Go away

20 2 1
                                    

Aku. Benci. Senja
Senja selalu datang terakhir
Memberi keindahan membuat iri
Dan akhirnya...
Senja pergi meninggalkan kegelapan
Pada DUNIAKU

~Sheina Arunika Sharik~

——————

Sheina POV

Aku menuruni tangga tanpa eskpresi, menuju kedapur untuk minum. Sekembalinya aku dari aku melihat mama sedang bersama pamanku—kembaran ayahku.

Mama mengira paman adalah ayahku. Paman selalu datang jika butuh uang ke mama, mama hanya memberikan saja, tanpa tau dia dimanfaatkan.

Aku sering memberi tau mama, tapi dia selalu menyangkal dan memakiku dengan kalimat tidak menyenangkan. Dan terkadang mama menggunakan kontak fisik denganku

Aku ingin melawan, ingin marah, ingin teriak dia salah. Dan mengatakan ayahku telah pergi, meninggalkan kami. Aku ingin memeluknya berkeluh kesah denganya. Tapi aku tau dia trauma.

Mama tau ayah pergi, kesedihan dan takut kehilangan selalu menyangkal faktanya, menganggap Riki -pamanku- adalah ayah.

Aku pernah mengajak mama konsultasi ke psikolog, mama selalu marah-marah, teriak-teriak, memaki-maki dokter yang menanganinya. Dan pergi pulang meninggalkan aku yang masih meminta maaf.

Aku tersadar ketika Riki berteriak membentak mama. "Duit aku mana?!" . "Bukannya kemarin udah" cicit mama ketakutan. Aku hanya menghela napas kesal, menginggat kejadian dua tahun lalu.

Flashback on

"Ayahh ayah mau kemana!" Teriak gadis remaja smp itu ketika melihat ayahnya membawa koper berjalan keluar, dan mama terlihat memohon pada ayah.

Dia tidak bodoh, dia tau ada sesuatu yang ganjal disini. Di dekatinya kedua orang tuanya yang mematung melihatnya.

"Kamu udah pulang" tanya ayahnya-Raka- bingung melihat gadis kecil pulang lebih cepat dari biasanya.

"Ayah mau kemana?". "Mana kenapa" . "Ayah mau ninggalin Nana?" Bukannya menjawab pertanyaan ayahnya dia malah bertanya beruntun pada iorang tuanya.

"Sini ikut ayah" mengegam tangannya meninggalkan mamanya  yang masih menagis, menuju taman kecil rumahnya.

"Kamu baik baik ya". "Jagain mama". "Minta maaf". "Ayah pamit". Ucap ayahnya lalu pergi meninggalkannya yang belum mengerti apa yang terjadi?.

"MAMA" teriaknya ketika menoleh menemukan mamanya sudah terkapar di keramik yang dingin.
Dihampirinya mamanya sambil berteriak meminta tolong.

Faktanya dia tau Ayahnya pergi.

Flashback off

"Duit aku mana!" Teriakan seseorang, membuyarkan lamunan masa lalunya.

Aku menghampiri Mama dan Riki, aku muak dengan semuanya.

"Nggak usah bentak bentak!" Balasku teriak.

"Eh bocah diem lu!" Katanya

"LO! Pergi"ucapku datar, aku benci dengannya aku ingin menghancurkan wajah itu. Wajah yang mengigatkanku pada Ayah yang meninggalkan aku itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SheiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang