"Terima kasih banyak, Yongha!"
"Sama-sama, Sangmin. Sudah aku bilang, kan, perkenalan itu sangat penting? Setidaknya ketika seperti ini, tau nama masing-masing ketika mengucapkan terima kasih."
"Ya sudah, aku balik dulu ya.. Err,"
"Yongha,"
"Iya, Yongha! Aku balik dulu. Selamat tinggal,"
"Hati-hati di jalan, Sangmin!"
...
Siapa sangka perkenalan tak terduga serta ucapan selamat tinggal itu malah membuat mereka menjadi dekat?
Setelah kejadian itu terjadi beberapa waktu lalu, Yongha merasa tak ingin menghentikan-ya, bisa dibilang-percakapan kecil mereka.
Yongha
Apa kabar?Yongha
Roti buatanmu lezatYongha menghela napas. Dia tidak ahli dalam masalah mengatakan rindu.
Ah, begini, agar tidak ada yang salah paham, biar Yongha jelaskan. Dia tidak menyukai Sangmin, ralat, dia menyukai roti buatan Sangmin. Memang tidak perlu ada yang diralat, sih. Tapi setidaknya kalimat kedua terdengar sedikit lebih baik.
Sejak lomba menghabiskan roti, bukan, semenjak datang ke toko roti Sangmin dan membeli roti tanpa selai coklat buatannya, Yongha agak sedikit menyukai roti.
Walaupun sedikit yang penting ada perkembangan, bukan?
Loh, kenapa jadi membicarakan Sangmin dan roti buatannya seperti ini?
Tanpa sadar, ponsel Yongha berbunyi.
Sangmin
DatanglahSangmin
Aku membuatkan dua untukmu!Ini sudah malam tapi Yongha sangat bersemangat.
Masa bodoh dengan tugas, aku masih ada waktu untuk mengerjakannya nanti, batinnya.
Ia memakai helmnya dan bergegas ke toko roti sangmin.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
breads | yongha x sangmin ✔
FanfictionSiapa sangka, dua keranjang berisikan dua puluh roti isi cokelat pada masing-masing keranjangnya bisa mempertemukan Lee Sangmin dan Yoo Yongha? {bxb} ©joysriders, 2019.