Chapter 2

3 0 0
                                    

        “Sepertinya apel itu sudah ranum,” Meralda berkata sembari memetik sebuah apel berwarna merah menggiurkan. Selalu ada apel ranum disini. Menyenangkan bukan?

Meralda terus berjalan hingga melihat sebuah bangunan berkayu. Bukan kayu-kayu berbentuk papan kasar lalu dipantek dengan paku seperti yang kau pikirkan. Bukan yang seperti itu. Ini adalah bangunan yang dibentuk oleh pohon-pohon yang menyatukan batang kekar mereka seperti dinding dan ranting-ranting dengan daun sangat rimbun yang menjadi atapnya. Sama sekali tidak mengerikan seperti hutan lebat yang kalian pikirkan sayang. Ini seperti rumah pohon nyaman buatan ayah kalian dengan kayu-kayu kokoh dan sinar matahari kuning lembut. Tapi bedanya ruangan ini sangat besar dan berkelok-kelok. Tetapi sinar matahari lembutnya masih sama. Itulah sekolah Meralda. Sekolah ini sangat indah bukan? Menakjubkan itu pikirmu. Pikirku juga, saat pertama kali membayangkannya.

Meralda melangkah masuk dan langsung menuju perpustakaan. Ruangan sendu dan nyaman dengan banyak wadah air disetiap raknya. Ribuan wadah air dengan air semurni sumbernya walau disimpan hingga beratus-ratus tahun.

Bingungkah engkau ? Ya aku tahu kau meminta penjelasan tentang perpustakaan dan ribuan wadah air itu bukan. Baiklah...

Alaire sangatlah menyenangkan sayang. Para Elf sangat baik hati. Kau cukup bernyanyi, semua orang suka bernyanyi bukan? Yaa bernyanyilah, lalu air dalam wadah itu akan beriak dan menceritakan bagaimana sebuah peristiwa terjadi atau bagaimana cara membuat suatu barang atau obat atau apapun yang kalian ingin ketahui. Tentu saja setiap wadah menceritakan hal yang berbeda. Itu sebabnya ada ribuan wadah disini. Wadah-wadah itu disusun di raknya masing-masing. Setiap rak diberi label keterangan tentang isi pengetahuan dari wadah-wadah tersebut. Setiap wadah juga dilabeli dengan keterangan isinya secara lebih spesifik. Lalu rak-rak itu disusun di bagiannya masing-masing. Seperti rak yang Meralda tuju adalah rak tentang Blue Moon. Dia ada ujian lisan tentang peristiwa Blue Moon. Oleh sebab itu Meralda menuju rak peristiwa.

Menakjubkan bukan?

Memang menakjubkan. Aku setuju dengan pemikiranmu. Bagaimana air yang beriak dapat memberikan pengetahuan?

Jadi saat seseorang mengambil sebuah wadah dan bernyanyi. Liriknya tidaklah sulit. Hanya tiga kata “Just Tell Me” dengan nada panjang yang merdu. Lalu air dalam wadah itu akan mulai beriak kemudian membentuk cuplikan-cuplikan kejadian, atau cara membuat sesuatu sembari bercerita tentang peristiwa atau cara tesebut. Kau bisa mencatatnya jika mau. Seperti mendengarkan penjelasan guru bukan? Tapi dengan cara yang lebih menyenangkan tentunya. Setelah selesai kau bisa ucapkan terima kasih jika mau. Meralda sangat suka berterima kasih. Dan air itu akan kembali tenang.

Dan sedikit pemberitahuan dariku, air itu hanya akan bercerita kepada orang yang bernyanyi untuknya. Jadi yang lain tidak akan mendengar dan tidak merasa terganggu. Ajaib bukan! Para Elf memang sangat baik hati.

Dunia yang tidak kau mengerti? Awalnya aku juga. Tapi sekarang aku cinta dengan semua keanehannya. Apalagi peristiwa Blue Moon yang indah.. yaa.. pada malam hari sebelum bunga Rosemelinda mekar yang bertengger dilangit keunguan gelap itu. Badan besar yang bersinar sendu. Sinar biru yang lembut seakan meniupkan nyawa pada kuncup-kuncup Rosemelinda. Saat bulan itu muncul, setiap rumah di Alaire seakan bersenandung menyambut kehadiran peri-peri kecil baru, mereka rela melupakan menakjubkannya Alaire sejenak.

        Kau pasti heran bagaimana bisa Meralda yang hidup di negeri seindah Alaire bisa gerutuan diawal ceritaku.

Meralda from AlaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang