Langsung ajh..
Amerika Serikat, Washington DC
22 Maret 2020
Bunyi alat Elektrokardiogram(EKG) terdengar dengan sangat jelas dalam ruangan bernuansa putih itu. Bau racikan obat sangat menyengat dihidung siapapun yang memasukinya. Disamping itu, terdapat seorang wanita paruh baya terbaring dengan sangat nyaman bak putri tidur pada dunia imajinasi anak-anak. Sangat-sangat cantik meski usianya mungkin sudah berkepala empat.
Napasnya yang teratur bagaikan angin dimalam hari. Sangat-sangat menyenangkan sekaligus menyegarkan bagi siapapun yang berkunjung. Bulu mata yang lentik menambah kesan cantik pada wajah pucatnya. Menunjukkan betapa mempesonanya wanita ini ketika masih muda. Namun sayang, lensanya tak pernah terlihat oleh siapapun semenjak wanita itu memilih koma diatas dinginnya kasur Rumah Sakit ini.
KREK
Suara pintu terbuka menghancurkan keheningan yang tercipta. Namun tak membuat sang penghuni merasa terganggu mengingat bagaimana kondisinya saat ini. Seorang pria muda dengan jas putih kebanggaannya memasuki ruangan pengap itu dengan senyuman yang menemani. Lesung pipit langsung terbuat pada sisi wajah tegasnya. Kulitnya yang bersih mampu membuat ia sangat bersinar melebihi hordeng-hordeng yang terpasang. Ia duduk pada kursi yang berada disamping ranjang itu. Lalu menatap dengan sendu wanita tua dihadapannya.
"Selamat pagi nyonya, bagaimana suasana hatimu? Merasa lebih baik?" pria itu mencoba berkomunikasi dengan baik pada sang pasien.
"Aku berharap kamu selalu baik. Karena bagaimanapun aku juga ingin yang terbaik untukmu." Meski tak mendapat respon, ia tetap melanjutkan bicaranya.
"Kemarin wanita itu menanyakan keadaanmu lagi." Ia menjeda sedikit kalimatnya.
"Dan kubilang jika kamu mungkin butuh beberapa waktu lagi untuk siuman."
"Dia putrimu, sangat cantik. Aku menyukainya sejak pertamakali bertemu." Ia menundukkan sedikit wajah sendunya. Lalu menatap wanita itu lagi.
"Namun ia sudah berubah semenjak beberapa tahun ini. Kepopuleran membuat ia sedikit angkuh. Sehingga aku tak mengenalnya lagi."
"Nyonya, maafkan aku yang sudah lancang menyukai putri kecilmu. Sungguh aku sudah mencoba menepisnya. Namun lagi-lagi aku tak bisa."
"Aku harap kamu menyetujui perasaanku ini nyonya, karena aku sangat-sangat mencintainya." Ia tersenyum kearah perbaringan wanita itu. Mencoba meyakinkan hati calon mertuanya. Oh ini sungguh hayalan yang tak masuk akal. Bahkan untuk mengobrol informal dengan wanita yang ia maksud pun belum pernah. Apalagi merasa menjadi calon masa depan wanita itu. tidak mungkin!
Kemudian pria itu menggenggam tangan halus dan bersih wanita paruh baya itu. Tersenyum tipis, lalu mengecupnya dengan lembut seakan-akan itu adalah berlian yang tak boleh sembarang disentuh. Sangat-sangat perhatian. Dan mengucapkan selamat tinggal sebelum akhirnya keluar dari ruangan itu. Meninggalkan wanita itu yang kini masih terdiam membisu seperti biasanya, namun hari ini ada yang berbeda. Karena sebuah aliran kini tercipta dari arah mata bulatnya. Aliran deras yang bahkan tak berhenti jua. Wanita itu menangis dan terus menangis memberitahukan betapa ia sangat sedih saat ini. Namun entah itu sedih bahagia atau justru sebaliknya.
TBC
Jangan lupa comennt and vote nya yah^0^
KAMU SEDANG MEMBACA
DL(DirtyLady) On Going
Mistero / ThrillerClarissa Anastasya Roubella, wanita berumur 23 tahun yang sudah berhasil menjadi seorang terkemuka di Asia-Eropa. Namanya sudah memancar kebelahan dunia, semua orang mengenal wanita cantik itu. Parasnya yang sangat bagus serta kekayaan yang melimpah...