Nabil memerhatikan Arsa yang tumben-tumbennya serius mengerjakan tugas di hadapan Nabil. Biasanya, laki-laki itu lebih banyak cengengesannya.
Tiba-tiba Arsa mendongakkan kepalanya lalu menatap Nabil. "Gimana, Bil? Udah meyakinkan belom?" tanya Arsa sambil memberikan cengiran.
"Hah?"
"Gue tuh kalo lagi kuis tapi nggak tau jawabannya, sok mikir gitu biar keliatan usahanya. Kayak tadi, udah meyakinkan belom?" tanya Arsa lagi sambil menahan tawanya sehingga matanya menyipit.
Nabil malah melempar tisu ke wajah Arsa, "Ngaco. Sana, kerjain tugasnya yang bener!"
Arsa memberikan senyuman lebarnya sebelum kembali menundukkan kepalanya menatap laptop.
Nabil itu sebenarnya kesal pada Arsa. Laki-laki itu mudah sekali tersenyum atau tertawa karena recehannya sendiri. Dan itu membuat lesung pipinya selalu muncul! Nabil kan, suka sekali dengan lesung pipinya Arsa.
Kayaknya Arsa sengaja pamer lesungnya biar Nabil ngeliatin Arsa mulu.
Nggak deh. Kayaknya, Nabil memang selalu suka pada lesungnya Arsa.
•••
a.n: hmmm pengen tau, kalian tim-ayo-balikan atau tim-bye-mantan di cerita ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
breakup for you, not yet for me
Short Story"Katanya, perasaan nggak ada yang bisa mengontrol, kan? Jadi, kalo gue masih sayang sama lo, gapapa, kan?"