nine

202 24 0
                                    

sesampainya rose digerbang depan rumahnya kebetulan rose tidak jalan kaki dia naik ojek, yang selalu ia tumpangi tiap pagi.

tapi motor hitam yang berada di belakang memperlambat kecepatan motornya, sambil memperhatikan gerak-gerik rose yang hampir mau masuk kedalam rumahnya

"Rose!!,Rose!!,kamu mungkin salah liat yang tadi itu bukan aku,beneran rose."tegasnya pada rose yang sudah menepis tangan jimin yang dari tadi sudah kiringat tidak karuan.

"LEPASIN!"bentaknya dengan nada sekeras mungkin membuat jimin,menggeleng kepalanya tidak percaya apa yang ia ucapkan barusan.

"jadi mau lo hari ini apa,hah??putus."rose dengan mata menyala nyala menahan amara nya yang sudah meledak ledak dari mereka di halte sekolah.

jimin hanya menatapnya dingin,lalu ia memperdekat wajahnya hingga senyuman itu terukir di bibir manis jimin,hingga rose mendorong pundak jimin kebelakang.dirinya langsung mengacak rambutnya kasar

"Oke!kita putus detik ini juga."jimin meninggalkan rose yang menatapnya tidak percaya pada dirinya yang sudah membuat keputusan seperti ini,air mata itu kini jatuh tanpa dekapan.

rose tidak peduli seberapa banyak air mata, yang dia keluarkan hari ini juga.tapi hati nya sangat sakit mendengar penutur jimin yang memutuskn nya.

"jimin...hiks"gumamnya yang keluar dari bibirnya,hingga motor itu pergi tanpa permisi.dan jimin mempercepat tempo kecepatanya tidak peduli banyak yang meneriakinnya saat diperjalanan pulang menuju rumahnya.

¤¤¤

"kamu baru pulang nak"tanya ibu tiri jimin yang berdiri di dekat meja makan,dengan pakaian yang terlihat glamor.dan senyuman itu yang buat jimin benci kenapa papah nya menikah dengan wanita yang salah.

"jim,kamu belum makan kan ayok kita makan malam hari ini kita bertiga"ajak papah jimin yang berada di ruang tamu,tapi tidak ada gubrisan sama sekali oleh jimin.

"sayang pipi kamu kenapa sampe biru gitu" tanya nya dengan tatapan iba pada pipi jimin yang sudah membiru sejak dari tadi.

saat lengan itu akan mendarat pada permukaan wajah jimin,dirinya langsung menepis lengan nya hingga tersukir kebawah.

"anda jangan pernah sekali-kalinya pegangan saya,saya gak sudi punya ibu kayak ada yang hanya bisa menghabis kan harta papah saya!HWASA!" jelasnya pada ibu tiri jimin yang sudah mulai berakting untuk menangis dihadapan papah nya jimin

"Hei!kamu jangan pernah kamu bicara kayak gitu depan mamah kamu!jimin ingat itu"bentak nya yang sudah menghampirinya dengan tatapan tidak terima pada anaknya

"Mamah udah gak ada pah,!!Dan lo gue gak akan nganggep lo sebagai ibu kandung gue,kecuali ibu kandung gue yang asli park Chung Ha!"jimin langsung meninggalkan tempat yang sedari tadi sudah mulai memanas.

"INGET PAPAH TIDAK AKAN SEGAN SEGAN MENINGGALKAN KAMU JIMIN!!"teriak nya dengan amarah yang sudah naik pitam melihat anak nya yang sudah tidak mengerti sopan santun.

"Udahlah seungri!aku ngerti dia belum bisa menerima kehilangan chugha saat ini." tenang nya yang langsung memeluk seungri dari samping,tapi ada senyuman kebencian didalam sudut bibir sexy nya.

Rose memasuki kamarnya dengan perasaan dan tubuh yang berantakan,wajah yang terlihat memerah akibat tadi dirinya bersama jimin yang akhirnya rose menangis menjadi jadinya.

'TOK..TOK'

"Masuk aja,gak dikunci kok."teriak rose dengan suara serak

"Lo kenapa,ada masalah sama pacar lo?"tanya hanbin hingga memasang wajah paniknya, yang sudah duduk di sisi ranjang rose,sambil mengelus rambut adik nya lembut.

"Gak ada"

"lo gak usah bohong deh,gue denger semua percakapan lo sama jimin"jelas nya yang membuat rose membuang pandangannya keluar jendela,yang berada diujung kasurnya.

"Udahya,sekarang lo samperin gih june dibawah kasihan tadi nungguin lo."masih belum ada balasan dari hanbin,rose masih terdiam mengingat kejadian tadi.

"udah gak usah dipikirin,gue kebawa dulu sebentar"saat hanbin beranjak dari tempat tidur rose,tapi dia menahan pergelangan hanbin sampai ia terduduk kembali.

rose langsung memeluk hanbin kuat.

"Bin,gue gak mau kehilangan jimin!!"isakan nya di dada kiri hanbin yang sudah banjir dikaos abunya.

"Gue tau ini sulit buat lo tapi,lo mesti inget cowok itu bukan dia doang,masih banyak
kalo boleh kamu sama june lagi."

"Apaansih,bang yaudah abang aja sana sama june pacara"balasnya yang langsung mendorong lengan hanbin kesal.

Saat rose dan hanbin sudah dibawah yang melihat june sedang meyerudup teh hangatnya,rose masih mematung dekat tangga.

"Ngapain diem?sanah samperin."hanbin yang menarik pergelangan rose kearah ruang tamu
june yang menguluman senyumannya manis kearah rose yang sudah berada disamping nya.

"Gue keatas dulu,masih banyak tugas diatas" hanbin pun berlari kecil kearah tangga, sampai punggung nya menghilang.

"Mau apa lo jun??"tanya rose cuek pada june yang masih memikir mesti jawab apa.sedang kan dia kesini cuman mau nanyain keadaanya aja kehanbin.

"Gue..gue khawatir aja waktu tadi lo pulang sendiri,ya karna gue takut gue langsung buru- buru kesini."jelas nya dengan nafas yang tidak teratus dan keringan yang bercucuran di dahinya

"lo khawatir sama gue?,sedangkan temen gue aja ga sampe ngejar gue sampe rumah. dan lo--"

"please lo jangan ngurung diri lo kayak gini, lo masih punya gue temen-temen lo itu ga mungkin kayak gitu"tegasnya

"Gue..gak bisa!gue udah terlanjur cinta sama jimin."jawabnya dengan mata berkaca-kaca yang membuat june menatapnya iba sama rose

"Lo bukan siapa-siapa gue lagi jun,kita udah masing masing kan,buat apa lo khawatir?"

"justru itu,gue sayang sama lo gue pengen kita kayak dulu lagi."tatap nya serius yang membuat rose mengedipkan matanya tidak percaya.

VOTE COMENT NYA💛GUE DOAIN LO KETEMU BIAS BENERAN DEH,DIMIMPI TAPI AWOKAWOK😂

PLAMPIASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang