7

87 7 0
                                    

ku rindu mereka;(

Oke cekidot 

.

.

.

.

.

Setelah sarapan, Daniel tak banyak berbicara dan langsung beranjak menuju studio yang berada diapartemen mereka. Sebenarnya itu adalah kamar kosong yang Daniel ubah menjadi studio, agar lebih memudahkan ketika ia harus bekerja dan tidak perlu sering ke kantor karena ia bisa menyelesaikannya diapartemennya.

Seongwoo yang merasa bersalah pun mengikuti Daniel menuju studio. Daniel tidak merespon dan lanjut mengerjakan pekerjaannya yang tertunda.

"Maaf Niel tidak memberitahumu, tapi aku tidak bisa membatalkannya karena Hyunseo hyung sudah terlanjur bertemu pihak yang di Busan,"

"Sudahlah hyung, kembalilah ke kamar, kau perlu istirahat,"

"T-tapi Niel..."

"Kembalilah ke kamar hyung,"

Seongwoo menatap Daniel dan menghela nafas untuk menghalau rasa pusing yang kembali datang, "Maafkan aku Niel," Seongwoo menutup pintu dengan pelan dan berjalan menuju ruang tamu. Ia melihat Jisung dan adik adiknya yang bersiap untuk keluar.

"Kalian mau kemana?"

"Jihoon dan Woojin bilang mereka mau membeli sesuatu, Guanlin dan Jinyoung akan bertemu Minhyun dan Sungwoon, dan aku harus ke kantor," ucap Jisung panjang lebar.

"Jihoon hyung dan Woojin hyung sepertinya akan kencan," bisik Guanlin pada Jinyoung.

"Aku mendengarmu Lai Guanlin," ucap Jihoon.

Guanlin hanya tertawa sedangkan Woojin mendengus.

"Kami pergi dulu hyung, terimakasih sudah mengizinkan kami menginap disini satu hari, salam untuk Daniel hyung" ucap Jinyoung. Mereka bergantian memeluk Seongwoo dan pergi.

"Istirahatlah Seongwoo ya, kau terlihat pucat," ucap Jisung setelah memeluk Seongwoo.

"Sepertinya aku membutuhkan tidur hehe," kekeh Seongwoo. Dan akhirnya Jisung pun pergi.

Seongwoo menatap apartemennya yang kembali sepi, "Apa ini yang dirasakan Daniel ketika aku sibuk?" tanyanya pada diri sendiri. Seongwoo memutuskan untuk menonton tv. Seongwoo memejamkan matanya ketika pusing semakin menjadi dan memutuskan untuk berbaring disofa.

Setelah beberapa jam, akhirnya Daniel menyelesaikan pekerjaannya dan beranjak menuju dapur ketika haus menderanya, "Mungkin masih ada jelly dikulkas," gumamnya pelan sambil berjalan menuju dapur.

Daniel menghentikan langkahnya ketika mendengar suara tv yang berasal dari ruang tengah. Daniel memutuskan untuk pergi ke ruang tengah, dan ia menemukan Seongwoo yang tengah meringkuk di sofa dengan tv menyala didepannya. Daniel menghela nafasnya dan memutuskan menghampiri Seongwoo.

Daniel mensejajarkan dirinya dengan Seongwoo. Ia usap rambut Seongwoo yang lembap karena keringat. Terlihat Seongwoo yang semakin pucat dan itu membuat Daniel membuang amarahnya dan menggendong Seongwoo ke kamar.

"Berhenti membuatku khawatir kkoemaengi ah,"

.

.

.

.

.

Keesokan paginya, Daniel terbangun ketika menyadari kasur disebelahnya sudah kosong. Ia menemukan note kecil dinakas samping tempat tidur.

After All This Time [Ongniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang