too kak :)"Beberapa hari ke depan Fadil dan Reyna semakin sering ngobrol di chat. Mereka asik dan saling bercanda juga.
****
Menghampiri sahabatnya Silfia, Reyna ceritaa..."Sil, tau ga sil.. ada ade kelas cowo yang deketin gue. Trus lumayan keren juga tau." Antusias
"Trus trus.. dia ngapain?" Ngemut permen loli di maen maenin.
"Ya katanya dia mau belajar kultum baguss. Soalnya dia liat aku waktu kultum di kelasnya bagus. Jadinya dia mau belajar deh."
"Oh bagus tuh bagus. Namanya siapa?"
"Fadil"
"Oh si Fadil, omaygat ituma emang keren dong.. itu ade kelas yang selama ini gue incer tapi ga dapet. Ahoy"
"Wahhhh iya? Wkakak.. kasian banget si lo. Lo yang ngincer gue yang dapet.. haha."
"Ahaha iya, biarin lahhh.. bukan milik gue" tersenyum ikhlas
"Tapi sil, gue pan udah ada doi. Gimana dong? Dia harus gue respont apa gimana?"
"Lahhhh bego! Menurut lo gimana?" Ketawa
"Kalo ga di respont kasian dia."
"Kampret. Terserah lo aja." Tersenyum nahjong.
KAMU SEDANG MEMBACA
friends hoping to get married
Short Story. Silfia itu lebih tua dari Fadil 2th. Fadil berharap Silfia akan menjadi jodohnya kelak meskipun faktanya fadil lebih muda dari Silfia. Silfia nerima aja walaupun dalam pikiran dia kurang setuju. Fadil bilang, di dunia ini ga ada yang ga mungkin ka...