Calon Mama

5.1K 637 18
                                    

Senin pagi, jisung sibuk nata baju minho kedalam koper sedang manusia pemilik unitnya lagi mandi. Beres sama koper, jisung nyiapin outfit minho buat ke bandara hari ini.

Iya, bandara. Minho seperti biasa pergi ke suatu daerah buat pekerjaan proyeknya, awalnya ngajak jisung. Tapi, si manis gak mau karena dia gak mau ngerepotin disana dan jadi bahan alasan minho gak ikut rapat.

Selesai, jisung keluar kamar dan berniat pergi kedapur mau bikin sarapan.

"kamu siapa.?"

Jisung muterin badan, seketika kaget sama seorang wanita paruh baya yg diri tepat didepan dia. Cuma kesekat sama counter dapur.

-cklek-

Mata minho ngebola sempurna, kaget luar biasa. Mana dia keluar kamar cuma pake bawahan doang, t-shirt + kemeja yg jisung siapain ada ditangannya sekarang.

"mama.?!"

Buat beberapa detik jisung ngeblank, tapi berhasil nguasain kondisi mukanya. Biar ga keliatan kaget dan tegang, juga nyapa secara natural.

"Halo tante."

Wanita yg minho panggil mama itu menatap jisung penuh selidik.

"kamu abis ngapain.?" mata mama lee natap tajam anaknya yg ga kaosan.

"ha.?"

"ngaku, kamu abis apain dia.??!!!"

Sampet minho tutup telinga dan jisung nunduk takut sama teriakan seorang mama-mama.

"astaga.?!! minho abis mandi ma."

Bukannya ngelepas kecurigan, mama lee makin menukikan alisnya ke arah jisung. Di selidik dari ujung rambut sampe ujung kaki.

Hembusan nafas lega seperti mengeluarkan banyak masalah dari paru, mama lee lega karena menemukan rambut jisung kering. Tidak seperti minho yg bahkan air masih menetes dari ujung rambutnya.














Berakhir diruang tengah, setelah sarapan dengan nasi goreng ayam suir yg telah jisung buat tadi, persidangan kecil itu pun digelar.

"bisa jelasin ini Lee minho.?"

"jisung calon istri aku."

"siapa tadi namanya."

"e-eh, jisung tante. Salam kenal, maaf pertemuan pertamanya ga menyenangkan."

Mama lee berdiri dari sofa single, beralih menduduki tepat ditengah jisung dan minho.

"sejak kapan pacaran.?"

"ma_"

"eum, baru empat atau mungkin lima bulan tante."

"lumayan lama... Dan selama itu kamu ga ngenalin jisung ke mama, tega banget minho kamu."

Jisung minho saling pandang, tak mengerti situasi.

"mama gasuka jisung.? minho akan_"

"siapa bilang.? anak semanis, seimut dan segemesin ini mana bisa ga disukain. Ngawur kamu ho."

"maaf tante, selama lima bulan ini jisung belum cukup berani buat ketemu keluarga dari ka minho." jisung itu tipikal anak berani, bukan kurang ajar ya.

Tapi, kayak semacam berani buat ngaku salah, berani buat bilang kayak gini contohnya. Karena jisung fikir selama dia gak salah, kenapa harus takut.?

Mama lee senyum lalu meluk pacar dari anaknya itu , seneng sama talk aktivenya jisung "gapapa sayang, kamu mau nemenin minho disini aja mama seneng."

"tau ah, minho mau berangkat. Takut telat, ntar didumelin."

Semakin tak mengerti situasi minho beranjak ke kamar, ngambil koper.

"baperan amat jadi seme." bisik mama lee, yg tentu aja kedengeran sama jisung.









"jisung asli jakarta.?"

Mama lee buka percakapan begitu selesai nganterin minho sampe depan pintu. Sebenernya niat nganterin sampe bandara, tapi niatnya gak kesampean.

"bukan tante, mama jisung dari bandung. papa dari malaysia."

"bisa nyasar kesini ya."

"hehe... Iya, tadinya biar punya rumah deket bandara aja."

Alesannya sederhana tapi engga tau kenapa bikin mama lee ketawa sampe sakit perut.

"biasa nginep disini.?"

"engga juga tante, kalo jisung lagi libur kuliah aja. Juga kalo ka minho pulang, jadi sebelum ka minho pulang jisung bisa benahin dulu apartemennya biar agak enak buat ditinggali."

"minho nyuruh kamu.?"

"e-engga tante."

"kirain."

"hehe... Engga kok, jisung suka kuker kalo ka minho belum pulang jadi suka minjem daput buat eksperimen resep, hehe. Maaf ya tante jisung bawel."

"astaga... Gapapa, mama seneng denger cerita kamu."

"tante mau jisung buatin teh.?"

"gausah, duduk sini aja. Mama mau nanya, minho pernah kasar sama kamu atau.?"

Kepala jisung geleng sekuat-kuatnya, sampe anak rambut nya kena kepipi dan itu berhasil bikin mama lee nahan gemes.

"ka minho baik banget tante, sampe jisung pernah ngerjain ka minho tapi ka minho percaya dan jisung kesel sama diri sendiri." entah, kalo inget kejadian tempo hari.

Mama lee penasaran, sambil benerin anak rambut jisung yg jatuh. Beliau nanya "ngerjain gimana.?"

Pemuda gembil itu ngehela nafas, nyoba netralin jantungnya. Dan mulai cerita dari awal, tanpa dikurangi apalagi dilebihi.

Jisung nunduk karena beneran ngerasa jahat sama minho yg notabenenya adalah anak dari wanita yg ada didepannya sekarang. Gak tau aja kalo mama lee udah mesam-mesem.

"minho emang gitu kalo udah sayang sama orang."

"ka minho pernah punya pacar.?"

Mama lee ngegeleng "kami dulu ngadopsi anak pegawai kantor papanya minho yg udah tewas karena kecelakaan kerja. Dia mungkin kalo masih ada sekarang kelas tiga di SMA, dan minho sangat sayang sama dia."

Jisung nyimak, sampe miringin kepalanya saking penasarannya. Yg bikin mama lee jadi gemes jiwa raga.

"waktu itu kami fikir minho gaakan mau nerima anak itu, karena minho udah biasa sendiri untuk urusan apapun dan dimanja sama papanya. Tapi kita salah, minho bahkan pernah berjuang sampe mau donorin jantung untuk adik angkatnya itu. sayangnya golongan darah mereka beda dan jantung minho ga cocok untuk dia. Sampe dia meninggal lima tahun lalu dan minho milih buat merantau, kuliah dan hidup mandiri disini."

"sesayang itu tante.?"

Tanpa sadar, mama lee udah berkaca-kaca dan netesin air matanya, jisung inisiatif buat ngehapus lelehan air mata itu pake ibu jarinya.

"maaf tante, jisung udah buka luka lama."

"engga sayang, kamu berhak tau. Mungkin minho gamau ngasih tau kamu karena dia takut kamu juga ninggalin dia." akhirnya liquid bening itu terjun deras dari mata bening mama lee yg refleks meluk jisung erat.

"aduh, maaf ya jisung. Mama jadi lebay gini."

"engga tante, jangan bilang gitu. Meskipun udah beberapa tahun lamanya tapi yg namanya luka kalo terbuka lagi meskipun sedikit pasti nyisain air mata."

"yaampun, minho beruntung banget punya kamu sayang."

Jisung cuma nampakin senyum kotak sebagai jawabannya.

Setelah acara kuras air mata itu, mama lee ketiduran sambil melukin jisung pas lagi asyik nonton drama. Jisung fikir dramanya ditonton. Taunya, drama yg nontonin mama lee tidur.

/Sweety/Minsung [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang