Satu bulan kemudian..Sore hari.. Reyna, Silfia, dan Wirrie sedang asik makan makan di sebuah restoran favorit yang biasa di pakai untuk mereka kumpul.
Silfia,"Rey si Fadil masih suka chatting sama lo?"
Reyna tersedak "okho okho. Lo pake nanya itu segala, jadinya keselek kan nih"
Silfia tertawa "ahaha lagian biasa aja kali ditanya itu.. gue cuma nanya doang. Secara gitu kan udah sekitar sebulanan dari semenjak kita main. Pengen tau aja lah gimana kabarnya.."
"Ohhhhh iya masih.. dia tuh suka cerita ini itu, malahan kalo sekarang lebih terbuka gitu." Ucap Reyna dengan ekspresi biasa.
"Wahhh emang doi lo ga marah ya?" Jawab Silfia
"Ngga lahhh.. kan dia gatau" polosnya ReynaDalam hati Silfia,"Ahhhh kalo aja di chat itu ada fitur 'sedang chatting dengan orang lain' mungkin doi nya dia udah mundur dari dulu :(" Dalam hati
Wirrie "uda dong ah jan ngomongin doi dan sejenisnya. Gue kesindir nih yang jomlo akut."
Silfia tertawa "haha gue juga jomlo kali rie. Tapi kalo TTM banyak sih guee." *TTM: temen tapi mesra.
"Iyaaaa lo kan ada ttm, lah gue ttm gapunya. Doi gapunya. Palingan temen gue di rp." Wirrie manyun
"Cupcupcup tayang" Reyna menepuk nepuk pundak Wirrie.Hari semakin malam. Tak terasa mereka berbincang asik hingga menunjukan pukul 20.15. Kemudian mereka bergegas untuk segera pulang.
*****
Silfia sampai rumah. Kemudian ia ganti baju, mandi, dll. Setelah itu ia masuk kamar dan membuka ponselnya. Terlihat di layar ponsel nya ada chat dari seseorang, tidak ada nama. Dibuka chat tersebut oleh Silfia.
"Assalamualaikum kak."
"Ini aku Fadil. Save ya kontak Fadil."KECOA MIMISAN !!!
Silfia mematung, dia tidak berkedip dan melamun fokus pada handphone. Tidak menyangka setelah lamanya akhirnya Fadil sendiri yang meminta saveback kontak dia tanpa Silfia minta.
"Ini beneran si Fadil kan. Omaygat kok dia chat gue sih.gua mimpiii deh. Wagelaseh tapi ini beneran anjir, suatu keajaiban iniii." Silfia berbicara sendiri dan tidak menyangka.
Typing...
Silfia:"Oh iya Fad, aku save."
Silfia:"Btw dapet kontak aku darimana?"
Fadil:"Fadil dapet dari orang kak."
Silfia:"iyaa siapa namanya?"
Fadil :"Gatau pokonya dia ada idungnya, ada mata, telinga, dll."
Silfia :"ih Fadil ngeselin.. dari siapaa?"
Fadil :"emang ngeselin wle. udah lah ga penting."
Silfia :"Yaudin.""Ternyata ketika pasrah gabisa ngapa ngapain dan bingung mau pake cara apalagi buat deketin si Fadil. Akhirnya dia sendiri yang nyamperin. Keknya emang rezeki gue banget ya. Huaaaaaaa" Silfia berguling guling di kasurnya saking bahagianya.
*****
Reyna terjatuh dari motor dan harus beristirahat di rumah. Fadil bertanya pada Silfia di chat.
"Kak, bener ga sih katanya kak Reyna jatoh dari motor?"
"Iya benerr.. doain aja ya semoga dia cepet sembuh."
"Iya kak pasti aku doain."
"Good."
"Jujur aja ni yah.. sebenernya aku suka sama dia. Aku sayang. Aku ga mau dia terluka."
"Iya"Entah apa yang di rasakan Silfia pada saat itu. Yang jelas dia merasa sakitt membaca itu. Mungkin awalnya karena Fadil meminta kontaknya di save, Silfia berharap bahwa mungkin Fadil ingin lebih mengenalnya dan bukan hanya sekedar sekontak. Ternyata tidak sesuai harapannya. Dengan spontan pun dia typing dengan singkat dan langsung menutup ponselnya. Dia bertanya pada dirinya. "Aku kenapa? Kalo dia suka sama Reyna harusnya aku ga boleh kaya gini. Biasa aja Sillll.." berusaha mengatur nafas.
Silfia pun membuka kembali ponsel nya dan menghubungi Reyna lewat chat. Pesan Fadil di salin dan di kirimkan pada Reyna.
"Fadil :Jujur aja ni yah.. sebenernya saya suka sama dia. Saya sayang. Saya ga mau dia terluka.
Rey Fadil bilang itu untuk kamu lewat aku."
"Hahaha dasar tu anak, oke thanks info nya."
"Ya. Jangan lupain doi lu."
"Iya iyaaa.."Silfia hanya berusaha bersabar.
"Gaada bersyukurnya ya gue, udah untung gue sekarang sekontak sama Fadil. Sabar Sil sabarr.." lagi-lagi menghela nafas.*****
Fadil membuat status foto si kembar, yaitu Royan dan Riyan. Silfia sudah tidak peduli masalah Fadil yang terang-terangan mengungkapkan perasaannya pada Reyna lewat Silfia. Ia sudah mulai biasa saja. Kemudian status Fadil pun Silfia koment.
Silfia :"Yaampun aku kangen banget sama si kembar."
Fadil :"Kesini lagi kak maen sama si kembar."
Silfia :"Hehe.. iya lain kali aja mungkin ya."Disitu Silfia pun jujur tentang dia yang bajak ponsel Reyna pas waktu mau otw ke rumah Fadil.
Silfia :"eh Fad, tau ga sebenernya waktu itu yang motoin rumah warna oren yang palsu itu aku. Kamu ga curiga gitu sama typing nya? Kan beda.."
Fadil :"Oh jadi itu kak Silfia. Yaampun ih emang ngeselin ya dasarrr. Fadil ga curiga sueran.. kirain emang kak Reyna nya lagi kek gitu aja."
Silfia :"iya itu akuu.. haha"
Fadil :"Dasar nih kuah cangkaleng emang ngeselin.😂"
Silfia :"wtf! Apa maksudmu?"
Fadil :"Ga apa apa🙄"
Silfia :"kuah cangkaleng kan manis ya. Eh kamu ngatain aku manis dong?😅"
Fadil :"emang manis"
Silfia :"adududu jambubol bisa ajaa😋"
Fadil :"kok jambubol sihhh?😨"
Silfia :"abisnya kamu kalo grogi atau ketemu sama orang yang menurut kamu spesial muka nya suka merah sihhh"
Fadil :"lah dasar kuah cangkaleng!🐒"
Silfia :"iya jambubol!🙃"Tak disangka sangka mereka pun saling memanggil dengan nama julukan masing masing. Seiring berjalannya waktu mereka lebih akrab dan sering chattingan. Fadil pun merasa nyaman dan asik ketika chatting dengan Silfia. Begitu pula Silfia.
*****
Perpustakaan.
Tempat pertama kali Silfia dan Fadil bertemu kembali. Mereka saling menyapa namun dengan gaya yang berbeda.
"Kuah cangkaleng!" Fadil menyapa Silfia dengan nama julukan yang ia buat.
"Eh Jambubol..." ujar Silfia.Kini mereka akrab. Dan tidak sungkan untuk saling menyapa. Terlihat Silfia masih berada diluar pintu perpustakaan dan mau masuk. Hanyasaja terhalang Fadil yang sedang memakai sepatu di dekat pintu yang menghalangi jalan. Fadil pun bertanya pada Silfia.
"Kuah cangkaleng mau ngapain kesini?" Sambil memakai tali sepatu
"Mau ngembaliin buku bol.."
"Sini aku simpenin." Meminta buku yang berada di tangan Silfia.
"Itu kamu udah pake sepatu, nanti harus dilepas lagi dong, udah gausah sama aku aja." Menahan buku.
"Udah sini gpp.. kuah cangkaleng langsung balik ke kelas aja. Lagian pake sepatu gampang kok." Tersenyum pada Silfia.
"Yaudah nih tolong simpenin, kamu tau rak nya sebelah mana kan?" Memberikan buku tersebut.
"Tauuuu lah" tertawa kecil
"Yodah thanks yah." Tersenyum dan meninggalkan Fadil
"Oke santuy." Sambil membuka kembali sepatu segera masuk perpustakaan.Akhirnya setiap hari Silfia tidak pernah merasa sepi. Karena jika bertemu Fadil, dia sering menyapa dengan nama julukan "Kuah cangkaleng".
KAMU SEDANG MEMBACA
friends hoping to get married
Kort verhaal. Silfia itu lebih tua dari Fadil 2th. Fadil berharap Silfia akan menjadi jodohnya kelak meskipun faktanya fadil lebih muda dari Silfia. Silfia nerima aja walaupun dalam pikiran dia kurang setuju. Fadil bilang, di dunia ini ga ada yang ga mungkin ka...