Part 1

87 11 3
                                    

     Alice bingung, sekarang Raka jarang menghubunginya. Dia juga sering berpikir, apakah dia memiliki salah pada lelaki itu. Entahlah, Alice merasa semesta sedang memberikan ujian pada hubungannya dengan Raka.

Hingga dirinya tidak menyadari ada sebuah notif di hp nya. Alice langsung membukanya, alangkah senangnya dia mendapat kabar dari Raka.

Raka ❤
Al, aku mau ngomong sesuatu. nanti sore aku jemput

Alice senang sekaligus bingung, apa yang akan dia biacarakan, apa maksud Raka, dia mau ngomong sesuatu. Alice mulai berfikir yang aneh aneh tentang hubungannya. Tapi dia langsung membuang pikiran tersebut, dia harus segera siap siap karena Raka sebentar lagi akan menjemputnya.

Sekarang Alice sudah siap, dia tinggal menunggu Raka menjemputnya. Tak lama, hp Alice berbunyi dan benar saja itu adalah notif dari Raka.

Raka ❤
Aku di depan rumah kamu

Dengan setengah berlari Alice turun dari kamarnya, karena kamar Alice berada di lantai 2. Setelah Alice sampai bawah, lalu membuka pintu utama, dia melihat Raka yang sedang berdiri memunggunginya.
"Hai" sapa Alice kikuk
"Hai, ayo berangkat" ajak Raka
Alice sempat berpikir sejenak, dia merasa akan terjadi sesuatu. Karena tadi waktu Raka mengajaknya menuju motor, dia tidak menggenggam tangan Alice. Biasanya dalam hal apapun, suasana seperti apapun, Raka selalu menggenggam tangan Alice erat. Pikiran yang tadi hinggap di kepala Alice, sekarang muncul lagi. Apakah Raka akan mengakhiri hubungan ini? Tidak, Alice tidak boleh berpikir yang aneh aneh, mungkin sekarang Raka sedang ada masalah.

~ ~

Setelah sampai taman, Raka mendahului Alice untuk menuju bangku taman yang tersedia, dan Alice mengikutinya dari belakang. Lalu mereka duduk di bangku tersebut.

Alice terpana melihat pemandangan pada sore itu, Senja. Ya Alice menyukai senja.
Setelah Alice memperhatikan suasana di taman itu, keheningan menyelimuti keduanya. Mereka sama sama diam, tanpa mngucapkan sepatah kata pun.

"Apa yang mau kamu bicarakan?" Tanya Alice.
Raka diam. Dia tidak menjawab pertanyaan Alice, Raka hanya menatap Alice.
"Apa ini ada hubungannya dengan hubungan kita?" Tanya Alice, lagi.
Raka menghela napas pelan
"Ya, aku mau kita putus." Ucap Raka tenang, walaupun hatinya merasa sakit karena telah menyakiti perempuan yang sudah lama menempati hatinya. Tapi ia rasa, perasaan itu telah sirna setelah hadirnya dia kembali.
"Kenapa?" Tanya Alice lirih, dia tidak boleh terlihat lemah di hadapan Raka, dia harus menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.
"Karena aku bosan." Jawab Raka tanpa mengalihkan pandangannya dari Alice
"Maaf." Lanjutnya
Saat itu juga, air mata Alice menetes, tidak hanya satu, tapi dia mengajak teman temannya untuk ikut menetes wkwk.

Alice tidak dapat berkata apapun lagi. Hatinya hancur, penyemangatnya telah tiada. Dia tidak menyangka Raka akan mengatakan kata sialan itu padanya. Ia pikir Raka adalah lelaki yang akan mewarnai hari harinya, tanpa rasa bosan. Tapi balik lagi, bahwa raka juga manusia yang mempunyai rasa bosan.

"Alasannya hanya bosan?" Tanya Alice ragu
Raka terdiam cukup lama, samai akhirnya ia bersuara.
"Dia datang kembali, aku tidak bisa berbohong bahwa rasa ini masih ada untuknya." Jawab Raka merasa bersalah
"Dan kamu tega mengorbankan hubungan ini?" Balas Alice dengan sedikit berteriak.
Untung di taman ini hanya ada mereka berdua, jadi tidak akan ada orang yang menatap Alice dengan rasa kasihan. Karena gadis itu tidak ingin diberi belas kasihan oleh orang lain.
"Aku gak mau kamu tersakiti. Jadi lebih baik hubungan ini berakhir." Jawab Raka
"Tapi apa yang kamu lakukan sekarang ini sudah membuat hatiku hancur Raka, lo nyakitin gue. Lo gak mikirin perasaan gue. Dengan gampangnya lo bilang putus." Ucap Alice emosi
Semenjak pacaran, Alice dan Raka selalu menggunakan kata aku-kamu, namun sekarang Alice kembali lagi menggunakan kata lo-gue yang selalu ia gunakan sebelum mereka bersama. Ia terlalu kecewa.

"Oke kita putus." Ucap Alice lantang
"Gue terima keputusan lo." Lanjutnya sambil menyeka air mata yang berhasil lolos dengan mudahnya.
"Aku pergi." Pamit Alice
Alice berdiri, dan segera beranjak dari taman itu. Namun belum sempat ia melangkah, Raka mencekal tangannya.
"Aku antar." Tawar Raka
Alice menggeleng, " Gak usah, makasih." Balas Alice.

Akhirnya Alice pergi dari taman itu dengan segala luka yang diberikan olehnya. Di waktu senja, dia kehilangan seseorang yang berharga di hidupnya.

~ ~

Di sisi lain, Raka tidak juga meninggalkan tempat itu. Tempat dimana ia mengakhiri hubungannya dengan gadis yang 2 tahun ini bersamanya. Raka sebenarnya bingung, harus memilih siapa, antara dia yang datang dari masa lalu, atau dia yang sekarang bersamanya.

Akhirnya ia memilih Kenna. Rasa itu masih ada, sejak dulu. Ya dia adalah Kenna Zevannya, gadis yang menjadi cinta pertama seorang Raka. Dulu mereka menjalin kasih, hingga akhirnya Kenna memilih untuk ikut orang tuanya ke London karena urusan pekerjaan. Dan saat itu pula Raka merasa dunianya hilang. Dia sangat mencintai Kenna. Sampai satu tahun berlalu, akhirnya Raka bertemu Alice. Dia merasakan sesuatu yang berbeda ketika bersama Alice. Jantungnya secara berdetak tidak karuan. Dan ia yakin bahwa itu adalah sebuah rasa cinta.

Sejak ia menyadarinya, lalu dia menyatakan perasaannya dibawah teriknya sinar matahari, karena waktu itu mereka sedang dihukum hormat bendera. Akhirnya cinta Raka terbalaskan, Alice juga merasakan apa yang Raka rasakan. Yaitu cinta.

Dan hari ini, di waktu senja, Raka mengakhiri hubungannya.
~ ~

Gimana part pertamanya guys?

Jangan lupa voment and coment yup!

Tell MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang