Truth or Dare

217 4 0
                                    


Ini terjadi sebelum kejadian aku bayarin Rendy, kenal aja kagak saat ini.

Seperti biasa aku dan ketiga teman ku tuh sudha memilih meja di pojok kantin supaya tidak keganggu oleh orang lain, dan sepertinya tidak ada yang mau nyamperin karena aku jujur dingindan tidak suka dengan orang lain, sedikit introvet-lah.

Kita bertiga lagi mengisi waktu nge-Game, kali ini pilihan kita adalah truth or dare, dan begitu pertama botol coca-cola kosong ujung nya menuju ke aku, jadi mau tidak mau aku yang harus memilih truth or dare, sebelum aku memilih ku lihat di meja tengah duduk 4 cowok dan salah satunya yang membuat aku dendam.

Ku pilih DARE !

Aku sudah siap karena biasanya dua sahabat ku ini tidak akan pernah memberikan tantangan biasa, tapi selalu aneh2 .

Jenny : Loe lihat gak meja tengah tuh ? Loe samperin dan makan bakso yang ada di mejanya dan minum minuman-nya.

Jeremiah  : Loe berani ?

Aku : Hmm ( tanpa banyak bacot aku berjalan ke meja tengah )

Sesampainya disana aku di hadang ma 2 orang yang namanya terakhirnya ku tau Rey, dan Janu,

Janu : Mau apa loe ?

Rey : Budek ?

Sementara aku diem dan langsung duduk di tempat mereka, sambil menarik mangkok bakso dari si empunya tanpa sekalipun mau melirik wajahnya. Hawa di sekelilingku sudah mendingin karena suasana di kantin langsung terdiem, mereka yang melihat pasti lagi menebak akan ada pertumpahan darah, secara meja yang ku samperin di hindari semua orang karena emang kelompok brengsek dan biang keributan sekolah.

Mr X : Loe mau mati ?

Rendy : Eh homo loe ngapain ?

Tanpa aku bebicara aku melahap baksonya dan langsung seruput teh botolnya, Setelah satu gigitan bakso, kemeja ku di tarik oleh Mr.X sambil mengangkat tinjunya, aku menatap dia dengan mata sedingin es ku tanpa ada perubahan mimik wajah...Sebelum tinjunya mengenai wajah cakep ku, aku taruh sesuatu di kantong seragamnya.

Mr X : Loe kira gue apaan, gue gak bisa diba.... ( terkejut )

Kemudian Mr.X melepaskan cekalannya, dan aku berjalan balik ke meja ku, sementara ku lihat si JJ dan JT udha pucat. Dan aku tidak mengatakan apapun selain langsung balik ke kelas.

MR X POV 

Shit ! Cowok itu ! Bangke ! Gue gak bisa mukul dia, gue ingat dia siapa sekarang karena jepitan uang ini milik-ku ! Kenapa bisa dia ? Melihat matanya dia itu penuh hawa dendam, apa yang ku lakukan ma dia jujur gue sendiri gak jelas malam itu tapi gue PUAS!,  Gue pasti dah HOMO, anjing bener ! Kenapa aku gak tonjok aja tadi ya ? Aku gak tega, aku gak bisa! Melihat mata jernihnya aku teringat satu hal, mata yang meneteskan airmata saat gue maksakan nafsu-ku.

Kenapa pula ini kejadian sepertinya menorehkan perasaan bersalah sebesar ini dalam hati gue, dan Pembokat gue juga bilang kalau anak itu yang anterin gue pulang saat gue mabuk berat, tapi bukannya berterima kasih malahan aku lakukan hal tidak pantas ke dia. Harus bagaimana aku ? Sial !

Sebagai cowok, gue harus bisa meminta maaf ma dia, tapi apa dia masih mau bicara dengan gue setelah apa yang gue lakukan ? Gue di ajarin harus menyelesaikan segala urusan dengan segera dan bijak dan tidak boleh ada kebohongan kepada siapapun oleh kedua ORTU-ku, karena satu kebohongan saja akan menciptakan kebohongan lain, dan itu tidak boleh !

Semua karena Erlin Cherry cewek sialan itu, kalau bukan karena gue di putus sepihak karena dia suka ma Wandy Aditya, ggue gak bakalan sakit hati dan mabuk di lounge. Nasib !

Hunting cowok StraightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang