8.

13.2K 330 39
                                    

/Back to Night

Kutapakkan kakiku turun dari mobil

Saat mengangkat pandanganku, sorot lampu jalan menyambut retinaku dan membuatku mengernyit

"Yeon-ie apa tidak sekalian kuantar pulang?". Tanya pemuda yang sedang duduk di kursi kemudi dengan kaca jendela terbuka, jaemin

"Terima kasih, tapi aku harus menemui hyunjin"

"Di jam segini?"

Melihat senyumku yang mencoba untuk meyakinkan, jaemin menghela nafas pasrah lalu memgangguk, "Arasseo, aku akan pulang dulu"

Jaemin mulai melajukan mobilnya setelah berpamitan, dan aku menunggunya hingga menghilang di belokan

Tengah malam yang cukup dingin dan suasana sudah mulai menghening. Segera aku berlari kecil masuk ke bangunan besar yang tidak lain milik appaku. Aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit seraya membenahi pakaianku yang lusuh

Sesekali perawat yang lewat menyapaku ramah. Setelah menaiki lift, dari kejauhan hyunjin bersandar di daun pintu sembari menyilangkan tangannya di dada, raut wajahnya sedang kesal

"Annyeong hyunie", sapaku seraya mencubit pelan pipinya, namun wajahnya tetap datar menatapku

"Kau pergi pagi pagi sekali dan pulang selarut ini, apa yang lalat pengganggu itu lakukan bersamamu hingga kau mengabaikan panggilan dan pesanku?". Ketus hyunjin

"Aku sedang belajar untuk ujian minggu depan, dan handphone-ku mati kar-", dengan tiba tiba hyunjin mendorong tubuhku ke dalam ruangan dan menyematkanku ke dinding

Perlahan ia mentautkan bibirnya padaku, mengulumnya pelan. Aku bahkan tidak bisa memberontak karena kedua tanganku terkunci oleh genggamannya di dinding

Ia melepas tautannya, merasa nafasnya sudah tersengal. Setelah beberapa detik, dia kembali menautkan bibirnya padaku sedikit kasar

Tangannya dengan liar menelungsup masuk ke dalam hoodieku dan mencari titik sensitifku, memainkan jarinya di atasnya. Aku menggigit bibir bawahku, menahan racauan menggelikan yang kapan saja bisa keluar

Jika seseorang mendengarnya dan melaporkannya pada orang tuaku, segalanya akan menjadi kacau. Bukan karena apapun, hanya saja aku tidak ingin menikah di umur yang masih muda dan menghilangkan masa bebasku dengan menjadi ibu rumah tangga

Tidak, itu jauh di luar keinginanku

"Keluarkan saja, tak perlu menahannya", hyunjin berbisik tepat di telingaku dengan suara paraunya yang terbilang

menggoda

Aku tetap menahannya hingga hyunjin memberhentikan kegiatannya. "Ayo kita pulang sekarang", ia menarik sebelah tangaku, namun aku menahannya

"Sekarang sudah malam, jam operasi taksi sudah berakhir"

"Aargh ayo pulang". Baiklah saati ini mode kenakan-kanakan hyunjin sedang aktif

"Pulang saja sendiri, aku tetap disini dan menunggu pagi". Ucapku santai

"Tidak bisa, kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu".

"Naega wae?"

Hyunjin menunjuk bagian bawahnya, dan aku mengikuti arah pandangnya

Wajahku memerah, sesuatu menggelembung di balik celana pasien yang hyunjin kenakan. Raut wajahnya seperti sedang menahan rasa aneh yang terjadi di perangkatnya

Terpikir sebuah ide di otakku. Hyunjin yang sedari tadi mengunci tangannku, kini melepaskannya. Perlahan aku meraba pelan area sensitifnya yang mengeras, menggenggamnya pelan, lalu meremasnya sekali

Hyunjin Hwang (17+) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang