^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Brak!!!
Semua mata tertuju pada pelaku penggebrakan pintu.
Sosok perempuan berambut sebahu berdiri disana dengan nafas terengah dan pandangan mata tertuju pada satu sosok yang sedang berdiri di depan papan putih.
Dari pandangan itu, semua yang berada di ruangan itu bisa menyimpulkan kalau sosok perempuan itu tengah marah.
Tapi...
Seorang pria berambut coklat berdiri dari duduknya, menghampiri sosok perempuan yang berdiri di ambang pintu itu.
"Saya sudah memintanya untuk tidak masuk, tapi..." terang seorang perempuan lain yang mengikuti perempuan tadi.
"Tak apa. Pergilah!" ujar pria berambut kecoklatan. "Joy! Kau tahu, tindakanmu mengganggu rapat." bisik pria itu.
Yang di panggil 'Joy', tak mengindahkan ucapan pria itu. Dia berjalan menghampiri pria yang berdiri di depan papan putih.
"Aku bisa saja memecatmu karena kau sudah sangat mengganggu jalannya rapat hari ini. Keluar sebelum aku membuat keputusan yang nantinya akan kau sesali!" pria itu berbicara dengan nada datar dan dingin.
"Kau tak perlu melakukannya, karena aku akan berhenti dari tempat ini, mulai sekarang!" Joy sangat berani beradu tatapan dengan pria itu.
Di lihat dari cara bicaranya, pria itu memegang peran penting di perusahaan jasa arsitek itu. Seharusnya kalau Joy hanya bawahan, dia takut akan ancaman pria itu. Tapi perempuan itu sepertinya punya nyali besar untuk menghadapi pria yang jauh lebih tinggi darinya itu.
"Sungjae-ah! Panggil security! Usir dia dari tempat ini!"
"Hyung!"
"Kau tak mendengar ucapanku? Apa aku harus mengulangi ucapanku?" mata pria itu berkilat marah.
"Aku perlu bicara denganmu!" tegas Joy.
"Aku bukan adikmu! Jaga sopan santunmu!" pria itu memperingatkan.
"Bagaimana caranya? Kau bisa mengajariku sopan pada orang lain? Memperlakukan orang lain selayaknya manusia lain?"
Pria itu menakutkan alisnya.
"Aku tahu kau tak pernah mencintai Baekhyun eonni. Aku tahu kau terpaksa menikahinya karena tekanan dari orang tuaku. Aku tahu kau membencinya, aku tahu! Tapi... Tak bisakah sedikit saja kau bersikap baik padanya?"
"Untuk apa?"
"Untuk apa? Dia istrimu, tanggung jawabmu!"
"Aku memberinya rumah, aku mencukupi semua kebutuhannya, apalagi yang dia butuhkan? Dia ingin memiliki aku? Dia sudah mendapatkan yang dia mau, tapi seperti yang aku katakan, dia tak pernah memenangkan hatiku karena bukan dia perempuan yang ku harapkan mendampingiku!"
Sungjae mendekati Joy, dia juga meminta peserta rapat lain untuk pergi dari tempat ruangan.
"Joy! Kau tak harus membahas ini sekarang. Ayo kita keluar!"
Joy menepis tangan Sungjae. "Tidak harus membahas ini sekarang? Kau tahu! Baekhyun eonni sekarat di rumah sakit karena temanmu ini!"
Sungjae membulatkan matanya, matanya nanar menatap tak percaya pada Joy yang berdiri tak jauh darinya.
"Pagi ini, dia sudah merasa tak baik. Dia meminta temanmu ini untuk tetap tinggal di rumah tapi temanmu ini tetap ngotot pergi. Kau tahu apa yang terjadi dengannya? Dia jatuh dari kamar mandi! Mengalami pendarahan! Dan sekarang sedang bertaruh nyawa di meja operasi untuk melahirkan anak dari hasil perbuatan temanmu ini!" jerit Joy dengan air mata yang tak bisa dia bendung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I decided to stop [END]
FanfictionMencintainya dengan begitu gila, sampai aku lupa bahwa bahagia, tak harus selalu dengannya. Aku memang orang paling egois, bagiku... mencintai ya berarti harus memiliki. Aku tak peduli dia tak bahagia denganku, aku tak ambil pusing dia tak bicara ap...