#05 : Kafe

405 88 8
                                    



Entah sihir apa yang Bayu lakukan kepadaku, namun disinilah aku akhirnya. Mengiyakan ajakkan Bayu untuk sekedar ngobrol sambil ngopi di sore hari ini, tugasku? sudahlah, malam ini aku memang ditakdirkan untuk bergadang.

Hatiku sedang kacau sekarang,

Aku hanya berdua dengan Bayu, yang baru saja datang dengan dua gelas kopi dikedua tangannya

Lihat, caranya tersenyum saja sudah membuat mataku terkunci untuk merekam momen itu

" Mocha? "
Aku tersenyum, " makasih " sambil mengambil gelas kopi yang dia sodorkan kepadaku


Awkward Silence


Aku masih tidak percaya bahwa Tuhan mengirim Bayu bukan hanya sekedar untuk menolongku diperpustakaan tadi, Tuhan ternyata menyelipkan bonus untukku agar aku dan Bayu dapat waktu untuk saling mengenal, secara langsung.

Hening,

Jemariku memainkan sedotan yang ada digelasku, sedangkan Bayu menyeruput kopi panasnya, suara kecapan mulutnya mengatakan bahwa kopi itu sangat nikmat

Tapi situasinya sangat canggung.

Aku bingung harus mulai darimana, jantungku masih berdetak cepat sejak dari ajakkan Bayu hingga berada didalam mobilnya dan sampai sekarang, ribuan pertanyaan yang sudah ku siapkan untuk Bayu malah membuat otakku berhenti bekerja, lidahku kelu sekali

" Audrey " akhirnya Bayu memanggil namaku, tau bahwa dia harus memulai percakapan untuk mencairkan kecanggungan saat ini

untung saja kamu peka Bayu.

" Iya? "
Bayu terjeda, dia hanya menatapku seperti ingin bilang sesuatu tapi ragu, mau ngomong apa sih? please ngomong aja tolong!

" Kenapa? " tolong katakan saja, katakan sesuatu kalo—
" Gua yakin Haris sama yang lain udah cerita kalo gua udah tau lo dari lama, i'm sorry for not telling you from the start "

damn,
dia peka banget woy, mati aku

" N-no it's fine, gapapa kok "
" Gua gak se-creepy itu kok, gua cuma gak tau mau mulai darimana.. " Bayu menunduk ke arah gelas kopinya, disini aku dapat melihat dengan jelas rambut hitamnya yang tebal, rasanya ingin ku uyel-uyel saat ini juga
Kenapa lucu sekali sih?

Benar kata Esa, Bayu tidak seperti Haris yang langsung main asal gas gak pake rem.

" btw, udah tau nama gua? "

" Iya, udah "

" Apa emang? "

" Bayu kan? "

" Tau darimana? "

" Waktu diparkiran, ada yang manggil nama kakak, jadi tau aja gitu " jawabanku tadi bikin throwback kejadian diparkiran, malu.

" Ohh gituu "

" Haris juga cerita kok " refleks Bayu langsung menegakkan tubuhnya, tertarik dengan kalimat yang baru saja kuucap.
" Cerita kaya gimana? "  mampus aku, masa aku ceritain semuanya?
" Maunya cerita yang kaya gimana? "
Demi Tuhan, Audrey Nathania. Kenapa mulutmu jadi gak bisa di rem kaya Aji sih?

Bayu langsung tersenyum miring, mengangkat satu alisnya dan tertawa, aku ingin menampar diriku sendiri saat itu sekaligus ingin berkata kasar, kenapa dia bisa seganteng itu sih?

" Maunya cerita gua yang bagus dong, coba ceritain kaya gimana? "

Bayu memajukan kursinya agar lebih dekat denganku, kemudian menopang dagu dengan kedua tangannya
Astagaaaa! dia tuh tau gak sih kalo dia emang ganteng!? jadi mau gimana juga dia tetep ganteng, emang ganteng gitu, dimataku.

His only Petal | Bangchan x OC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang