Prolog

26 4 0
                                    

"Ayah!" Teriak Lila sembari berusaha melepaskan tangan ayahnya dari hijab panjangnya.

Maryo, ayah Lila terus berusaha menarik anaknya untuk mengikuti perintahnya.
Maryo membawa anaknya menuju ruang gelap, tempat Maryo menyendiri dengan tengkoraknya dan beberapa bunga dan air yang tersaji di meja itu.

"Ayah mau nyantet Lila? Ayah, Lila nggak mau. Lepasin kerudung Lila! Mending Ayah jangan nyantet Lila, melet burung aja deh siapa tau suka sama Ayah kan lumayan. Lepasin Lila ya, Yah," mohon Lila.

"Gak mau!" Tegas Maryo

Lila memberontak, berusaha melepaskan genggaman tangan Ayahnya.
Setelah terlepas, Lila segera berlari keluar dari rumahnya.

"Lila, jangan pergi! Ayah hanya ingin meminta pendapat kamu soal tengkorak baru Ayah!" Teriak Maryo menjelaskan maksudnya.

Maryo sengaja memaksa Lila seperti itu, karena Lila tidak pernah mau masuk ruang gelap milik ayahnya itu.

"Alhamdulillah kalau Ayah nggak nyantet Lila. Lila sekalian mau maen, Yah. Dadah.." Lila melambaikan tangannya jauh dari Maryo.

"Pulangnya jangan malam-malam. Nanti Ayah santet kalau pulangnya malam!" Perintah Maryo.

"Oke, Ayah.."

Lila berlari kembali, karena takut ayahnya berubah pikiran.

Bruk

Lila tidak sengaja menabrak seseorang, sehingga membuatnya terjatuh, "Masya Allah baju Lila kena kotoran ayam. Huaaa."

"Eh, maaf ya." Laki-laki yang ditabrak Lila menjulurkan tangannya, menawarkan bantuan untuk Lila.

Lila mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya, "Iya, terima kasih. Lila juga minta maaf,"

" Eh, iya." Laki-laki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Lila berusaha berdiri sendiri dan segera kembali pulang ke rumahnya untuk mengganti pakaiannya.

"Eh, tunggu!" Cegah laki-laki itu.

Lila membalikkan badannya, "Ada apa?"

"Kenalin, aku Deland Triansyah," Deland mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya.

Lila pun mengatupkan kedua tangannya di depan dadanya, "Aku Ernesya Alila Putri Maryo. Panggil saja Lila," ucap Lila.

Deland tersenyum setelah tahu nama seorang gadis cantik yang menabraknya dan terjatuh terkena kotoran ayam.

"Lucu sekali, aku langsung jatuh cinta dengan seorang gadis cantik berhijab panjang yang terkena kotoran ayam." Batin Deland.

Lila kembali berjalan pulang ke rumahnya, "semoga Ayah tidak berniatan menyantet Lila lagi ya Allah. Aamiin." Doanya dalam hati.

"Oya, cowok tadi ganteng juga. Begitu indah ciptaan-Nya. Ya Allah, Lila nggak tergila-gila kok sama-- siapa tadi namanya? Oh Dilan, eh bukan Deland. Lila gak tergila-gila kok sama Deland. Tenang saja, Lila bisa jaga hati, sebelum Lila dapet imam yang Sholeh. Aamiin," celoteh Lila sendiri.

"Eh, ada meong. Meong, Aminin dong!" Ucap Lila dengan kucing lucu di dekatnya.

"Meau," Jawab kucing itu.

"Ih, ngeselin! Jangan meau! Tapi aamiin, gitu. Ngeselin deh kayak Ayah!" Lila manyun lalu kembali berjalan meninggalkan kucing itu.













Tinggalkan jejak🤗
Vote+comment+follow
Nanti dapet doa dari author🤣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lila (hijrah dalam dunia misteri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang