'Maaf'

21 3 0
                                    

Tangan ini telah terulur menepis sakit yang telah membujur.
Mengahalau gengsi dari sang hati demi damai pada ilahi.

Kau meremas-remas perasaan dulu telah kau hempas.

Aku maafkan.

Aku ulurkan lagi tangan ini yang kini semakin menggigil.
Mengaharapkan kisah tanpa mencungkil.

Dimana? Dimana letak salahnya?

Apakah hanya aku yang salah? Apakah hanya aku yang hina?

Sudahlah, hati ini juga memiliki batas. Ku bukan malaikat yang indah rupawan di berbagai paras.

Ku hanyalah manusia yang menginginkan tentram dalam hidupnya.

Apakah maaf semahal itu? Untuk dirimu yang bahkan menjilat bangkai sodaramu.

-Neneng Karsilah-

Kumpulan Puisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang