Mungkin kata-kataku agak kurang dimengerti karena emng ga nyambung. Jangan lupa comment and vote ya guys!
Amerika Serikat, Washington DC
21 Maret 2020
Panas sangat menyengat menghampiri kulit tubuh manusia yang melewati jalan padat ini. Paparan sinar matahari yang mampu membuat siapapun terasa terbakar jika saja tak menggunakan kendaraan beroda empat disisinya. Mobil-mobil mewah melintas diatas tanah berlapiskan aspal hitam yang menyengat itu. Bukan hanya beberapa namun juga melebihi dari jumlah biasanya. Sehingga dapat manambah rasa sesak dan jengah jika berada dalam kerumunan sempit itu. Dari atas sangat tidak terlihat jarak sama sekali dengan mobil-mobil lainnya namun tak membuat kondisi perjalanan terhambat sedikitpun. Dan ini suatu keberuntungan bagi mereka yang sedang mengejar target waktunya.
Salah satu mobil tipe Koenigsegg CCXR Trevita melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Menerbangkan abu-abu yang tergeletak dipinggir jalan. Kesinaran warna silver mobil ini mampu merusak mata yang terlalu focus. It's amazing! Maka siapapun akan berkata seperti itu saat tatapan retina mereka tertuju pada kendaraan yang satu ini. Sebuah edisi terbatas di dunia, harga yang sangat mengejutkan adalah 67 Milyar Rupiah, harga yang dihabiskan sang pengemudi untuk mendapatkan Super Car ini. Sungguh sangat kaya raya bukan?
Dibalik kemudi itu terdapat seorang wanita dengan kacamata hitam mengkilap yang bertengger pada pahatan hidung sempurnanya. Terlihat sangat anggun ketika melihat sisi wajahnya yang terlempar panas sinar sang surya. Tatapan yang lurus dibelakang kacamata itu mampu membuat siapapun terpesona seketika. Bulu mata yang sangat lentik begitu terciri pada sisi wajahnya. Dan jangan lupakan anak-anak rambut yang berterbangan tertiup sang angin. Menambah kesan aura yang begitu memancar pada siapapun ketika memandang.
Mobil itu terus melaju dan melaju. Sampai sang pengemudi menekan pedal rem dengan tiba-tiba disebuah parkir Restoran bintang lima. Restoran yang didominasi dengan gaya khas Eropa. Tampak dari luar tentu terlihat begitu mengagumkan bagi siapapun. Dengan dilapisi oleh kaca-kaca transparan dan background silver emas menjadi satu. Menunjukkan hanya orang-orang berkantung tebal saja yang mampu memasuki tempat makan ini. Benar-benar mengagumkan.
Sepasang high hils merah terang dengan kaki mulus dan jenjang sebagai pemantasnya menjadi focus utama. Setelah itu barulah seluruh tubuh professional yang tinggi semampai menampakkannya dari kendaraan mewah itu. Memancarkan aura yang sangat kuat pada pandangan semua mata yang berada diarea itu. Kacamata tak pernah lepas dari sang empu, begitu setia bahkan ketika kaki mulus itu melangkah kearah pintu restoran yang sudah terdapat penjaganya, sungguh tempat ini sangat dijaga ketat dari orang-orang yang jauh dari kata kaya.
Ia terus melangkah dan bahkan tak menghiraukan sapaan sang penjaga. Melewati beberapa pasang mata yang menatap takjub kearahnya. Tentu saja, mengingat betapa memukaunya ia diantara para penikmat yang sedang melakukan acara makan siang dengan beberapa teman, kekasih, atau bahkan suami dengan istri. Ia mencoba tak terkecoh saat tatapan nakal dan desisan menerobos pendengarannya. Tetap angkuh dengan menegakkan dagunya, menandakan jika ia adalah sang penguasa disini.
Ketika netra itu bertemu pandang dengan seorang pria bertubuh kekar dan berdasi yang sedang melakukan suatu panggilan dengan orang tak dikenalnya. Ia tersenyum atau mungkin mengeluarkan smirk yang sangat pas pada lekukan wajahnya. Entahlah, wajah itu sangat menyimpan banyak rahasia. Ia terus menatap pria yang masih focus pada pembicaraan lainnya. Sampai ketika bokong indah itu tertempel pada kursi empuk dibawahnya pria tampan itu tak kunjung menyadari ekspetasinya. Sangat-sangat keterlaluan menurutnya yang tak pernah terabaikan. Percayalah, ia akan memberikan hukuman yang pantas untuk pria dihadapannya yang baru saja menyudahkan obrolannya dengan sang client.
"Sayang, kenapa tak bersuara ketika kamu sudah datang?" pria itu jelas saja terkejut ketika mendapati istri cantiknya sudah hadir dihadapannya.
"Kamu terlalu focus pada pekerjaanmum, sampai mengabaikan aku." Calsrissa memajukan bibir pink peace nya dengan sangat lucu. Membuat pria itu terkekeh sebentar melihat kegemasan alami itu.
"Maafkan aku, sungguh aku tak bermaksud seperti itu." Dengan sedikit penyesalan pada nada bicaranya.
Wanita itu tetap memanyunkan wajah cantiknya. Sedikit meminta perhatian pada sang suami yang hanya dibalas dengan senyuman menyebalkan. Jangan terbawa suasana, ini hanyalah aksi kecil dari wanita bermata almond itu. Bukankah sudah kukatakan betapa liciknya lintah ini.
"Tuan Rhys Leonardo yang terhormat, bisakah kamu lakukan sesuatu agar aku memakluminya?" Melakukan aksi tawar menawar adalah hal yang sangat wanita itu sukai. Bahkan dengan suaminya sendiri.
"Bagaimana dengan tas keluaran terbaru dengan edisi hanya di 2 negara?" bisakah kalian bilang ini normal? Tentu ini sangat amat abnormal.
"Well, kupikir ini cukup menarik, aku menerimanya kerena menghargai tawaranmu tuan." Tentu saja Rhys tahu jawaban ini sangat angkuh dan terkesan menyanggah betapa matrenya wanita ini. Toh ia tak peduli, lagipula uang yang selama ini ia kumpulkan memang untuk wanita ini bukan? Jadi itu bukan masalah besar untuknya.
"Dan kupikir kau masih saja cantik." Terlalu keluar pada jalur percakapan ini. Membuat Clarissa mendengus dengan pelan. Yeah, ia memang sudah ditakdirkan dengan wajah cantik dari lahir tentu itu bukan pujian yang mengharuskan ia menampilkan pipi merah seperti udang rebus menahan malukan? Menjijikkan.
Seorang waitress muda nan cantik datang meghampiri dan menjeda pembicaraan mereka. Memberikan sebuah papan menu yang menjadi sajian terbaik di restoran ini. Kemudian mencentang bagian yang mereka pilih untuk menu makan siang. Setelah selasai dengan tugas sederhananya waitress itu melenggang pergi meninggalkan mereka yang masih saling menatap satu sama lain. Clarissa yang menatap pria itu dengan datar dan pria itu yang menatap ia dengan sebaliknya. Penuh dengan binaran.
"Apa kau tak bosan dengan terus menatapku mesum? Kita bisa melakukannya dikamar sayang. Mungkin hotel bintang lima siang ini menyenangkan, toh kita belum pernah melakukannya siang harikan?" Clarissa terkekeh sebentar pada kalimat vulgarnya.
"Itu ide yang bagus, tapi sayang sekali hari ini aku ada meeting mendadak setelah istirahat." Pria itu sangat menyesal dengan jadwalnya yang terlalu padat bulan-bulan ini. Hingga ia tak ada waktu untuk memanjakan diri pada tubuh istrinya.
"Its ok, tak masalah. Aku paham dengan seorang pembisnis sepertimu." Clarissa adalah wanita penggila sex semenjak beberapa tahun ini, tentu saja ia sedikit kecewa dengan penolakan dari sang suami.
Setelah itu mereka melanjutkan obrolan panjang mereka yang selalu ditemani dengan canda dan tawa. Sekilas terlihat betapa harmonisnya hubungan mereka, namun sejauh ini tak ada satupun paparazzi yang menangkap basah hubungan keduanya. Mereka sangat pintar menjaga rahasia ini. Dan untuk pertamakalinya mereka menghabiskan waktu istirahat dengan suasana terbuka. Jikapun gossip itu menyebar, Clarissa tak pernah ambil pusing mengingat jika selama ini para manager perusahaanlah yang membutuhkannya. Tidak dibutuhkan dalam dunia model, toh ia juga memiliki bakat lainnya yang lebih menghasilkan uang yang banyak. So, She Don't care.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
DL(DirtyLady) On Going
Mystery / ThrillerClarissa Anastasya Roubella, wanita berumur 23 tahun yang sudah berhasil menjadi seorang terkemuka di Asia-Eropa. Namanya sudah memancar kebelahan dunia, semua orang mengenal wanita cantik itu. Parasnya yang sangat bagus serta kekayaan yang melimpah...