setelah selesai acara syukuran, tiara dan raffi pergi kehalaman belakang rumah tiara untuk mencari angin.sudah 15 menit mereka sama sama terdiam sampai akhirnya raffi memulai percakapan terlebih dahulu
"Raa"panggil raffi pelan
"apa"balas tiara biasa
"Raa"raffi mengulangnya kembali
"apa raffi"ucap tiara berusaha sabar
"Raa"
"paan si dari tadi manggil mulu ra ra ra"kesel tiara
"engga cuma lagi ngetes suara"ucap raffi tanpa dosa sedangkan tiara sudah kesal setengah mati mendengar alasan raffi
"INGIN KU BERKATA KASAR YA TUHAN!!"teriak tiara sangat kecang dihalaman belakang sampai raffi menutup kupingnya sendiri dengan tangannya
"BERISIK BEGO UDAH MALEM!!"teriak raffi tak kalah kencang
hening kembali
"Tiara"panggil raffi serius
"kalo mau ngetes suara lagi sono ama yang laen aja"
"engga kali ini gue serius"
"yaudah apaan"
"lo kenapa pindah ke jakarta"tanya raffi sedangkan yang ditanya malah diam
"yeh malah diem ditanya juga"
"mama gue ada tugas di jakarta jadi gue ikut mama gue"
"beneran ga ada hal laen??"
tiara mengngguk sebagai jawaban
"udah malem gue mau tidur besok sekolah,mendingan lo juga pulang sana"ucap tiara setelah mengatakan itu tiara pergi meninggalkan raffi sendirian.raffi menatap punggung tiara yang terlihat raput
kok gue ngerasa kaya pengen ngelindungin lo ya seakan akan lo itu sangat rapuh gumannya
***
Dipagi hari yang cerah tiara terbangun dari tidurnya.setelah sepenuhnya tersadar tiara melihat kearah jam dinding menunjukan pukul 05:30 tiara langsung pergi mandi
setelah selesai melakukan ritual mandinya tiara langsung bersiap siap pergi sekolah.sesampainya di bawah tiara berpamitan kemamanya kemudian pergi keluar rumah.tenyata raffi juga baru saja keluar dari rumahnya
"woy cabe"panggil raffi ke tiara
"Hmm"gumam tiara sebagai jawaban
"mau bareng ga lo"tawar raffi tiara yang mendapatkan tawaran langsung mengiyakan,lumayan irit ongkos
mereka pergi kesekolah berdua menaiki motor ninja milik rafi,setelah 10 menit akhirnya tiba disekolah. tiara langsung turun dari motor sambil membereskan bajunya yang agak berantakan
mereka jadi perhatian murid 78 di parkiran
"kok pada ngeliatin kesini si"
"biarin aja baru pda punya mata"tiara menganggukan kepalanya
tiba tiba gerombolan zaidan dateng
"anjay gercep juga lo"
"pagi tiara"
"kok lo bisa bareng am anak baru"
ketika tiara hendak ingin menjawab raffi memotong ucapannya
"Raa mending lo masuk duluan kekelas engga usah ladenin makhluk halus yang satu ini"
"sialan lo"
"yaudah kalo gitu gue kekelas duluan"pamit tiara langsung meninggalkan raffi sean fahtur dan zaidan yang masih menatap dengan tatapan yang sulit diartikan
setibanya dikelas,aqila menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan
"tadi gue liat kayanya lo berangkat bareng cowok deh,siapa??""oh itu,itu mah raffi kenapa emnk?"tanya tiara bingung
"oh raffi,WHAT RAFFI"teriak aqila karna kaget
"emnk kenapa sih, klo gue berangkat bareng am raffi.kok loh kaget banget gitu"tanya tiara penasaran
"asal lo tau aja.lo cewe pertama yang naekin motornya raffi bahkan dianterin.raffi itu paling ga suka ada cewek yang naekin motornya selain mamanya"tutur aqila serius
"maksudnya??"
"maksudnya mungkin looo cewe special buat raffi"
'special? apa iya?'batin tiara menanyakan dirinya sendiri
"ga mungkin lah,mungkin aja dia lagi baik mau nganterin gue karna gue tetangga barunya"papar tiara
"gak mungkin menurut gue raffi suka sama loh"ujar aqila serius
"hah su...ka ya??"
"eh tapi gak mungkin lah udah ah gue mau belajar katanya bakal ada ulangan sejarah"
"eh emang iya ya"
"iya,liat grup makanya jangan liatin musuh mulu di dalem ring"ujar tiara yang sudah mengetahui hobby sahabat barunya itu.
"akhhhh mana sejarah lagi,,males banget harus inget inget masalalu dasar sejarah bikin orang flashback terus"gerutu aqila
"udahlah qil percuma lo ngedumel toh ulangan bakal terjadi juga,mending belajar gih.minimal masuk keotak satu dua materi lo kan oon"ucap tiara diselingi kekehan pada akhir ucapannya
"iya iya bawel banget sih"ucap aqila sedikit tidak ikhlas untuk membuka buku sejarahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAIDAN
Teen Fiction"aku kangen kamu" ucap laki laki itu yang masih setia berdiri di kamar seseorang ketika ia ingin pergi keluar dia teringat di atas karpret biru muda itu.dmna ia prnah menangis meraung kesakitan diatas karpet itu.yang menjadi saksi bisu perjuangan se...