Chapter 2: Flashback On

218 41 1
                                    

17 Maret 2014

Dear Diary...

Hari ini juga? Huft! Ada apa sih sama Mami, dia seenaknya saja bawa laki-laki hidung belang keluar masuk rumah.

Mi.. ini rumah Bapak jangan pernah bawa pria simpananmu itu dan mengotori rumah ini.

Pak.. apa kabar? Sekarang Bapak dimana? (Nama kamu) rindu Bapak. Sudah 2 tahun loh Pak.

(Nama kamu) menutup buku harian warna pinknya sembari menghembuskan nafas kesal. Ini masih terlalu pagi untuk membuat mood rusak. Tapi mau gimana lagi?

Gadis itu melirik pantulan dirinya menggunakan seragam putih biru di cermin samping meja belajar. Apa ini bukan pertanda buruk di awal masuk SMPnya?

Anggap saja bukan.

Suara ketukan pintu membuat kesadaran gadis itu kembali muncul dia bergumam kecil sebelum pintunya terbuka.

"Non (Nama kamu) jangan keluar kamar dulu ya? Diluar ada belalang besar, bibi perlu mengusirnya dulu," ucap Bi Ratna. (Nama kamu) hapal ucapan itu, hampir setiap hari asisten rumah tangga itu mengucapkan kalimat yang sama.

Lihat, sekarang dia bukan anak kecil lagi. Dia sudah tau kenapa Bi Ratna melarangnya keluar dahulu, itu karena Maminya pasti buat ulah lagi.

Walaupun sudah mengerti, (Nama kamu) tetap mengangguk paham. Bi Ratna tersenyum dan kembali menutup daun pintu.

"Pak, aku kangen. Aku gak ada teman, (Nama kamu) kangen Bapak."

Sudah 2 tahun yang lalu Bapaknya menghilang tanpa jejak. Berarti sudah 2 tahun juga dia terbiasa melihat Maminya membawa pria lain di rumah ini.

"Gimana ya rasanya punya teman?" itu bukan pertanyaan asal kok. Dari kecil (Nama kamu) hanya punya Bapak yang selalu menemaninya. Mengharapkan punya teman selain Bapak, apa dia salah?

"(Nama kamu)!! Mana kamu?!" suara melengking terdengar tajam di telinga gadis itu. Dengan cepat dia meraih ransel merah kesayangannya dan berjalan gontai keluar kamar.

Bi Ratna terlihat sengaja menyibukkan diri di dapur seperti menghindari percakapan majikannya.

"Aku pergi sekolah dulu," ujar (Nama kamu) dia berlalu dan menatap sebentar seorang pria yang duduk tegang di kursi tamu.

"Hei gadis nakal, mau kemana kamu?! Mami belum selesai bicara!" pekik Maminya. (Nama kamu) berhenti sebentar didepan pintu. Dan berbalik menatap Maminya.

"Aku murid baru di SMP Nusa Bangsa, ini hari pertama sekolah," setelah mengucapkan kalimat itu, (Nama kamu) menunduk sebentar dan bergegas keluar dari rumah.

###

17 Maret 2019

Dear Diary...

Apa aku perlu merayakan hari ini? Sudah tepat 7 tahun bapak menghilang. Dan keadaan masih sama, bahkan bisa dibilang parah?

Aku udah capek. Pak...

Seperti kebiasaannya yang lalu-lalu. Gadis itu menutup buku harian barunya dan menatap diri di cermin. Apa pakaiannya sudah rapi untuk mengikuti UN sebentar?

"Non (Nama kamu), jangan kel---"

(Nama kamu) menatap Bi Ratna yang menyembulkan kepalanya di balik pintu. "Aku udah besar Bi, udah kelas 3 SMA"

"Maaf Non,"

"Kalau Mami masih ada di ruang tamu sama pria hidung belangnya bilang ke dia untuk cepat pergi,"

Bi Ratna mengangguk cepat dan berlari tanpa menutup pintu kamar. (Nama kamu) menahan tangisnya.

Jarinya dengan cepat mengetikkan pesan untuk satu-satunya teman yang ia punya.

Rara
Ra, gue ke sekolah duluan

"Jangan nangis, ini udah biasa," semangatnya.

(Nama kamu) melatih senyum dan berjalan dengan acuh ke luar kamar. Keadaan ruang tengah nampak kacau. Dan di ujung sofa terlihat seorang pria yang masih tertidur lelap.

"Bi, aku pergi dulu ya.."

Tanpa memperdulikan tatapan nelangsa dari sang Mami (Nama kamu) mempercepat langkahnya. Ini rumah Bapak tapi kenapa dia merasa asing dengan keadaan ini?

"Pak, aku butuh teman cerita,"

###

Rara berlari dengan lambat sambil mengacungkan tangan. Gadis itu terus tersenyum seakan mata pelajaran ujian tadi tidak membebani.

"Gimana (Nam..)?"

Ini alasan kenapa (Nama kamu) tidak mau menceritakan masalah keluarganya kepada Rara. Gadis itu terlalu naif dan polos.

"Bisa jawab dong!" tawa (Nama kamu).

"Selesai ujian nanti liburan yuk, sama gue. Pergi jauh dari sini,"

Rara tertegun dia menatap (Nama kamu) lekat. "Lo gak bawa gue mati sama lo kan (Nam..)?" tanya Rara polos.

"Nggaklah, liburan aja,"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear Diary [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang