give me a reason, why you comeback?

15 4 0
                                    

  "susah banget liat manusia yang taunya marahin orang lain mulu tapi gak pernah mau dimarahin. suka nge judge tapi gak pernah mau di judge. suka ngoreksi kesalahan orang lain tapi gak suka dikoreksi. mati aja udah"
***

   Alexa menatap malas dua orang yang ada dihadapannya sekarang. sassy dan zendra. dua manusia yang selalu menganggu waktu istirahat alexa. dua manusia yang selalu ada disamping alexa disaat semua orang membencinya. dan dua manusia yang alexa anggap orang paling penting dalam hidupnya yang sekarang.

   "ngapain lo pada kemari?"ucap alexa sarkas.

   "ucapan lo itu nyelekit banget sih xa, gak ada bagus-bagusnya tuh mulut"ucap zendra. alexa memutar bola matanya. malas menanggapi.

   "kita kemari pengen ngajak lo ke kantin. lo mau ikut?"tanya sassy.

   "enggak. gue pengen ke rooftop aja"ucap alexa.

   "wahh ide bagus tuh, sas kita ke kantin trus makannya di rooftop. kan sunyi tuh, pasti enak buat ngadem"ucap zendra. sassy mengangguk.

   "yaudah kalau gitu kuta ke kantin duluan ya xa, awas lo kalau gak ada di rooftop"ucap sassy.

   "iya bawel"ucap alexa. setelah saasy dan zendra pergi, alexa mengambil handphone dan earphonenya lalu berjalan keluar kelas. baru saja keluar dari pintu kelas, alexa sudah bertabrakan dengan zidny, salah satu kakel yang membencinya.

  "eiy, kalau jalan liat-liat dong. punya mata kan?"ucap zidny.

   "sory kak"balas alexa lalu melangkah pergi.

   "hey! awas ya lo, belagu bener mentang bokap kaya raya, gak pernah diajarin sopan santun ya" ucap zidny kesal. alexa menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap zidny.

   "emang salah gue kalau bokap gue kaya? jangan sok ngajarin sopan santun kalau mulut lo sama busuknya kayak tong sampah, bisanya cuman nyeritain orang dibelakang"ucap alexa dingin lalu melanjutkan jalannya. zidny berdecih.

  "liat aja alexa, gue bakal bikin hidup lo serasa di neraka!"

  alexa membuka pintu rootrop lalu menutupnya kembali. alexa mengedarkan pandangan.

sepertinya sassy dan zendra masih dikantin. alexa berjalan menuju pembatas pagar menghirup nafas sebanyak mungkin lalu menghembuskannya kuat-kuat.

   "ribet banget sih hidup jadi manusia"gumamnya.

   "gue bisa minta jadi benda mati aja gak sih?"gumamnya lagi.

  "ngeri banget liat manusia yang taunya marahin orang lain mulu tapi gak pernah mau dimarahin. suka nge judge tapi gak pernah mau di judge. suka ngoreksi kesalahan orang lain tapi gak suka dikoreksi. mati aja sana" ucap alexa entah pada siapa.

   alexa melangkah menuju salah satu kursi dan mengeluarkan earphonenya dan kembali melanjutkan animenya.

   "kayaknya lo hoby banget nonton anime xa"ucap zendra yang baru tiba bersama dengan sassy. alexa men-stop animenya.

   "kan udah gue bilang, nge fans sama manusia itu ribet. lebih baik suka sama yang tiga dimensi aja" ucap alexa sambil menggoyangkan handphonenya kearah mereka. kedua teman alexa hanya saling pandang lalu mengangkat bahu. sassy dan zendra kembali mengunyah makanannya.

   "eh, katanya dikelas lo bakal ada murid baru xa?"ucap sassy sambil mengunyah makanannya. alexa diam sebentar.

   "gue... gak tau tuh"ucap alexa lalu menekan play pada animenya. sassy dan zendra berbagi cerita. sesekali alexa menanggapi tapi hanya dengan kalimat iya atau tidak, mengangguk atau menggeleng. pandangannya masih fokus pada anime yang ada di hpnya.

   "alexa, udah bel tuh, ayo masuk" ajak sassy. alexa mengangguk lalu menyimpan handphone dan earphonennya dikantong jas dan melangkah menyusul sassy dan zendra yang sudah menuruni tangga.
***
  pak rendra, guru olahraga mereka masuk kedalam kelas. mereka membuka buku penjas dan mendengarkan pak rendra yang fokus menjelaskan pelajaran. pelajaran terhenti karena ada orang yang mengetuk pintu.

   "permisi pak" pandangan seluruh orang didalam kelas kecuali alexa teralihkan dengan suara yang ada didepan pintu. para siswa dan siswi langsung heboh berteriak melihat siapa yang masuk. rambut pirang acak-acakan, mata tajam bak elang, dan tubuh yang proposional membuat semua siswi heboh berteriak.

   "wah ganteng banget..."

   "siapa sih? siapa sih?"

   "id line nya ada gak ya?"

   "wa nya dong"

   "instagramnya dong instagramnya"

  semuanya sibuk membicarakan anak baru itu. alexa acuh, dirinya masih sibuk mencari buku catatan penjasnya.

   "kamu siswa baru itu ya?"tanya pak rendra. siswa baru tadi mengangguk.

   "baiklah masuk dan perkenalkan namamu"titah pak rendra. suasana kelas mulai sunyi. baik siswa maupun siswi penasaran dengan anak baru tadi. alexa menghela nafas lega, akhirnya ia berhasil menemukan buku catatannya.

   "hai teman-teman, nama gue rafasha aditama panggil aja fasha"ucap anak itu.

  nafas alexa tercekat, bagaikan slow motion, perlahan alexa mengangkat kepalanya.

tatapannya beradu pandang dengan fasha. fasha tersenyum menatap alexa.

   "kyaa, dia senyum"

   "ganteng banget gila"

   "dia senyum kearah gue"

   "pd banget lo, dia senyum kearah gue kali"

  alexa terdiam. fasha tersenyum kearahnya, dia tau itu. perlahan tubuh alexa melemas.

kenapa... lo kembali... rafa? batin alexa.

The truthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang