"Kak, menurutmu kita serbu bagian atas, atau bagian bawah terlebih dahulu?" Tanya salah seorang diantara mereka.
Dia tersenyum, menyilangkan kakinya lalu berkata, "Menurutmu?"
Kerumunan orang dihadapannya saling menatap ketakutan. Mereka berbisik satu sama lain, bertanya - tanya tentang apa yang dipikirkan sang pemimpin. Beberapa orang terlihat ingin membuka suara, namun ketakutan. Suara riuh rendah mulai merusak suasana hening yang tadinya ada.
"Kalau begitu," Celetuk seseorang, sambil menerobos keramaian, lalu bertekuk lutut dihadapannya. "Berikan aku 3000 orang, aku akan menggempur dia yang ada diatas."
Seorang lagi mengikuti sang pemberani, dan berkata, "Dan berikan aku 2500 orang untuk menggempur dia yang ada dibawah."
Sang pemimpin tersenyum lebar, berdiri, lantas menggangguk dan mengutus 2 orang tadi. "Hei kamu, kalau kubilang kita ini bukan manusia, setuju kah kamu?" Tanyanya pada salah seorang diantara kerumunan itu.
"Te... tepat kak."
"Bagus." Dia tersenyum, "Kau juga pergi, bawa 2000 orang untuk menjaga pintu masuk kita."
Orang itu langsung bergerak, dengan tangkas mengambil senjatanya dan menundukkan kepala sejenak pada pemimpinnya. Lalu bergegas menuju pintu masuk yang dimaksud.
Sekali lagi sang pemimpin tersenyum, lalu berkata "Bersiaplah, karena kematian orang yang mengkhianati kemanusiaan tidak akan nyaman."