^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Glontang!
Prang!
Duagh!
"Ah!" pekik Chanyeol karena kakinya baru saja kejatuhan panci. Pria itu nyaris mengumpat karena sakit yang menjalar dari kakinya.
"Apa yang kau lakukan disitu?"
Sebuah suara mengagetkan Chanyeol, pria itu berbalik dan mendapati sang istri berdiri tak jauh darinya.
Chanyeol meringis sambil menggaruk kepala bagian belakangnya.
"Mencari mie. Aku tak tahu dimana kau menyimpannya, jadi aku buka semua."
Baekhyun mendengus kecil, lalu berjalan masuk ke dapur. Beberapa panci yang jatuh dia pungut lalu dia kembalikan ke tempatnya semula.
Chanyeol sedikit mundur.
"Kalau tidak tahu, bukankah seharusnya kau bertanya?"
"Ehm. Aku takut mengganggu istirahatmu."
Brak!
Chanyeol berjengit kaget. Dia langsung menatap Baekhyun yang saat itu juga berbalik menatapnya dengan tatapan tajam.
"Takut mengganggu, takut tak nyaman, takut apa lagi nanti setelah itu? Kau pikir untuk apa aku ikut denganmu kesini, untuk menerima ketakutanmu? Aku tidak semenyeramkan itu untuk kau takuti!"
Chanyeol meneguk perlahan ludahnya. Sepertinya dia kembali melakukan kesalahan. Dua hari yang lalu dia sudah melakukan kesalahan, dan sekarang melakukannya lagi.
Pria itu memukul pelan keningnya.
"Bukan begitu maksudku."
Baekhyun tak mengindahkan Chanyeol. Dia berbalik lalu mengambil mie instan dari tempat penyimpanan di laci dapur. Setelah itu dia terlihat memasak air.
Baekhyun masih diam sambil menyiapkan mie yang diinginkan Chanyeol.
Masih kesal dengan semua pernyataan Chanyeol. Tempo hari Chanyeol mengajak pindah ke rumah yang lebih besar karena takut dirinya tak nyaman kalau harus sekamar dengan pria itu. Dan sekarang pria itu juga menyatakan takut mengganggunya, padahal dia ingin makan mie.
Fungsi dirinya disini itu apa?
"Mianhae."
Baekhyun masih diam, dia masih terlihat sibuk dengan mienya.
"Aku benar-benar tak bermaksud begitu. Aku hanya tak ingin mengganggumu untuk pekerjaan yang sebenarnya sangat ringan ini."
Baekhyun kembali berbalik dan menatap Chanyeol.
"Kau bisa mengerjakan pekerjaan yang menurutmu ringan ini?"
"Tidak." Chanyeol tertunduk.
"Lalu apa susahnya membangunkanku? Takut? Apa aku begitu menakutkan untukmu, hingga semua yang kau lakukan, kau harus berhati-hati karena perasaan takutmu itu."
"Aku pernah sangat menyakitimu, dengan sikapku. Aku tak ingin karena sikapku, kau kembali terluka."
"Kau tahu, sepanjang aku menjadi istrimu, hal yang sangat ingin ku dengar bukan hanya pernyataan cintamu tapi juga permintaan tolongmu. Baek-ah! Tolong buatkan ini! Baek-ah! Tolong ambilkan itu! Baek-ah kau bisa membantuku mengerjakan ini?" Baekhyun berusaha menahan sakit di tenggorokannya. Dia lalu berbalik, air matanya leleh seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
I decided to stop [END]
FanficMencintainya dengan begitu gila, sampai aku lupa bahwa bahagia, tak harus selalu dengannya. Aku memang orang paling egois, bagiku... mencintai ya berarti harus memiliki. Aku tak peduli dia tak bahagia denganku, aku tak ambil pusing dia tak bicara ap...