Three

12 2 0
                                    

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa, yang faktanya, justru sama sekali gak ngelatih kepemimpinan siswa sama sekali. Malah seringnya jadi ajang balas dendam.

Dari mana ceritanya, tidur di lapangan, terus masuk ke hutan, —oke, kelewat serem— masuk ke kebun tengah malem, terus berhenti di pos-pos cuma buat jawab pertanyaan bisa ngelatih jiwa kepemimpinan? Belum lagi kalau seniornya demen banget marah-marah, bentak-bentak gak jelas. Deuhhh...

Dan itu harus Lena jalani sampai besok atau lebih tepatnya, sabtu sore.

Yes. Pengumuman dari kepala sekolah soal LDKS itu udah dua minggu yang lalu, dan disini mereka sekarang. Bumi Perkemahan Cibubur, lokasi yang gak pernah gak ada cerita gak enak soal per-LDKS-an.

Di Prestasi School, LDKS wajib diikuti setiap siswa-siswi tahun pertama dan tahun kedua. Singkatnya, two years in a row harus ikut LDKS. Grrr...

Lena bersyukur karena dia satu kelompok dengan Tiara, Abe, dan Jordy adik tingatnya yang baik hati. Sisanya, beberapa anak SMP dan SMA yang Lena hanya tau nama saja.

"Kak Len, kaki lo udah gapapa?" Tanya Jordy, ketika mereka sedang baris sesuai kelompok, menunggu apel pembukaan.

"Udah aman sih. Tapi, lumayan buat gue jadiin alesan biar gak ikut jurit malem." Balas Lena sambil terkekeh.

"Curang lo!" Sergah Jordy.

"Eh Jor, lo kan udah kelas 9, ngapain masih ikutan LDKS? Kan cuma 2x aja wajibnya. Doyan banget." Timpal Abe.

"Gue sempet gak ikut pas kelas 8, bang. Jadi ya diganti taun ini..." Jelas Jordy. "Kak Tir, lo kalo-kalo gakuat langsung ngomong ya. Biar jangan kecapean." Lanjut Jordy lagi.

"Siap. Ya lagian, buat apaan ada lo, kalo gak kuat gendong gue ntar?" Canda Tiara. Lalu keempatnya tertawa bersama anggota kelompok lainnya.

Acara belum sepenuhnya mulai. Mereka masih diberi waktu istirahat bebas di aula, sebelum masuk ke dalam tenda kelompok masing-masing. Namun ada hal aneh yang Lena rasakan pada perutnya.

"Tir, perut gue kok gak enak banget ya? Pegel gitu. Kram." Tutur Lena, sambil meremas perutnya.

"Dimananya yang sakit?"

"Disini." Jawab cewek itu sambil menunjuk perut bagian bawahnya.

"Lo baru pertama kali dapet, Len?" Tanya Tiara, panik.

"Hah?! Dapet?! Eh serius?! Terus gue gimana? Gue harus ngapain? Sumpah sakit banget tapi ini." Jawab Lena tak kalah panik, dengan rintihan kesakitan beberapa kali.

"Gue anter ke toilet, ayo. Kita cek dulu."

Setelah mengecek, dan ternyata benar. Lena menemui period pertamanya. Untung Tiara selalu menyiapkan di saku tasnya, kalo nggak, gak paham deh Lena gimana sampai dua hari kedepan.

"Gue gak kuat ah. Sakit banget." Rintih Lena yang menaruh kepalanya di paha Tiara, dengan Tiara yang masih setia mengusap pelan perut temannya itu.

"Jangan difikirin banget biar sakitnya gak banget-banget. Santai aja Len."

——

Setelah semua peserta selesai mandi, dan sudah mengenakan celana training sekolah, dan atasan yang dibebaskan, LDKS pun resmi dimulai.

Pemberian materi yang selesainya baru di jam tidur Lena, berhasil membuat semua peserta ngomel-ngomel karena gak tahan nahan kantuk.

Di pukul 11 malam semua peserta diberikan waktu tidur. Dengan tenda yang tak seberapa besar, dengan kelompok yang berisikan 7-8 orang, membuat semuanya tidur dengan posisi seadanya.

oddly oddTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang