12. 00

2 0 0
                                    


Dera turun dari angkot, terlihat lusuh dengan aktivitas seharian. Angkot berlalu. Dera mengintip arloji di tangannya. 12.00. malam.. "arghhh" menyeringai sambil mendongak menghadap langit. Dia jalan sambil lemas sambil menegakkan badan dan membangun semangatnya.
Sunyi tak ada seorangpun disana.
Dera berjalan sendirian di lorong kecil menuju rumah. Lorong yang muatnya hanya 1 orang saja untuk berjalan.

Der... Tampak seoarang pria berlari penuh semangat. Dengan tas yang besar tpi kelihatan kosong. " Baru balik ?" Tanyaya penasaran. "Iya, apa lagi coba, kamu kan liat sendiri" jawabnya kasar. "Haha kirain " ketawa mengejek".
"Kamu dri mana?" Dri ngerjain tugas, haha sambil nongkrong. Taulah hahaha anak jaman sekarang gimana.  "Oh yah kamu dengar rumor  tentang wilayah sini nggak?" Eza penasaran. "Nggak, mang rumor apaan?". Wajah penasaran sambil menatap eza. "Dalam hati dera menyeringai, paling juga hoax ".  Tuh kemarin katanya sekitaran sini ada orang di bunuh tapi gak tau di bunuhnya sama siapa. Jawab eza. "Seriusan?!" Kata dera sambil menelongoh kiri depan belakang.
"Alah gak usah di pikir, paling juga dia sakit truss jatuh dijalan mati deh, atau juga mungkin dia di pukulin karna punya salah". Jawab eza sambil menggoda.. "

Dera tetap saja memikirkan itu, maklumlah dera kan parnoan
Mereka berjalan bersama hingga sampai di ujung lorong. " Oh yaah gimana klo pembunuhnya yang tak kasat mata"? Dera penasaran, sambil menatap eza Penasaran.
"Alah kamu masih percaya gituan?! Hahaha udah tenang aja gak ada apa2 kok, udah aku duluan yah, dah..!! Eza berlari meninggalkan dera sendirian.
" Dasar gak punya hati!, Antarai aku dulu kek kerumah," dalam hati dera.
Dera menatap eza menjauh. Saat mengembalikan pandangan kejalan dera melihat seseoarng berdiri jauh disana. Dengan pakaian basah. Dera berbalik berharap orang itu tidak melihatnya.. dera menghadap kebelakangnya. Setelah dera melihat kembali ke arah jalan orang itu hilang entah kemana. "Hei!" Dera memanggil. Hei! Tak ada jawaban pun.

"Drddngdrsnngg" handphone dera berdering. Dera mengangkatnya ketakutan
"Halo der, kamu dimana?". Suara di balik telfon
"Jalan dekat rumah, nih mau balik". Suara dera cemas
"Oh iya, aku turut berduka yah der"
" Knapa kok kamu bilang gitu"? Dera penasaran
" ha? Kamu gak tau?, Jawabnya heran. Eza mati der, tadi entah kenapa mayatnya di temukan di sungai"
Dera sontak heran dan kaget. Menjatuhkan tangannya dan tiba2 dia berfikir, " gila nih pasti aku kena prank lagi"
Telpon yang masih terhubung dera kembali bercerita. " Kamu mang gila yah mau prank2ngin aku" dera menunggu jawaban. Kil!! Halo kil!! Kill!! . Dera teriak tapi tak ada jawaban. Dera melihat Whatsapp.. foto eza dengan bekas lebam di lehernya serta pakaiannya yang basah masuk ke dalam hp dera. Dera melihat seksama dengan ketakutan.
Panggilan videocall dari Kila sahabat dera masuk. "Kamu kok gak jawab A..."  Layar hp merah. Terlihat kila dengan tali de lehernya, menangis dengan mulut penuh dengan kain " kill kamu knpa??? Kil kill dera teriak histeriss. Seseorang di belakangnya dengan pakaian yang basah ... Berjalan mundur.." kill!! kill!!!! Kill!! Dera menangis gak tau harus berbuat apa.. kila di tarik dengan cepat menjauh kebelakang.. hingga terlihat hanya kakinya.. yang mengejan. Semua lampu pun mati.. panggilan di matikan.a

Dera melanjutkan perjalanannya pulang. Cemas takut semuanya bercampur. Suara langkah kaki terdengar di belakangnya.. dia berusahaa untuk menelfon temannya yang lain.. rangga terlihat pada nama kontak panggilan video. Saat kamera aktif terlihat seseorang di balik dera. Memegang tali dengan pakaian yang basah.. dengan cepat mengikat keher dita dan menyeretnya.. handphone terjatuh ketanah.. panggilan video di angkat gilang.. namun yang dilihat gilang hanyalah kegelapan..

3 sahabat mati dalam semalam

Tersedia di youtube

Thefamsofficial_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Catatan HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang