Mengapa?

15 3 0
                                    

Alexandro Maxime POV


Kebodohanku telah membuat semuanya menjadi kacau bahkan hancur sehancur-hancurnya. Sesaat setelah ibuku datang dan menyampaikan semua kebenaran yang beliau ketahui, hatiku luluh lantah. Betapa bodohnya aku. Ibuku merasa curiga dengan sikapku yang selalu tempramen setiap kali usai bertemu Mariska. Yah, wanita ular itu bahkan sekarang tak punya apa-apa lagi untuk dibanggakan. Aku menghancurkannya sebagai balasan telah menghianati kepercayaanku. Kepercayaan yang ku berikan padanya berupa persahabatan yang dinodainya dengan kebohongan-kebohongan mengenai Calon istriku, dan itu berhasil membuat aku meragu akan cinta Ana-Istriku sekarang- . Sudahlah, yang terpenting sekarang aku harus lebih giat lagi dalam mencarinya.

8 tahun bukan waktu yang singkat. Aku yakin sekarang anak-anakku sudah besar, dan berusia 7 tahun. Aku yakin Ana-Istriku tercinta- melimpahkan kasih sayangnya kepada mereka sebagaimana dia melimpahkan kasih sayang kepada Abraham Maxime dan Anabelle Maxime.

Berbicara mengenai kedua anakku dari mendiang istri pertamaku, Abraham Maxime yang secara tidak sengaja melihat kejadian dimalam naas itu sekrarang menjadi pribadi yang tertup dan dingin. Dia hanya akan menjadi pribadi yang hanyat untuk Anabelle, adiknya. Bahkan padaku saja yang merupakan ayahnya dia tak perduli. Aku bahkan meminta maaf padanya berkali-kali, tetapi berkali-kali juga dia tak merespon ucapanku. Hingga saat ini, saat sarapan Abang -nama panggilan Abraham dari Ana-ku- memulai percakapan denganku. Tentu saja aku sangat senang,setelah 8 tahun dia mau memulai terlebih dahulu untuk bicara padaku.

"Aku ingin ketemu bunda!" ---Abang

aku tau ini bukan permintaan, tapi ini perintahnya untuk segera menemukan bundanya

"Ayah masih berusaha mencari keberadaan bunda mu sayang"---Alex

"tak perlu. Aku yang akan menemui bunda. Aku akan bergi dengan Belle. Aku hanya memberi tahu ayah sekedar meminta izin, bagaimanapun juga ANDA tetap orang tua kami. Permisi. Ayo Belle siap - siap" ----Abang

aku hanya bisa terpaku ditempatku, anakku akan pergi mencari Bundanya. Atau dia telah mengetahui keberadaan mereka? Paling tidak aku harus bertanya pada abang.

Saat aku masih bergelut dengan pikiranku, Abang dan Belle yang telah bersiap-siap untuk pergi menghampiriku

"Aku harap ayah segera menyusul. Itupun jika ayah masih menganggap mereka keluarga"----Ujar Abang sambil meletakkan beberapa lembar foto yang terdapat 2 orang anak kira -kira berusia 7 tahun dengan wajah yang identik, mereka sedang tersenyum kepada seorang wanita cantik yang merentangkan tangannya untuk mereka.

Dia istriku, mungkinkan kedua anak itu adalah putra - putraku?

"Ayah, kami pergi dulu...Aku menyayangimu Ayah"---- Belle berpamitan dan memelukku. Yah Belle belum begitu mengerti tentang yang terjadi, yang dia tahu, bundanya pergi untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi, karena itu adalah alasan yang selalu keberikan jika Belle bertanya tentang bundanya.

Aku akan menyusulmu sayang....Aku janji....

*****************





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang