Gangguan.

26 4 0
                                    

Pagi ini Nafiza sudah duduk manis di kelas nya sambil mengerjakan pr fisika yang belum selesai dia kerjakan semalam karena ketiduran. Untung saja dia bisa berangkat lebih pagi dari biasanya, sehingga dia bisa mengerjakan pr itu di sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

Tidak butuh waktu lama untuk mengerjakannya, karena hanya dua nomor soal lagi yang belum dia kerjakan.

"Hai Fiza" sapa Erika yang baru saja datang.  Erika pun segera duduk di kursi sebelah Nafiza. "Gimana, Pr fisika nya udah selesai?" tanya nya.

"Nih, baru aja selesai" jawab Nafiza sambil menutup buku Pr nya.

"Gue liat ya pliss, gue belum selesai" pinta Erika.

"Engga ah, enak aja" tolak Nafiza.

Erika memasang ekspresi cemberut nya. Dia agak kesal karena Nafiza tidak mengizinkan nya untuk melihat pr fisika.
"Ihh pelit. Nanti istirahat gue traktir lo di kantin dehh za" Erika mulai mencoba untuk menyogok Nafiza.

"Oh jadi lo nyogok gue ni ceritanya, yaudah tuh liat aja. Bener ya nanti lo traktir gue" akhirnya Nafiza memberikan buku pr fisika nya kepada Erika. Dia tahu bahwa Erika itu bukan tipe cewe yang suka ingkar janji. Lumayan juga kan kalo dia dapet traktiran. Uang saku nya bisa dia tabung untuk membeli hp baru.

Sepuluh menit kemudian bel masuk berbunyi beriringan dengan datang nya Bu Yuni, guru fisika ke dalam kelas 12 IPA 2.

Suasana kelas mendadak hening dan tenang. Dirgam, selaku ketua kelas segera memimpi doa sebelum belajar kemudian dengan serempak mengucapkan salam. Pelajaran pertama hari ini pun di mulai.

*****

"Gue engga ingkar janji kan sama lo Za" ujar Erika saat sedang menyantap semangkuk bubur ayam di kantin bersama Nafiza. Lima menit yang lalu bel istirahat terdengar. Nafiza langsung menagih janji Erika untuk mentraktir nya di kantin.

"Sering-sering deh lo nyalin tugas gue, biar gue sering dapet traktirannya juga" pinta Nafiza asal.

"Enak aja, gamau ah." tolak Erika. "Gue belom ngerjain tugas tadi juga karena semalem gue ketiduran pas pulang dari rumah lo" jelas nya.

Nafiza terkekeh. "Bercanda ka". Kemudian dia kembali melahap buburnya.

Selang beberapa detik datang lah seorang laki-laki yang penampilan nya berbanding terbalik dengan tata tertib sekolah. Kemeja sekolah yang di keluarkan dan rambut yang di beri warna pirang seperti anak ayam yang di jual di pasar. Dia duduk di bangku kosong sebelah Nafiza.

"Hai Nafiza, lahap banget makan nya. Laper ya?" sapa nya dengan nada yang menggoda.

Laki-laki itu adalah Erlan. Teman satu angkatan Nafiza namun berbeda jurusan. Nafiza 12 IPA 1 sedangkan Erlan 12 IPS 2. Erlan merupakan cowo yang cukup populer di sekolah. Bukan populer karena prestasinya, melainkan karena sikap dia yang selalu melanggar peraturan sekolah dan juga dia adalah ketua geng cowo-cowo bandel yang hobinya malakin orang, ngajak berantem dan tawuran.

Sudah beberapa minggu ini Erlan selalu saja mengganggu Nafiza. Kalau kata teman-teman nya Erlan, semenjak Erlan putus dari temen sekelas nya sendiri yaitu Tika, dia jadi naksir dengan Nafiza. Mengetahui hal itu Nafiza hanya mengacuhkannya. Dia tidak berniat untuk membalas perasaan Erlan. Ya walaupun wajah nya memang terbilang tampan, dan postur tubuhnya juga ideal, tetap saja sifat dia yang selalu bikin onar, bermasalah dan tidak pernah patuh sama peraturan sekolah, membuat Nafiza berfikir jutaan kali untuk membalas perasaannya.

Journey of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang