Honey & Bee (Part 3)

1K 143 33
                                    

Haii~
Apa kabar?
Lama gak update Book ini, maaf yaa 😭🙏

Belom ada ide lanjutin part ini soalnya hehehe, tapi... Karena ini malam minggu aku sempet-sempetin ngetik buat nemenin malmingan kalian 😘

Yeayyy!!

Jangan lupa Voment ~

-

--------------------------------------------------------

Seminggu.

Dua minggu.

Sebulan.

Dua bulan.

Waktu begitu cepat berlalu dan hubungan fungsional yang Jaemin jalani dengan Mark bertahan lebih lama dari waktu yang Ten habiskan untuk diet.

“Aku tidak percaya. Kau bisa berpacaran lebih dari dua bulan.

Ten memainkan rambutnya yang baru saja dia cat ujungnya.
Dia memandangi cermin dan mencondongkan sisi kiri wajahnya.

Ada satu tonjolan menyebalkan dibawah kelopak mata. Ten melihatnya dan gatal ingin melenyapkanya.

“Jangan dipencet, jangan disentuh, jangan dipedulikan. Biarkan jerawat itu menghilang sendiri Hyung.”

Jaemin memperingatkan.
Ten mendesah dan duduk didepan meja riasnya. Dia membuka laci atas dari 3 laci berderet dan mengeluarkan sisir gulungnya.

“Wajah cantikku ternoda.”

“Hanya satu jerawat tidak akan merubah para serigala – serigala peliharaanmu mencari majikan baru.”

Ten mengerucutkan bibirnya. Dia menaruh sisir diatas meja dan melihat Jaemin duduk dibalkon jendela kamar membaca novel baru.

“Lupakan tentangku. Bagaimana denganmu? Apa Mark begitu bermanfaat hingga sampai sekarang kalian masih berhubungan? Aku saja waktu terlama berpacaranku hanya 3 minggu, tidak pernah lebih dari itu.”

Jaemin membalik halaman baru. Dia tetap memperhatikan deretan kalimat yang tersusun rapi dalam novel yang dia baca.

Ten melenggang menghampiri Jaemin dan menarik novel ditangan Jaemin.

Jaemin menggeram. “Kau selalu menggangguku!!!” Serunya kesal.
“Aku berbicara denganmu. Jangan acuhkan aku.”

Mereka bertatapan. Dalam kebisuan yang mencekam, Jaemin berdiri dan duduk ditepi ranjangnya.

Dia membuka laci dsamping kiri meja bejalar, meraih novel baru yang membuat Ten mengerang.
“Apa stok novelmu selalu berada dimana – mana?” Tanyanya.
Jaemin mengangguk acuh.

“Ugh! Berhentilah membaca dan jawab pertanyaanku setelah itu kau bebas melakukan apapun yang kau mau.”

Ten melempar novel ditangannya diatas ranjang Jaemin, namja itu memilih duduk dilantai kamar yang berlapisi dengan karpet tebal.

“Apa yang ingin kau tahu?”

“Mark!” Sahut Ten cepat.

“Kenapa kalian bisa bertahan selama ini?”

“Dia…” Jaemin menarik nafas.

“Mark hyung pemuda yang baik.”
Ten menaikkan sebelah kiri alisnya.

MarkMin Story 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang