Aku Kenapa?

437 9 0
                                    

Hari ini aku kesal sekali hingga ingin menangis. Tadi aku tidak sengaja melihat foto perempuan yang terselip di casing hp kamu. Aku tau dia, aku tau betapa pentingnya dia untuk mu. Lalu, aku kesal. Begitu saja. Rasanya tidak ingin dekat dengan mu dulu.

Masih dengan kekesalan yang sama, lalu aku tau bahwa ada orang lain yang tau bahwa aku menyukai mu selain diriku dan teman ku. Arghh rasanya ingin melempar segalanya, tapi tak bisa. Katakan saja, aku berlebihan. Tapi kalau dipikir-pikir, siapa sih yang mau rahasianya diketahui orang lain? Alhasil, aku hanya diam saja.

Hey kalian tidak tau kan kalo aku ingin menangis saja saking kesalnya? Tapi tidak mungkin aku tiba tiba menangis bukan? Yasudah, aku tahan saja.

Hingga saat aku mendapat kabar duka dari teman seangkatan ku. Aku langsung menangis mendengar kabar itu.

Aku bingung mengapa aku menangis? Padahal, kenal dia saja tidak. Apa benar aku merasa kehilangan? Atau hanya saja aku ingin menangis? Tetapi rasanya sedikit lebih lega.

Dan tiba-tiba kamu muncul. Kamu; yang akhir-akhir ini selalu ada di setiap obrolan singkat dengan temanku. Bergurau dengan berkata, "Gue kira tadi nama lo yang disebut."
Jelas aku mengumpat. Kata-katamu membuat moodku semakin buruk.

Tidak ingin berdebat denganmu lama-lama seperti biasanya, aku memilih menenggelamkan wajahku pada lipatan tangan yang kubuat di atas meja.

"Udah dong jangan nangisin gue", katamu enteng sembari menepuk-nepuk kepalaku. Bukannya tenang, aku malah panik dengan perasaanku yang semakin tidak karuan ini.

Aku hanya membalas ucapan dia dengan umpatan kasar. Namun ku rasa wajahku mulai memerah. Aku blushing!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bismillah.. semoga kalian suka ya sama part ini ^^ Maaf kalau masih ada typo. Maklum, masih amatir.

Jangan lupa vote dan komen ya.. hehe.

Kamu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang