Berpisah_Bertemu

55 4 0
                                    

Aku ingin bersama
Tak terbatas waktu
Kita punya cerita sakti
Semua pernah nyata
Sebelum jarak membelah kolong langit kita

🥀🥀🥀

Waktu itu Rabu malam, kudengar ponselku berdering. Aku senang karena itu dari Tyan pacarku, dia satu sekolah denganku, dia adalah kakak tingkat ku di sekolah, dan sekarang dia sedang melaksanakan PKL yang mengharuskan kami menjalin hubungan jarak jauh

Tyan ku keren, kalian harus tau itu. Dia tampan meskipun tidak setampan Chanyeol Oppa ku, tapi cukup dan ku kira dia baik. Dia menyayangiku, aku juga begitu kepadanya. Meskipun suka bertengkar, tapi cuma masalah kecil dan selalu bisa diselesaikan dengan baik meskipun nantinya akan bertengkar kembali

Dia juga sangat romantis menurutku, walaupun tidak seromantis Dilan. Di telepon olehnya sebelum tidur sudah menjadi rutinitas bagiku sejak kami berpacaran. Tyan tidak pernah absen menyanyikan lagu tidur untukku dengan gitar kesayangannya. Menurutku itu sangat keren, ditambah dengan suaranya yang waktu itu menurutku terdengar sangat indah, entahlah, mungkin karena saat itu aku menyukainya. Sikapnya begitu manis padaku

Setiap hari dia selalu menyanyikan ku lagu Mungkinkah yang dipopulerkan oleh Andre Stinky. Dan aku sangat suka ketika Tyan menyanyikannya di bagian

Kau ku sayang‭~‬
Slalu ku jaga‭~‬
Takan kulepaass slamanya‭~‬
Hilangkanlah‭~‬ keraguan mu‭~‬ pada diriku‭~‬ disaat ku jauh darimu‭~‬

Terkadang aku bosan ketika dia mulai ngegombal, yang menurutku itu terlihat terlalu di paksakan, karna yang ku tau Tyan tidak begitu pandai ngegombal

Tapi aku juga senang, ketika dia tiba-tiba mengutus temannya untuk mengantarkan makanan yang aku inginkan waktu itu. Dia juga sangat perhatian

Dengan sikapnya yang seperti itu, tanpa sadar ternyata ada perempuan lain di hatinya waktu itu, dan perempuan itu teman seperjuangan Paskibra ku. Perempuan itu namanya Ningsih, dia juga yang mengenalkan ku pada Tyan. Tapi waktu itu dia mengenalkan Tyan padaku bahwa Tyan itu adalah teman dari pacarnya, ya, dan aku memang tau kalau saat itu Ningsih tengah berpacaran dengan kak Adi, kakak tingkat kami. Tapi aku tidak tau jika mereka berdua (Ningsih dan Tyan) juga sedang berpacaran waktu itu

Bodohnya aku yang waktu itu tidak mencari tau lebih banyak tentang Tyan. Tapi aku juga tidak ambil pusing, karna waktu itu aku juga tidak tau bagaimana perasaanku yang sebenarnya. Aku tidak berniat mengatakannya pada Tyan, mengatakan bahwa aku tau segalanya, tentang bagaimana selama ini dia di belakang ku, tentang hubungannnya dengan Ningsih. Aku ingin dia mengatakannya sendiri padaku, berharap dia berkata jujur padaku suatu hari nanti

Malam itu dia bicara lama sekali. Atau sebentar? Tapi aku merasa itu sangat lama sekali

Kata Tyan, besok kegiatan PKL nya selesai dan Senin sudah mulai sekolah

"Kamu senang?" Tyan bertanya apakah aku senang kegiatan PKL nya selesai dan mulai masuk sekolah, yang artinya kami akan bertemu setiap hari

Kujawab "Iya"

Memang harusnya aku senang, karna kami akan lebih sering bertemu nantinya. Oke, kalau begitu. Baiklah, aku akan berusaha untuk senang. Insya Allah

🕊🕊🕊

Senin itu, sang fajar menyapa lembut bumi. Dengan angkuh, ia nyalakan warna keemasan itu, seolah ingin memamerkan kegagahannya. Ia menyulap malam menjadi pagi yang cerah, dan bertemankan langit yang masih tampak abu-abu. Pagi ini suasana terasa hangat....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Desah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang