Hallooo everyone!!
Aku balik lagi bawa Book Markmin untuk kumpulan oneshoot dsb.Kayaknya kalian lebih suka yang langsung habis ya ketimbang chapter? Soalnya gak laku :((
Yaudahlah.. Let's get it!
.
.
.Happy Reading.
.
.
.
Vote dulu dong! ⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
"Jadi bagaimana Na?" Seorang namja tampan bertanya pada seorang namja cantik yang ada dihadapannya.
Tangan si tampan memilin ujung kemeja yang di pakainya, sedangkan sang namja cantik yang menjadi lawan bicara hanya menatapnya tanpa minat.
"Bagaimana ya Mark sunbae? Aku juga gak tau.." jawaban menggantung diberikan si cantik.
Raut wajah namja tampan yang dipanggil Mark sunbae itu berubah sendu, sorot matanya menampakan kekecewaan.
"Aku- aku serius padamu Na Jaemin," ujarnya lagi, masih berusaha tanpa mengenal penolakan.
Namja yang dipanggil Na jaemin memiringkan kepalanya.
“Aku juga tidak tahu sunbae. Dalam kasus seperti ini apa aku hanya diberikan dua opsi?” Jaemin berbalik memberikan pertanyaan.
“Well..” Mark berujar gugup, kakinya berayun pelan kedepan dan kebelakang.“Aku akan lebih senang jika kau mengatakan hanya memiliki satu opsi dan opsi itu menguntungkanku.”
Cengiran diwajah Mark begitu penuh harap. Degup jantungnya bahkan bisa Jaemin dengar.
“Opsi apa yang ingin sunbae terima dariku?” Lagi Jaemin malah memberikan pertanyaan.
Mark menatap jaemin penuh kelembutan, mereka tidak menghiraukan lalu lalang siswa yang kadang menyenggol badan mereka. Ya gimana tidak mau kesenggol kalau mereka berbicara ditengah koridor, dan lagi sekarang waktunya jam pulang sekolah pasti banyak siswa yang berhamburan."Kau tau kan, hmm.. semua orang yang menyatakan perasaanya pada orang yang mereka suka pasti mau perasaan mereka terbalas." Ucap Mark dengan nada gugup yang kentara.
Apalagi tingkah si tampan yang sekarang mengusap tengkuknya pertanda bahwa ia amat gugup.
Jaemin masih menatap senior tampan didepannya, hmm.. jaemin jadi ingat perkataan sepupunya. Ten hyung. Ibaratnya ya jaem, kamu bunga dan para namja atau yeoja yang yang menyukaimu itu kumbangnya. Jika banyak kumbang yang yang datang dan menawarkan diri kenapa harus ditolak? Apalagi jika kumbangnya itu memberikan nilai fungsional!
Kepalanya mengangguk saat mengingat dan mendalami pesan dari Ten hyung itu.
"Jadi gimana?" Suara Mark mengintrupsi pikiran jaemin.
Ahh! Jaemin tersadar dan bibirnya mengulum, tingkah yang dia lalukan jika sedang berpikir dalam.
Lama Jaemin terdiam, dan Mark masih setia menunggu jawaban sang pujaan hati.
"Sunbae mengharapkan jawaban opsi pertamakan?" Mark mengangguk.
Jaemin memiringkan kepalanya.
"Kalau begitu, yasudah aku pilih opsi satu." Jawab Jaemin dengan wajah datar.