Chapter 6 (2)

370 25 2
                                        

Mingyu serius dengan kata-katanya, ia benar benar mengantarkan Wonwoo sampai ke depan Apartmentnya. Dan Wonwoo tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah, pasrah dikembalikan ke kediamannya.

"Istirahatlah dengan cukup. Sampai jumpa lagi, Wonwoo" Ucap Mingyu sebelum ia menaikkan kaca mobilnya dan pergi menjauh dari apartment Wonwoo. Entah apa yang Wonwoo pikirkan, tetapi ia merasa lega.

"Ck" Wonwoo mendecak pelan, ia menatap kepergian Mingyu dengan pandangan kosong, sampai dirasa mobil Mingyu tidak terlihat lagi dimatanya, Wonwoo pun masuk kedalam apartmentnya.

Sebenarnya Mingyu memulangkan Wonwoo bukan tanpa alasan, ia mau menyelidiki kasus kematian Dokter Choi Seungcheol, mungkin ada hubungannya dengan Jeon Wonwoo.

Mingyu berhenti didepan rumah temannya, Kwon Soonyoung. Mingyu mengeluarkan ponselnya, mencari kontak bernama "Hoshi" lalu mendial tombol telepon.

"...." Mingyu menunggu.

"Halo?" Sapa orang disebrang, Mingyu sedikit mengulas senyumnya. "Soonyoung-ah, ini aku Mingyu" terdengar sedikit teriakan heboh dari sang lawan bicara

"Omo, ada apa menelponku, Gyu? Kau butuh bantuan?" Tanya Soonyoung, lawan bicara Mingyu. Mingyu mengiyakan ucapan Soonyoung.

"Aku sekarang ada didepan rumahmu, bisa keluar sebentar?"

***

Disinilah mereka sekarang, di cafe bernuansa santai milik Lee Jihoon, istri Kwon Soonyoung. Diluar rencana, awalnya hanya ingin berbincang ringan, namun mereka berdua malah memilih untuk berbincang disini. Mingyu dan Soonyoung duduk berhadapan.

"Tumben sekali, Gyu?" Hoshi menyeruput teh hangatnya, Mingyu mengulas senyuman.

"Begini, soon. Kau ingat kasus kematian Seokmin dan Junhui?" Tanya Mingyu, Soonyoung hampir tersedak, namun ia menahannya. "Hmm" deham Soonyoung.

"Seungcheol hyung meninggal baru-baru ini, dengan kondisi yang sama seperti Seokmin dan Junhui." Lanjut Mingyu

"APA?!" Reaksi yang sama, seperti Mingyu saat pertama mendengar kabar kematian Seungcheol. Soonyoung membulatkan mata sipitnya, melebarkan mulutnya tanda tak percaya.

"Bagaimana bisa?!?!"

Soonyoung bingung, orang secerdas dan sebaik Seungcheol juga bisa meninggal dengan cara yang tragis. Pasalnya, Seungcheol adalah dokter yang hebat, ia juga merupakan sahabat baik Soonyoung.

"Tidak tau, tapi Jeonghan hyung masih trauma dan ia tidak mau bicara. Tidak ada informasi yang bisa didapat." Jawab Mingyu, Soonyoung mengacak surainya.

"Oh Tuhan, aku jadi takut."

"Kenapa?"

"Aku takut mengalami hal yang serupa dengan mereka, kejadian ini sangat tidak masuk akal!" Ucap Soonyoung sedikit keras, Mingyu hanya menunduk.

'siapa juga yang mau membunuhmu, merepotkan dan berisik' batin Mingyu, sempat sempatnya meledek Soonyoung dalam hati.

"Aku mau menyelidiki kasus ini, Soon. Kau mau membantuku?"

***

Dilain sisi, Wonwoo sibuk menggonta-ganti channel siaran TV nya, berita terkini sibuk mengulas kematian seorang dokter terkenal yang bernama Choi Seungcheol. Wonwoo bosan, ia tidak tertarik dengan berita itu, sama sekali.

Wonwoo mematikan televisinya, ia tertidur sambil menatap kearah langit langit kamarnya. "Apa yang sebenarnya sudah kulakukan." Pikir Wonwoo.

Mungkin membunuh Seungcheol adalah pilihan yang salah, Wonwoo tidak tau kalau Seungcheol ternyata sangat berpengaruh di media dan kalangan publik.

Wonwoo sedikit merasa bersalah.

Ia memejamkan matanya, membayangkan wajah Seungcheol sebelum meninggal, membayangkan wajah Jeonghan dengan emosi membuncahnya. Benar-benar mengerikan.

Wonwoo tidak yakin, tetapi ia merasa seperti bukan dirinya yang biasa. Kenapa tiba-tiba Wonwoo memikirkan korbannya? Malah merasa kasihan? Wow, sungguh sebuah perubahan yang mengejutkan.

"Pasti aku begini karena panik ketahuan" Pikir Wonwoo, tidak mungkin ia menaruh belas kasihan kepada mereka. Tidak mungkin.

Wonwoo mematikan siaran televisinya, ia menatap langit-langit kamarnya. Ia membayangkan Mingyu disana...

"Baru juga sebentar berpisah, tapi kenapa aku ingin bertemu Mingyu lagi ya?"

***

Dilain sisi, Mingyu sedang berusaha membujuk Soonyoung, saat ini  Soonyoung sedang pundung. Pundung karena Seungcheol yang notabenenya adalah sahabatnya, meninggal secara tragis.

"Ah, sudahlah Gyu. Aku tidak berniat mencari tahu kasus ini lebih dalam lagi. Pedih rasanya. Pedih" Ujar Soonyoung dengan wajah sedihnya, ia memang tidak menangis, tetapi raut wajahnya menggambarkan semuanya.

"Kumohon. Aku akan membalas siapapun yang berani berbuat seperti ini pada Seungcheol hyung." Mingyu benar benar serius dengan perkataannya, ia sudah menganggap Seungcheol seperti saudaranya sendiri. Seungcheol pernah menyelamatkan hidupnya.

"Sejak kapan kau jadi berpikiran jahat seperti itu, Gyu? Kupikir kau pastur yang baik" Ledek Soonyoung, tiba tiba Jihoon datang dan duduk disebelah Soonyoung.

---

Hallo!! Setelah diterpa badai kehidupan, here I am.. nyapa kalian lagi kayak nggak ada dosa. Udah berapa tahun ya sejak update yang terakhir??? 😭🤧🤧🤧 mau tmi dikit nih.. sekarang didin udah kuliah sambil kerja jadi tanggung jawabnya banyak banget, udah jarang nulis padahal pengen banget :(( kalian semua apakabar?? Please do let me know ya kalau masih mau FF kurang jelas ini lanjut.. HAHAHA thank you 🥰🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Incubus [Chaptered]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang