Suara ambulance menjerit menjauh, menutup derasnya suara air - air hujan yang jatuh ketanah.
Aku hanya berbaring di dalam kamar, meneliti suara ambulance yang menjauh. Aku terdiam sambil menatap plafon dengan lampu yang menyala. Hingga aku tak merasa kan raga ku lagi. Kuliat dari cahaya lampu titik, hitam yang kemudian terbang mendekat. "Itu lalat" fikirku. Dia terbang mendekat, aku berusaha menggerakkan tangan kaki dan tubuhku yang lain, tapi itu percuma saja, tak ada sendi yang bergeser sedikitpun . Dia hendak masuk kedalam mulutku, Aku meniupnya untuk menjauh. Yah dia menjauh terbang, perasaanku lega setelahnya. Ku perhatiakan dia, dan dia mendarat di tanganku, tepat di atas lipatan lenganku yang mendongak ke atas, aku memandanginya. Dia terlihat meraba-raba kulitku. Lama kelamaan terasa sakit, aku berusaha meruntah, meniup untuk mengusirnya tapi apa daya tubuhku tak mampu bergerak, "apakah ini halusinasi ?" Pikirku tajam. Itu semakin sakit, ngilu, geli semuanya bercampur. Sakit semakin sakit. Mataku melotot darah mulai mengalir keluar dari kulitku', rasanya pita suaraku akan pecah berteriak tapi tak mampu di utarakan. Kini rasa sakit dan panas menggerogoti lenganku' dia semakin menggali- dan menggali, darah mengalir semakin banyak. Aku mulai merasa lemah entah karna kehabisan darah atau sakit yang menggerogoti. Ku perhatikan darah yang mengalir itu. Merah, darah merah segar.Aku terbangun heran, tak ada darah tak ada lalat tak ada apa apa, hanya suara ambulance yang tetap menjerit nyaring. Aku bangkit dan menuju jendela kaca yang tinggi, aku mengintip di balik gorden. Yang tepat di depan rumah seseorang telah meninggal. Kulihat beberapa berbincang, beberapa menangis, beberapanya lagi bingung. Aku tak hiraukan itu. Yang kuhiraukan apa yang terjadi padaku beberapa menit lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Hitam
Horror" Jangan Terlalu serius membacanya, nanti kamu tak bisa tidur " - kumpulan cerita horror Cek youtube kami di : Thefamsofficial_